14

3.9K 417 7
                                    


"Jun"

"Renjun"

"Sayang ku"

"Injuniee"

"Mama"

Kuping renjun panas mendengar panggilan dari Lee bersaudara dan johnny.

"Mama marah dengan nono" renjun mengusap rambut jeno sembari tersenyum lembut "tidak marah jeno sayang"

Jeno mendusel pada dada berisi renjun "masih sakit?" jaemin membawa nampan berisi makanan untuk renjun

"Jen, menjauh" usir mark. Jeno mencibikan bibir tak suka "tidak apa, jeno memang seperti ini jika ingin"
Renjun sedikit duduk untuk makan
Membiarkan jeno terus berada di dada nya

"Aku suapi ya" ujar haechan

Renjun mengangguk pelan menerima suapan haechan

Johnny sejak tadi berdiri mulai maju
"Besok akan ada maid dan para pelayan yang lain, jika kau membutuh kan sesuatu cukup bunyikan lonceng"
Renjun menggeleng

Membuat yang lain bingung "ayah, maaf jika aku menolak tapi aku ingin mengurus kalian tanpa campur tangan orang lain. Aku sedikit keberatan... Ini hanya sakit sebentar ayah tidak parah jadi aku bisa merawat kalian setelah ini"

"Merawat kami?" si kecil mengangguk

"Kalian adalah tanggung jawab ku dan juga mark hyung dan jaemin tidak boleh memakan sesuatu" 

Saat yang lain tengah asik berbicara Jeno diam diam menghisap dada renjun.

"Tapi lubang mu masih sakit" ujar mark  melihat wajah memerah renjun malu "iyahh.. shh jeno jangan di gigit"

Semua menatap renjun bingung
"Kenapa jun?" "jeno mengigit tapi sudah biasa" jeno terlihat sedang menghisap dada kanan renjun hingga membengkak. Johnny yang jengkel menarik rambut anak nya

Renjun menahan johnny "jangan di tarik.. Biarkan, dia memang sering seperti ini nanti akan berhenti sendiri jika lapar" jeno memeluk perut ramping renjun saat johnny menarik kepala nya untuk menjauh

"Ini masakan siapa? Enak sekali" puji nya. Jaemin tersenyum "aku"

"Aku suka" renjun ikut tersenyum
"Eh ayah kenapa berdiri di sana? Mark hyung juga..  Sini duduk ranjang nya cukup" johnny mark menurut untuk duduk di pinggir ranjang

plop. Jeno berhenti menghisap dada renjun dan langsung berdiri "mau kemana" tanya mark

"Ingin makan... Lapar"

Tersisa empat lee yang masih mau menunggu renjun "jika kalian sibuk tidak apa, Sini" renjun menyuap makanan nya sendiri mengabaikan tatapan dari lee

"Masih sakit?" "sedikit sayang, kalian jika sibuk bisa kembali tidak usah menunggu"

Dug. "Unghh..." si kecil meleguh saat mark memeluk nya lalu gantian menghisap dada renjun seperti jeno
"Mark ka-" "john" pergerakan johnny berhenti melihat renjun menatap nya tajam "jangan di ganggu.. Biarkan saja"

Renjun kembali menikmati makanan nya hingga habis tak bersisa. Mark masih asik menghisap dada membengkak dan memerah renjun

"Kau bisa istirahat" renjun mengangguk menuruti perkataan johnny. Ia berbaring di ikuti mark yang masih asik menyusu seperti bayi
"Kalau begitu kami keluar dulu ya jika ada apa apa bunyi kan lonceng di samping, renjun-ah jika dia membuat mu tak nyaman tendang saja" ujar johnny membuat renjun tertawa










































"Mark hyung" kedua mata mark terbuka. Kening nya mengerut bingung
"Ayo bangun, sudah malam"

Renjun menangkup kedua pipi mark lalu mencium seluruh wajah nya
"Ayo pangeran ku.. Bangun ini sudah malam" cup cup. Mark membuka mata saat renjun mencium bibir nya gemas

"Umhh.. Aku dimana" "di kamar ku hyung, kau ketiduran" ah iya mark baru sadar. Dia tertidur sambil menghisap dada berisi renjun

"Mama~" "hm?" renjun tersenyum geli mendengar mark memanggil nya mama

Brukk. "Hehehe mama~" mark mengukung renjun sambil tersenyum manis "markie" seakan tau renjun kesal mark langsung berdiri "hehe bercanda"

Renjun berdiri pelan di bantu mark.
Deg. Jantung renjun berdetak saat mark menggendong nya "tidak usah markie, kau baru bangun"

"Tidak tidak, kau tidak bisa berjalan"
Dengan paksaan mark akhirnya renjun menurut

.
.
.
.
.

"Sepi sekali rumah ini, eh lihat" mark berteriak heboh membuat renjun yang berada di gendongan nya merasa bising
"Mark" "hehehe maaf Queen"

"Mark bisa turun kan aku" mark menurut menurunkan renjun. Terlihat Johnny mimisan "ayah" si kecil berjalan tertatih mengambil tissue lalu membantu johnny membersih kan darah yang terus mengalir

Johnny menatap renjun yang tengah sibuk membersihkan lelehan darah di hidung nya "bagaimana bisa hm pasti kelelahan" mark duduk di meja sembari menopang dagu "seperti ibu saja" ujar nya berbicara sendiri

"Sudah" cup. Bibir johnny di kecup oleh nya "terima kasih" "iya sayang" ucap renjun lembut

"Apa tadi? Kau barusan memanggil ku apa?" seakan tersadar renjun menggeleng

"Istirahat lah, apa kalian ingin sesuatu"
Tawar renjun menutupi kegugupan nya menyadari di tatap intens oleh johnny.

"Aku lapar" renjun menurut mulai memasak sembari di perhatikan oleh kedua ayah dan anak

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang