🪓 28 🪓

539 41 6
                                    

Hardin, Jeno dan Mark juga melarikan diri bersama. Mereka berlari begitu cepat dan bersembunyi disebuah gedung yang masih dalam tahap pembangunan. Saat disana, nafas mereka tidak beraturan dan rasa takut melahap tubuh mereka.

"Kalian tidak apa?" Hardin memastikan kondisi mereka.

"Eung, jamkkan. Roycè eodiso?" Tanya Mark.

Seketika mereka bertiga panik, mereka berpisah saat melarikan diri tadi. Mereka bertiga langsung cemas dan tidak tahu harus apa yang dilakukan.

"Bagaimana kita lapor polisi?" Terang Jeno.

"Kau tahu, Jaehyun itu sangat anti dengan polisi. Astaga, bagaimana dengan mereka? Sebaiknya kita memberi tahu langsung kepada Jaehyun." Ujar Hardin.

"Tapi, bagaimana? Sedangkan kita sedang dikejar seperti ini." Sambung Mark.

"Kita akan kembali ke mobil dan segera kembali ke Hotel. Ingat apapun yang terjadi kalian harus segera menyampaikan kepada Jaehyun dan Rose  noona."

Setelah itu, mereka segera kembali menuju mobil mereka. Hardin, Jeno dan Mark berlari seperti seseorang yang melihat hantu. Mereka berlari membabi buta dan fokus mereka hanya cepat menuju mobil. Setelah sampai di mobil, Hardin yang menyetir dan ia segera langsung membawa mobilnya begitu cepat menuju hotel milik Jaehyun.

🔥🔥🔥

ROYCÈ POV

Suara jeritan seseorang nan keras membangunkanku saat ini. Kepalaku begitu sakit dan penglihatanku sedikit buram. Perlahan pandanganku kembali normal dan betapa terkejutnya diriku saat ini melihat Lucas yang dicambuk dengan kondisi telanjang dada. Kedua tangannyan diikat dengan rantai dan tubuhnya kini balut keringat dan darah yang keluar dari luka yang ia dapatkan.

"PLEASE!!! STOP!!! DON'T TORTURE HIM,
PLEASE—."

"Well, look at this. A pretty boy was wake up."
Dia pria nan begitu menjijikan dengan badan gempal dan juga ia menyesap rokok yang terletak pada sudut bibirnya.

"Hi, pretty boy. What's your name?" Ujar pria itu sambil mengendus area kepalaku. Sial, kedua tanganku saat ini terikat dan tidak memberi pukulan tepat pada bibirnya dan aku memilih bungkam.

"PLAK—"

Sebuah tamparan kuat pada pipi kananku hingga melukai sudut bibirku. Lucas yang melihat itu semakin naik pitam melihat perlakuan yang aku terima.

"FUCK YOU!!! IF YOU SNAP HIS FACE AGAIN I WILL KILL YOU MOTHERFUCKERS!!"

Setelah mengatakan itu, Lucas kembali mendapatkan cambukan hingga ia menahan teriakan yang tercampur dengan emosi saat ini. Aku semakin panik melihat Lucas disiksa saat ini hingga aku menangis melihat dia saat ini.

Tiba-tiba, ada seseorang nan tinggi dan tampan melangkah kearah kami. Semua orang tunduk kepadanya dan kemudian, ia melangkah menuju Lucas.

"Hello, brother. How are you?"

"FUCK YOU!! YOU GONNA DIE TONIGHT LOTSO!!"

"Don't too much execiting, Lucas. My troops go to your new hotel and then, they gonna kill your brother."

Lucas semakin emosi dan ia berusaha melepaskan dirinya saat ini untuk membunuh pria dihadapannya saat ini. Namun semuanya sia-sia, tangan Lucas diikat dengan rantai tidak ada gunanya. Lalu, pria itu memberi pukulan pada wajah Lucas dan juga pada perutnya. Setelah itu, ia melihat kearahku dengan senyuman yang mengerikan itu.

"Baby boy, what's your name?" Ujar pria itu sembari mengelus rambutku.

"MOTHERFUCKERS." Ujarku. Sontak pria itu tertawa mendengar perkataanku.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang