🔱 47 🔱

364 16 0
                                    

Lucas membawa Roycé menuju toilet. Tidak ada penjelasaan apapun dari Lucas. Kini sampailah mereka di toilet, tidak ada satupun orang disana.

"Apa kau perlu seperti itu tadi?"

"Apa maksudmu, Lucas?" Tanya Roycé.

"Apa kau selalu begitu dengan Mark dan Jeno?" Tanya Lucas sedikit meninggikan nadanya.

"Lucas, mereka itu hanya temanku. Aku dan mereka sudah selayaknya saudara kembar tiga." Balas Rosè.

Kemudian, Lucas mendekati wastefel dan ia hanya berdiri dengan kedua tangan bertumpu pada beton disana. Roycé sadar jika Lucas sedang cemburu perihal tadi. Ia kemudian, mendekati Lucas untuk menenangkan dirinya.

"Lucas, aku minta maaf jika kau tidak suka atas kejadian tadi." Ujar Roycè sambil memegang pundak kiri Lucas dan Lucas hanya diam dan tetap menatap kebawah.

"Lucas, hey- Lucas. Please, don't be like this. Lucas can you forgive me?"

Kini tangan kanan Roycé menyentuh pipi Lucas begitu lembut. Ibu jari yang mengelus dengan lembut sukses membuat Lucas menatap Roycé. Sontak, wajah penuh senyuman lembut keluar dari Roycé. Lucas langsung memeluk Roycé begitu erat.

"Maafkan aku, Roycé. Aku tidak bermaksud melarang kau bermain dengan Jeno dan Mark." Jelas Lucas tepat pada telinga Roycé.

"Aku juga minta maaf karena hal tadi. Ternyata kau pencemburu."

Lucas menghembuskan napas singkat yang terdengar tertawa oleh perkataan Roycé. Roycè justru tertawa saat mendengar itu. Kemudian, Terdengar suara begitu riuh dan sontak Roycé panik akan murid-murid lain tahu akan hubungannya dengan Lucas.

Lucas membawa Roycé ke bilik toilet dan Lucas dudut di kloset yang di tutup lalu, Roycé duduk dipangkuan Lucas. Posisi merek berhadapan dan kaki Roycé menepakkan kakinya dinding agar tidak ketahuan dari bawah.

Suara detak Jantung begitu cepat hingga Lucas bisa mendengarnya dengan Jelas. Roycé semakin panik saat mendengar suara tawa anak laki-laki sedang melakukan bisnis kecil di depan urinior.

Lucas kesempatan menggoda Roycé, ia meremas bokong Roycé dan reaksi Roycé sangatlah yang Lucas inginkan. Roycè semakin mengcengkram kedua bahu lebar pria nan menyentuhnya saat ini.

"Lucas! What are you doing!?" Bentak Roycé sambil berbisik.

"Since we're back from Barcelona. We don't have do sex yet, right?" Balas Lucas dengan sensual dan tentu saja tangan Lucas tidak berhenti meremas bokong Roycè.

Kedua pipi Roycè begitu merah dan ia mengigit bibir bawahnya. Lucas sangat menikmati raut wajah Roycé saat ini dan sangat mengundang sang junior teransang. Tidak sampai sana, Lucas menjilat dan menyesap Roycé, sungguh tubuh Roycé sangat terbakar saat ini.

"P- please, Lucas. Don't here."

Lucas tersenyum licik disaat ia sibuk menyesap leher Roycé. Berarti Roycè menginginkan juga, sebuah perkataan sangat manis bagi Lucas saat mendengar itu.

"Bagaimana jika kita setelah pulang sekolah pergi ke penthouse milikku? Aku sang ingin menikmati tubuhmu."

"All right. P- please don't now. Stop Lucas."

Lucas mengakhiri dengan kecupan pada bibir Roycè dan juga anak-anak yang ada di toilet sudah pergi. Mereka pun bergegas keluar dari toilet itu sebelum ada orang lain melihat mereka berdua.

🍒🍒🍒

Setelah jam pelajaran berakhir Roycé, Jeno, Mark dan Lucas mengikuti kegiatan Taekwondo. Sudah beberapa lama sudah tidak ikut latihan karena ada turnamen antar provinsi di Busan. Kabar baik perwakilan dari sekolah mereka mendapatkan peringkat pertama. Roycè dan lainnya menuju loker untuk mengambil baju Taekwondo sedangkan Lucas tidak memakai baju sekolahnya mengingat besok hari libur sekolah.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang