제 31 장

552 38 2
                                    

JAEHYUN POV

Siang hari ini, aku dan Lucas berada di sebuah ruangan khusus di hotel milikku. Ruangan itu merupakan ruangan terfavoritku karena aku bisa melakukan hal menyenangkan bersama Lucas.

Disana sudah ada pengawal dan Wooyoung yang sudah membawa keparat yang mengkhianatiku. Tidak akan selamat para pengkhianat selama aku dan Lucas hidup bahkan mereka berusaha menghancurkan bisnisku.

"Kerja bagus, Wooyoung."

"Terima kasih, tuan Jaehyun."

Tiba-tiba, Lucas berlari dan memukul 10 wajah para keparat itu yang sedang diikat pada kursi. Aku yakin jika Lucas tidak terima kejadian kemarin mengingat ia hampir kehilangan Roycè dan Rosè ku.

"Easy, Lucas. Why you play too fast?"

"MEREKA MENYEBABKAN ROYCÈ DAN ROSÈ NOONA MENDERITA BAHKAN MEREKA BERANI BERMAIN DENGAN KITA!!"

"Neo maja, Lucas. So, we'll make them pay back the deeds they did."

Aku kemudian menyerahkan palu besar yang biasa digunakan untuk memecah batu besar kepada Lucas.

Tanpa basa-basi, Lucas terlebih dahulu melayangkan palu itu tepat pada paha salah satu dari mereka. Suara jeritan yang kuat membuatku menjadi bersemangat bermain dengan para bajingan itu.

Kami memukul pada paha, kaki, dan kepala. Mungkin karena mereka sudah tua jadi, dalam satu kali pukulan sudah membuat kepala mereka bolong. Aku dan Lucas tidak membuat mereka mati begitu cepat dan membiarkan mereka mati dengan amat tersiksa dan merasakan rasa sakit luar biasa yang ditelan oleh detik-detik menuju mereka benar-benar mati.

Akhirnya, aku dan Lucas menyelesaikan tugas kami dan saatnya membersihkan tubuh kami yang penuh dengan noda darah bahkan serpihan tulang yang melekat pada tubuh ku dan Lucas.

Setelah itu, kami segera melanjutkan kembali menuju rumah sakit. Kami mengenakan kemeja berwarna putih dengan lengan yang digulung sampai dibawah siku sedangkan Lucas berwarna biru dongker. Kini kami berada didalam mobil sambil menyesap rokok masing-masing.

"Bagaimana keadaan Rosè noona?"

"Dia sudah membaik dan kemarin dia menangis keras karena ia memimpikan ayahnya."

"Roycè juga begitu bahkan aku tidak ingin melihat ia menangis seperti itu lagi."

"Kau begitu menyayangi Roycè." Ujar ku sambil mengusap kepala adikku itu.

"Kau juga, bahkan kau lebih terobsesi dengan Rosè noona."

Aku hanya tersenyum ringan saat mendengar itu. Cukup lama kami berada didalam mobil akhirnya kami sampai dirumah sakit. Aku dan Lucas langsung menuju kamar Park bersaudara yang sedang dirawat.

Didepan pintu sudah ada dua pengawalku yang menjaga kamar Rosè begitu juga dengan kamar  Roycè. Disaat aku sampai dikamar Rosè, aku melihat Roycè yang menggunakan kursi roda kini telah tidur dan menaruhkan kepalanya pada sisi kanan ranjang.

Disana juga ada Taehyung dan Jungkook yang juga tertidur pulas disofa. Aku pun melangkahkan kakiku menuju ranjang Rosè. Jarum infus yang menacap pada punggung tangan kanannya dan ia juga terlihat sangat damai saat tertidur.

Hatiku begitu sakit melihat Rosè seperti ini. Aku mulai saat ini bersumpah ini akan menjadi terakhir kali untuk Rosè dan Roycè merasakan hal buruk seperti ini.

Lalu, Lucas masuk kedalam kamar inap Rosè dan ia langsung menuju Roycè yang masih tertidur. Aku melihat Lucas begitu perhatian sekali dan juga ia memperlakukan Roycè layaknya sesuatu yang sangat ia jaga.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang