🪓 17 🪓

704 36 3
                                    

Karena Roycè dan Lucas bangun kesiangan karena bergadang semalaman di rooftop, kini Roycè sedang tergesa-tergesa untuk berangkat ke sekolah. Roycè terlihat sangat panik saat ini dan is mengutuki dirinya karena ini.

"Noona-, aku dan Lucas berangkat dulu."

"Ya, Roycè. Bawa sarapanmu ini dan juga punya Lucas."

Roycè segera mengambil sarapan mereka dari tangan Rosè. Setelah itu, ia dan Lucas segera menuju mobil dan siap mengendarai mobil ke sekolah.

Selama didalam mobil, Roycè melahap sandwichnya dengan cepat. Semuanya itu salah Roycè, ia bergadang dengan Lucas dan terlebih ia susah sekali bangun pagi. Rosè sebagai kakak yang baik membangunkan Roycè dan juga membuat sarapannya.

"Roycè, suapi aku."

"Apa kau tidak bisa melakukannya sendiri?"

"Apa kau ingin kita kecelakaan?"

Apa yang dikatakan Lucas itu benar, seharusnya Roycè bisa memikirkan itu. Ia membuka kotak bekal itu kembali dan kemudian, ia menyuapi Lucas.

"Aku ingin susu"

"Aku layaknya seorang babysister." Roycè yang malas dengan Lucas.

Ia pun menusukku sedotan ke dalam susu kotak itu lalu, Roycè kembali membantu Lucas meminum susu itu. Sebenarnya, Lucas bisa melakukan sendiri tetapi, ia ingin bermain dengan Roycè. Anak itu gampang sekali menjadi penurut kepada Lucas.

"Roycè."

"Apalagi Lucas?" Roycè sudah mulai jengkel.

"Aku ingin tubuhmu."

Roycè terkesiap mendengar itu, dirinya begitu panas saat mendengar perkataan dari Lucas. Ini paling disukai Lucas, Roycè terlihat seperti kebingungan dan cemas. Lucas pun menyeringai sambil menatap jalan.

Akhirnya, mereka sampai disekolah. Bel masuk berbunyi saat Roycè membuka pintu. Karena lokasi kelas dari tempat parkiran cukup jauh jadi, Roycè berlari menuju kelasnya. Namun, Lucas menahan tangannya hingga membuat Roycè binggung dibuatnya.

"What are you doing Lucas?! We're late."

"Calm down."

Lucas hanya mengatakan itu dan kemudian, mereka berjalan sambil berpegangan tangan. Rasa dongkol dihati Roycè semakin besar atas pria nan egois ini.
Sesampainya didepan kelas, Lucas dan Roycè masuk. Sontak seluruh mata di kelas itu menuju kearah mereka.

"Jweseonghamnida, seonsaengnim. Kita berdua telat." Ujar Lucas sambil menundukan kepalanya.

"Baiklah, duduklah ditempat kalian. Sudah beberapa hari kalian tidak masuk dan sekarang kalian masuk bersama. Apakah kalian berkencan?"
Sontak, murid-murid dikelas tertawa atas ucapan Choi ssaem.

"Baiklah, keluarkan tugas kalian."

Seluruh murid langsung membuka tasnya dan segera mengambil tugas mereka masing-masing. Saat Roycè, membuka tasnya buku tugas yang ia kerjakan selama tidak ada sama sekali.

"Hari ini aku sangat sial." Batin Roycè.

"Siapa yang tidak membawa tugas?" Tanya Choi ssaem.

Roycè pun mengangkat tangannya. Sontak seluruh murid disana menatap ke arah Roycè mengingat ia selalu membuat tugas dan mengerjaknanya tepat waktu.

"Ya, Roycè. Ada apa denganmu?, syukurlah jika kau tidak membuat tugas, kau harus menikmati masa-masa saat kau dihukum saat kau sekolah. Kau tahu konsenkuensinya bukan?"

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang