🥀 55 🥀

456 22 0
                                    

Di hari biasa yang cerah semua orang beristirahat ditempat makan atau di cafe untuk mengembalikan stamina untuk melanjutkan perkerjaan.

Tapi tidak dengan Jaehyun, ia menyantap bekal makan siang diruang kerjanya karena ia mendapatkan bekal yang dibuat oleh Rosé. Jaehyun menyantap bibimbap dan sosis yang disiapkan oleh Rosé tadi pagi.

Perkerjaan Jaehyun begitu banyak setelah sekretaris So Hye telah mengundurkan diri. Jaehyun tidak tega melihat nona So Hye berkerja dalam keadaan perut yang besar itu. Jadi, ia memutuskan meminta nona So Hye menyerahkan semua perkerjaannya dan Jaehyun yang akan menyelesaikan sisanya.

Sudah seminggu lebih Jaehyun pulang larut malam karena banyaknya perkerjaan. Tetapi, rasa penatnya hilang disaat melihat Rosé yang masih belum tidur karena hal tugas kuliahnya.

Disaat Jaehyun nikmat menyantap bekalnya. Tiba-tiba, Wooyoung menuntun 2 orang kepada Jaehyun. Satu pria dan satu wanita yang sangat ia kenal.

"Woah, sekarang kekasihmu selalu membuatkan bekal makan siang? Kau tidak pantas memilikinya Jaehyun." Ungkap Pria yang menjulang tinggi bernama Kim Seok Jin itu.

"Dia hanya pantas denganku, Jin. Cemkan itu." Balas Jaehyun.

"Kalau begitu, segaralah menikah. Jaga dia dengan baik. Buat suasana baru menjadi sepasang suami istri." Lanjut Jin.

"Aku bahkan detik ini melakukan itu, Jin. Sudahlah ada perihal apa kau datang kesini dengan adikmu?"

"Aku dengar kau mencari sekretaris baru. Jadi, aku membawa adikku untuk menjadi sekretarismu. Dia ingin berkerja dengan dirinya sendiri. Dia sangat bersikeras untuk mencoba hal baru."

"Apa kau bawa resume mu, Miyeon?" Tanya Jaehyun kepada Miyeon merupakan adik Jin yang berparas cantik.

"Ne, sajang-nim." Miyeon langsung memberikan resumenya kepada Jaehyun.

"Ya, anja. Bersikaplah seperti kantor kalian sendiri." Ujar Jaehyun.

Kemudian, Jaehyun membaca resume milik Miyeon. Ia membaca dengan serius walaupun Jaehyun sedang mengunyah makanan saat ini.

Beberapa menit ia membaca resume milik Miyeon. Tiba-tiba, ia menjulurkan tangannya kepada Miyeon yang membuat gadis itu kebingungan.

"Selamat Miyeon, kau diterima. Aku akan mengujimu dalam waktu tiga hari untuk melihat perfoma kerjamu. Don't lemme down."

"Ne, sajang-nim. Terima kasih atas kesempatan anda tuan, saya akan berusaha sebaik mungkin." Ujar Miyeon dengan percaya diri.

"Tidak perlu seperti itu disaat ada oppa mu. Kau bisa informal disaat tidak karyawan lain."

"Ne, oppa. Geundae, Lucas eodiso? Aku bahkan hampir lupa dengan wajahnya."

"Dia sedang sekolah bersama pacarnya Roycé dan Roycé sangat mirip dengan Rosé. Mereka keras kepala, pembangkang, lucu, dan sangat peduli. Mereka membuatku sangat nyaman tinggal dirumah mereka."

"Gosh, you should marry her soon, Jaehyun and don't me her cry."

"Why are you so care with Rosé, Jin?"

"Dia teman baik kekasihku, Jisoo selalu menceritakan Rosé dan apa yang terjadi padanya. Jisoo, Lisa, Jennie tahu betul Rosé. Kau tidak ingat bagaimana mereka menyusul Rosé ke Barcelona? Jadi tolong jaga baik gadis Itu, dia layak mendapatkan dunia baru yang membuatnya bahagia."

Jin benar, ia sangat peduli dengan Rosé dan adiknya. Bagi Jin semenjak ia melihat Rosé dan Roycé pertama kali di Barcelona, ia langsung sangat simpati kepada kakak beradik itu.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang