🪓 13 🪓

747 54 1
                                    

ROSÈ POV

Sore ini aku dan Roycè sudah berada di villa milik tuan yang menyelamatkan aku dan Roycè. Dia terlihat sangat ramah dan memperlakukan kami dengan baik. Jujur saja, kejadian yang aku saksikan tadi masih melekat dibenakku hingga aku merasa mual setiap kali mengingat itu.

Saat dirumah tadi, aku mengambil buku tabungan, laptop, dan pakaianku begitu juga dengan Roycè. Rencananya kami akan kembali ke Melbroune agar kami tidak bertemu dengan mereka.

"Jweseonghaeyo, kita belum berkenalan satu sama lain."

"Namaku Rosè, Rosèanne Park dan ini adikku Roycèanne Park."

"Namaku Cha Eunwoo dan ini adikku Cha Moon Bin, nama kalian sangat indah dan kalian terlihat mirip. Kalian bisa disini kapapun kalian inginkan maaf, jika ini lancang bagaimana bisa kalian keluar dari mansion itu?"

"Yang pasti mereka berdua adalah physcopath. Kami tidak ingin bertemu dengan mereka." Sambung Roycè.

"Mereka berdua memang seperti itu karena, mereka berdua sewaktu kecil menyaksikan kedua orangtuanya dibunuh didepan mata mereka jadi, mereka ingin membalas dendam kepada siapapun yang hendak menyakitinya dan melukai perasaanya hingga membunuh adalah kegiatan paling mereka minati. Geojeonghajima, aku tidak akan memberi tahu Jaehyun kalian disini. Sekarang beristirahatlah, kalian pasti mengalami hari yang berat."

"Gamsahamnida, tuan Eunwoo." Ucap Royce.

Setelah itu aku langsung menuju ke kamar yang disediakan untukku. Aku langsung memlepaskan pakaianku dan merendam di dalam bath up. Aroma bunga mawar membuat diriku lebih tenang hingga aku bisa melupakan sejenak ketakutanku.

Setelah selesai, aku langsung mengenakan piyama kemudian, aku menuju ke kamar Roycè. Saat aku masuk ke dalam kamarnya, aku melihat Roycè duduk diatas kasur dan sedang melamun. Penampilannya telanjang dada dan menggunakan celana training hitam, jika Roycè seperti itu berarti ia baru selesai mandi.

"Roycè–"

"Noona, bisakah kita kembali ke Melbourne? Aku merindukan eomma. Aku tidak tahan seperti ini terus, ini membuat kau dan aku gila."

Roycè benar, aku juga merindukan eomma dan aku juga ingin kembali ke Australia lalu, tinggal bersama eomma dan melupakan semua cerita menyeramkan ini.

"Bagaimana kita pangilan video dengan eomma?"

"Eung, joha."

Aku kembali ke kamar untuk mengambil laptop. Usahaku membuat Roycè ceria berhasil, aku paling sedih saat melihat Roycè murung seperti ini.

"Eomma–" ucap kami serempak.

"Aigoo, Rosè–, Roycè–, uri adeul. Eomma bogosipeoseo. Saesange, neo gwanchana? Kalian terlihat sangat kurus. Roycè apa kau dan Rosè selalu makan makanan cepat saji?"

"Aniyo, eomma. Apa kau lupa jika aku paling handal dalam memasak?"

"Kau benar, bagaimana sekolahmu Roycè?"

"So good, eomma aku terlahir pintar dan tampan seperti appa."

"Kau benar, Rosè bagaimana kuliahmu?"

"Ya seperti itulah, eomma."

"Kau harus berhenti menjadi alba dan fokus pada kuliahmu. Eomma akan kirim uang dua kali lipat dari sebelumnya."

"Eomma, tidak perlu seperti itu. Aku bisa melakukannya percayalah kepadaku."

"Sekarang kalian ada dimana? Sepertinya kalian sedang liburan."

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang