🪓 3 🪓

1.4K 121 3
                                    

Sekarang Rosè sudah berada dikamarnya, sebelum tidur ia memastikan pintu sudah terkunci dan juga mengontrol semuanya. Merasa sudah selesai, Rosè segera mencuci tangan dan kakinya dan juga menggosok giginya. Setelah selesai, Rosè mengecek seluruh mata kuliah dan buku agendanya, ia tidak mau jika rencana besok gagal total. Rosè ingin sekali keluar bermain dengan Roycè.

"Syukurlah, besok benar-benar kosong. Jadi, aku bisa menepati janjiku pada Roycè. Okay, it's sleeping time."  Jelas Rosè berguman sendiri.

Rosè langsung menuju saklar lampu dan mematikannya dan menyisakan lampu tidur diatas nakas sebelah kanan ranjangnya. Belum selesai, Rosè memutar playlistnya yang berisi lagu-lagu ballad. Karena Rosè sering susah tidur begitu juga dengan Roycè dan mereka pasti memutar lagu ballad sebelum tidur. Mata Rosè sudah terasa berat dan kini ia mulai memasuki dunia mimpi.

🪓🪓🪓

"Are you sure with this?"

"Iyabdan aku sudah menanyakan pada gadis yang kita siksa kemarin. Aku berhasil menyamar menjadi cleaning service dan juga berhasil masuk kedalam kamarnya. Aku membuat kesepakatan dengan gadis itu, kita tidak akan membunuhnya jika ia mengatakan siapa gadis yang membuat kekacauan kemarin."

"You're so smart. Let's go to party lil' brother."

Iya, physcopath bersaudara itu akan melakukan aksi kejinya kepada Rosè. Mereka memanjat pagar bahkan membobol pintu rumah Rose tanpa mengeluarkan suara yang gaduh. Akhirnya, mereka berhasil masuk dan segera menelisir rumah itu. Pandangan mereka menuju tangga yang melingkar dengan kokoh itu, saat itu juga mereka langsung menaiki tangga itu.

Setelah sampai diatas, mereka langsung memasuki pintu yang bertulisan nama ROSÈ. Dan alhasil, mereka mendapatkan gadis incaran mereka yang sedang terlelap cantik diatas kasur itu.

"The good game will play."

Mereka membuka masker dan topi mereka lalu membuangnya sembarangan. Mereka langsung menghampri Rosè yang sedang tertidur. Salah satu dari mereka mematikan musik dari ponsel Rosè kemudian, mereka mengeluarkan benda kesayangan mereka saat beraksi. Belati itu sangat tajam yang terpenting itu mereka beli di dunia bawah, tempat kejahatan dan segala hal yang berhubungan dengan gelap dan kejam. Karena senjata itu sangat ilegal.

Salah satu dari mereka membelai wajah Rosè yang sedang tertidur pulas. Merasa terganggu hal itu membangunkan Rosè dari mimpinya.

"Hi, my little pretty Rosè"

"Argh—"

Rosè berteriak kaget melihat sosok dua pria itu dan ia langsung terduduk melihat mereka. Rasa takut mengambil ahli diri Rosè, seluruh badannya bergetar hebat melihat sosok itu dan tentu saja airmatanya sudah berderai akan hal ini.

"Shhtt, uljima baby girl. Itu akan membuatku semakin ingin bermain dengan gadis cantik sepertimu."

"Hyeong, apa kau ingin menikmatinya dulu?"

"Tentu saja, dia adalah target paling cantik yang pernah kutemui."

"Kalau begitu aku akan menunggu diluar, kau selalu saja mendapatkan hal-hal spesial."

Rosè semakin menangis keras, ia takut sekali dengan kedua pria itu dan mungkin ia akan mati malam ini ditangan physcopath bersaudara itu. Bahkan pria itu menjilat pipi Rosè yang basah dengan airmatanya. Sungguh, Rosè sangat takut sekali yang terpenting ia takut Roycè juga ikut terbunuh oleh mereka.

"Meow—" Oreo mengeong layaknya ia bertemu dengan musuhnya dan hal itu berhasil mengalihkan perhatian mereka dari Rosè. Oreo langsung berlari kearah Rosè yang sedang terduduk diatas ranjang itu. Oreo melindungi Rosè dari para physcopath itu walaupun kucing itu tidak sebanding dengan mereka.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang