🪓 8 🪓

904 52 3
                                    

LUCAS POV

Hari ini adalah hari keduaku bersekolah, jujur baru pertama kali ini aku pergi sekolah. Selama ini aku hanya home schooling semenjak aku hidup berdua dengan hyeong.

Semua murid pria dikelasku sedang mengganti baju diruang ganti karena pelajaran selanjutnya adalah olahraga, aneh dari tadi aku tidak melihat Roycè. Setelah jam pelajaran Biologi, ia langsung keluar bersama Mark dan Jeno. Jadi, aku memutuskan menunggu Roycè.

"Hi, Lucas. Kenapa kau belum mengganti pakaianmu?"

"Oh, aku sedang menuggu Roycè."

"Astaga, kalian sangat dekat sekali. Kalau begitu aku pergi duluan." Jelas pria itu dan aku hanya menganggukan kepalaku. Selang beberapa menit, Jeno dan Mark datang dan tanpa Roycè.

"Mark–, Jeno–, kemana Roycè?"

"Oh, dia sedang bertemu dengan Nancy, Yeji dan Shuhua." Jelas Jeno.

"Untuk apa?"

"Dia membuat janji untuk minta diajarkan pelajaran kimia. Astaga, Roycè benar sangat tampan bahkan dia selalu dikelilingin gadis cantik. Kau tahu ketiga gadis itu berkompetensi mendapatkan Roycè. Oh iya, maaf Lucas, aku masih ingat saat kejadian itu. Mengapa kau mencium Roycè." Tanya Mark.

"Karena ia milikku." Tegasku

"WHAT?!" Jeno dan Mark menatap aku tidak percaya.

"Maksudmu?!" Mark meminta penjelasan lebih detail.

"Iya, Roycè adalah kekasihku karena ia berhutang nyawa denganku."

"YA, LUCAS!"

Iya, itu Roycè. Dia langsung menarikku meninggalkan Mark dan Jeno. Aku mengikuti kemana ia membawa diriku saat ini hingga akhirnya kita sudah berada di rooftop.

"Ya neo micheoso?! Untuk apa kau mengatakan hal yang tidak masuk akal?!"

"Aku mengatakan sesungguhnya."

"Dagchyeo! Kau pikir karena kau seorang physcopath kau bisa membuatku takut? Ani, orang sepertimu harus dimasukan kedalam rumah sakit jiwa!" Ia meremas kerah kemejaku dan menggeram rendah tepat pada wajahku.

"KAU HARUS TAHU BATASANMU, ROYCÈ!" Aku langsung mengcekiknya dengan kuat. Amarah sudah mengontrol diriku, aku tidak suka jika diriku diperlakukan seperti ini.

"Lihatlah, apa yang bisa kau lakukan sekarang Roycè? Kau perlu ingat kau tidak bisa mengalahkanku!" Aku semakin memperkuat cengkramanku pada lehernya hingga matanya sudah berubah menjadi putih.

"LUCAS!! ROYCÈ!!" mendengar teriakkan itu aku langsung melepaskan cengkraman tanganku pada leher Roycè, ia langsung jatuh dan membuat dia terbatuk hebat.

"YA LUCAS, NEO MWOWNA GEOYA?! MENGAPA KAU MEMPERLAKUKAN ROYCÈ SEPERTI ITU?!" Jeno yang mendorong tubuhku yang tidak terima jika sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"M– Mark, Jeno. Take me away from here, hiks– hiks– hiks–" Mark dan Jeno membantu Roycè lalu, membawanya menjauh dariku. Aku masih terpaku disana mengingat apa yang telah aku lakukan pada Roycè.

"FUCK! Aku hampir saja membunuhnya! Tidak, aku harus meminta maaf kepada Roycè, aku tidak ingin ia menghilang dariku." Aku bermonolog sendiri.

Aku segera turun dari rooftop dan segera mencari Roycè, hal pertama yang aku kunjungi adalah UKS. Saat aku masuk sana tidak ada seorang pun disana, lalu aku melangkah kakiku menuju kelas.

"BRUGH–"

Aku menabrak seseorang hingga ia terjatuh, aku tidak mempedulikannya dan tetap melanjutkan lariku menuju kelas.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang