🪓 5 🪓

1.2K 72 0
                                    

ROYCÈ POV

Hari ini adalah hari senin dan juga hari ini adalah hari paling sibuk. Sekarang aku dan Noona sedang sarapan sebagai sumber energi untuk beraktifitas.

"Noona, apa kau akan pulang malam?"

"Eung, maja. Noona harus berkerja part time. Bagaimana sekolahmu? Apakah berkelahi atau kau bolos?"

"Kedengarannya tidak buruk." Setelah mendengar itu aku mendapat pukulan dari noona.

"Arghh- appeo!"

"Ya, jika kau membuat masalah disekolah aku akan mengembalikanmu ke Australia."

"Araso, araso. Gereom, nan meojo galke"

"Ya, Roycè. Habiskan susumu." Aku kembali lagi dan langsung meneguk susu itu dengan cepat.

"Aigoo, kau seperti jerapah."

"Sudahlah, aku bisa terlambat."

"Joshimeyo."

Aku melambaikan tanganku dan segera berangkat menuju halte bis. Sudah kebiasanku mendengarkan musik lewat earphone ketika berangkat sekolah. "Billie Eillish - when the party it's over & idontwannabeyouranymore" adalah lagu favoritku saat hendak berangkat kesekolah. Bis menuju arah sekolahku akhirnya tiba dengan cepat aku segera kapasitas bis itu tidak penuh.

Akhirnya, aku sampai disekolah. Sebelum masuk kelas pasti aku mampir di rooftop sekolah. Tidak tahu mengapa, hanya saja aku sudah terbiasa dari pertama sekolah hingga sekolah.

"ROYCÈ!!"

"Akh- kkamjagiya shi-, ya! Jugeosipeo!"

"Ternyata, mudah sekali membuat kaget."

"Ya, Mark. Apa kau bosan hidup?"

"Ya, Roycè. kenapa kau melamun? apa yang kau pikirkan kau? bahkan terlihat murung"

"Aniya, Jeno. Aku hanya merasa bosan saja. Ya, bagaimana kita pergi ke noraebang setelah pulang sekolah?"

"Assa, kau memang terbaik Roycè." Ujar Mark.

"Kau benar, sudah lama kita tidak pergi jalan-jalan bersama. Baiklah, aku yang akan bayar nanti." Jelas Jeno.

"Assa!" Aku sangat bersemangat dan melakukan hi-five kepada kedua sahabatku ini.

Bel masuk sudang berbunyi, kami pun segera segera menuju kelas dan hari ini dimulai oleh pelajaran Sejarah Korea oleh Kang ssaem.

"Ada kabar baik untuk kalian."

"Apakah ssaem tidak akan mengajar hari ini?"

Tanya Mark, dia adalah sahabatku paling konyol bahkan ia bersikap humoris seperti itu banyak yang menyukainya karena ia sangat tampan. Semua orang tertawa oleh pertanyaan, bahkan aku langsung melempar pensil kearahnya yang duduk dibelakangku bersama Jeno. Jangan tanyakan aku, aku sendirian dan aku duduk nomor dua dari belakang.

"Astaga, beri tepuk tangan untuk Mark. Murid paling jujur dikelas ini." Ujar Kang ssaem.

Mark langsung mendapatkan tepuk tangan meriah dari kami bahkan ia berdiri dan menggerakkan tangannya agar kami menyudahi tepuk tangan kami, dia tidak habis membuat kami tertawa.

"Untung saja kau rajin dan selalu mendapatkan nilai sejarah yang bagus. Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru, silahkan masuk."

"Wow.."

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang