🪓 29 🪓

549 41 9
                                    

LUCAS POV

Aku dan Roycè saat ini berusaha kabur dari sini. Dengan modal belati dan satu pistol dengan 9 peluru, kami bertekad untuk keluar dari sini.
Butuh waktu yang cukup lama agar menenangkan Roycè yang sangat terguncang melihat aku membunuh keparat tadi hingga aku menyuruh Roycè untuk berjalan dibelakangku sambil memegang pinggangku dengan kedua tangannya.

Kami menyusuri lorong yang begitu panjang. Sepertinya kami berada dilantai satu. Benar dugaanku, kita berada dilantai satu dan juga banyak para keparat itu yang menjaga dilobby.

Aku yakin jika tempat ini ada kamera pengawas jadi, aku harus bersiaga jika ada terjadi serangan mendadak. Kini, aku dan Roycè berhenti dan melihat sekeliling untuk dipastikan tidak terlihat dari siapapun.

"Roycè, aku ingin kau melakukan apapun agar tidak terluka."

"Apa kau memintaku untuk membunuh?!"

"Kau harus tahu Roycè, kau harus melindungi dirimu dan aku tidak ingin kau dan aku mati disini dan aku juga akan melindungimu"

Setelah itu, aku memeluk Roycè beberapa saat. Setelah beperlukan, ada dua orang melihat kami dan juga menondongkan pistol. Tanpa ada ragu sedikit pun, aku menebakan timah panas tepat pada kening mereka. Segera aku berlari kesana untuk mengambil senjata yang mereka punya.

"Roycè, aku tahu kau sangat handal dengan ini." Aku memberikan dua baton stick kepadanya.

Benar dugaanku, mereka langsung menyerbu titik keberadaan kami. Aku dan Roycè langsung berlari meninggalkan mereka.

"Lucas it's not working."

"So, what we gonna do"

"We fight back."

Roycè langsung berlari untuk melawan mereka dan aku tidak tinggal sendirian aku menembakan peluru-peluru itu kearah mereka tanpa mengenai Roycè sedikit pun. Untung saja, satu kali tembakan bisa mengenai 2 orang sekaligus jadi, aku bisa mengurangi lawan Roycè.

Roycè pun tiba dan ia langsung beraksi menghajar orang-orang itu. Ia melayangkan tendangan tingginya hingga mengenai kepala mereka dan juga memukul dengan baton stick.

"I like my ice bear."

Aku langsung berlari dan membantu Roycè. Ini sangat menyenangkan, aku dan Roycè saling menghajar orang-orang sial ini dan juga ia memberikanku baton stick.

Pertarungan semakin seru dan hingga mereka semua tumbang dengan lemah. Setelah selesai, aku dan Roycè langsung berlari menuju lobby.

Sial, saat kami hendak menuruni tangga orang-orang dilobby menebak dengan senjata MP7 hingga terpaksa aku dan Roycè berlari kembali ke belakang.

"Lucas kita tidak bisa keluar dengan mudah."

"Kau harus tenang, aku akan membawa kita keluar hidup-hidup dari sini."

"Lucas, aku punya ide."

Roycè berlari dan masuk ke salah satu kamar dan ia langsung menuju balkon. Sesampainya disana, ia mengumpat kesal karena dibawah juga dikawal oleh penjaga bersenjata.

"I trust you Lucas. So, what we gonna do?"

"Like you said, we fight back."

Aku langsung menuju tempat para bajingan yang aku hajar tadi dan setelah itu, aku memgambil pistol yang mereka punya.

"I know you can use this."

"Wait, what?!! I can using this."

"Look, you just to pull this trigger. So, we gonna kill the son of  bitch."

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang