🪓 16 🪓

728 44 5
                                    

Hari ini Rosè sedang berada dikelas, bisa dibilang jika Rosè banyak ketinggalan materi pasca kejadian kemarin. Tapi untuknya ia dianugerahi otak yang cerdas dan orang yang displin jadi, tidak mungkin ia akan menunda tugas yang diberikan pada saat ia tidak masuk kuliah.

Jadwal kuliah hari ini sudah selesai jadi, Rosè memutuskan untuk pulang karena tubuhnya belum pulih sempurna.

"Rosè-ya–"

"Eung, Chanyeol-a."

"Neo eodiya?"

"Aku ingin pulang. Tubuhku kurang sehat saat ini."

"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang tetapi, bagaimana dengan alba mu?"

"Aku akan mengundurkan diri besok dan fokus dengan kuliahku. Gwaenchana, Chanyeol-a. Aku bisa sendiri."

"Ho– ho–, kau menolak pertolongan sahabatmu?"

"Baiklah, astaga kau sangat perhatian sekali kepadaku."

Chanyeol dan Rosè segera menuju pakiran mobil. Chanyeol adalah anak jurusan Manajemen dan Chanyeol adalah sahabat Rosè dari SMA bahkan Roycè dan Chanyeol pun juga dekat. Diawal sekolah mereka adalah teman sekelas dan mereka berdua sangat dekat karena memiliki ketetarikan dibidang musik.

Chanyeol dan Rosè pernah menjalin hubungan selama masa SMA namun, hubungan itu tidak bertahan lama karena Chanyeol sudah bertunangan bersama Wendy yang merupakan teman Rosè saat di organisasi OSIS. Chanyeol menceritakan semua tentang dirinya kepada Rosè tanpa ada yang ia tutupi dari Rosè.

Mendengar hal itu, Rosè dengan berbesar hati membiarkan Chanyeol bertunangan dengan Wendy karena itu permintaan kedua orangtuanya. Rosè tidak ingin hubungan anak dan orang tua rusak karena dirinya.

Walaupun sangat sakit, Rosè berusaha kuat untuk hal itu semua. Rosè sangat menyayangi Chanyeol begitu juga sebaliknya namun, mereka berjanji akan menjadi sahabat selama. Sungguh Rosè adalah gadis yang sangat kuat.

Akhirnya, mereka sampai di rumah Rosè. Chanyeol turun dahulu untuk membukakan pintu untuk Rosè.

"Gomawo, Chanyeol-a"

"Ne, Rosè-ya. Aku tidak tahu kau mempunyai mobil sedan yang mewah ini." Ujar Chanyeol.

"Itu punya temannya Roycè. Kalau begitu aku–"

"ROSÈ!!!"

Rosè terpejat mendengar suara lantang itu. Kemudian, Jaehyun menarik kasar tangan Rosè. Namun, Chanyeol ikut menahan tangan Rosè.

"What's your problem sir?"

"Let it go her hand or i'll  broke ur hand." Balas Jaehyun dengan sakarstis.

"Chanyeol-a, i'll be okay. Trust me." Rosè berusaha menyakinkan Chanyeol dan Chanyeol pun melepaskan tangan Rosè.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu padamu." Jelas Chanyeol.

Sebelum meninggalkan mereka berdua, Chanyeol memberikan tatapan tajam kepada Jaehyun dan Jaehyun pun tidak mau kalah ia juga memandang Chanyeol layaknya musuh yang ingin dia bunuh.

Kemudian, Jaehyun menyerek Rosè dan mengenggam tangan kecil Rosè dengan keras hingga gadis itu meronta-ronta meminta untuk dilepaskan.

"Jaehyun, andwa! andwaharago!"

"Mengapa kau tidak mau mematuhi ku? Sudahku katakan jangan mendekat dengan pria lain!"

"Jaehyun! Chanyeol itu sahabatku dan kau juga tidak berhak atas perlakuanmu ini terhadapku."

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang