21

2.4K 283 8
                                    

"Yang ku lakukan hanya menunggu nya menghilang sendiri"

Guanlin menelfon seseorang sembari tersenyum tipis

"Iya, aku berterima kasih pada mu karena telah membantu ku melancar kan rencana ini.. Ya ya aku tau pasti akan ada akibat nya tapi ini sudah sangat pas untuk membalas dendam"


















Young mengusap rambut renjun lembut. Senyum renjun terlihat bahagia

"Hyung, terima kasih sudah datang untuk makan malam bersama ku dan suami ku" young mengangguk

"Apapun Queen Lee"

Johnny meremas sendok nya kuat
Kedua mata nya berair. Ini tidak mungkin chitta

Tapi wajah nya sangat mirip!

"John?" renjun merasa aneh dengan johnny yang sejak tadi menatap young
"Kalian kenapa sejak tadi diam?"

Si kecil berdiri, menyiapkan makanan untuk masing masing dari mereka
Mengusap rambut jeno lembut
"Makan yang banyak ya"

Young yang berada di samping renjun tersenyum "selain cantik kau baik ya"

"Kau juga cantik" mark menendang kaki johnny dari bawah meja

"Eum! Young hyung cantik haha dan hyung kuat" ujar renjun membenarkan ucapan johnny. belum memahami yang terjadi

Makan malam ini terlihat spesial bagi mereka termasuk renjun yang mengundang young heum untuk datang. Semua terkadang mencuri pandang ke arah young

Renjun sedikit menyadari nya. Ada sedikit rasa cemburu namun itu wajar karena young heum adalah tamu spesial renjun jadi ayah dan Lee bersaudara bingung

"Masakan mu sangat enak injun-ah"

Renjun tersipu malu mendengar pujian dari young heum

"Tumben sekali kau memasak sebanyak ini renjun, ada apa sayang" jaemin menetralkan nada bicara nya

Terlalu gugup karena young heum yang berada di hadapan nya tersenyum
"Eum.. Hyung.. " semua mulai menatap renjun yang berdiri

"Di sini, ada kehidupan" renjun mengusap perut rata nya lembut

Hening sesaat. Mark bertepuk tangan senang "aku jadi seorang ayah"

"Hey itu anak ku!" jaemin

"Kalian mengada ngada.. Aku yang pertama!" johnny tak mau kalah

Renjun dan jeno menggeleng pelan
"Ini anak kalian" hening kembali

Young terkikik "kalian bermain beramai ramai? Wahh pantas saja jadi"
Renjun yang malu kembali duduk
"Aishh kalian rusuh jadi malu!"

Mereka tertawa bersama melihat renjun malu sampai wajah nya memerah padam hingga telinga

"Selamat ya renjun, jaga baik baik oke"
Renjun mengangguk. Young mengusap rambut renjun lembut "kau seperti adik ku jun.. Dia sangat manis seperti mu"

Jeno berdiri memeluk renjun senang
"Terima kasih karena sudah menjadi istri yang bisa membahagiakan suami ahh aku merasa tidak berguna.. Hanya bisa merepotkan mu" si kecil mencium kening jeno sedikit lama

"Bagi ku kalian adalah pelindung ku dan untuk ini" renjun mengusap perut nya "ini adalah hadiah yang indah untuk ku"

"Wahh kalian sangat harmonis" ujar young tertawa

'Ya berbahagia lah kalian semua sebelum aku membuat ratu kalian habis, bahkan aku sudah tidak perduli dengan dejun' batin young heum senang sebentar lagi rencana di dalam rencana nya akan terwujud.

.
.
.
.

Renjun memeluk young heum erat
"Terima kasih hyung sudah datang kemari" "sama sama manis haha makanan mu sangat enak nanti kapan kapan hyung kemari"

Setelah kepergian young heum. Renjun masuk namun semua Lee tidak ada

"Apa mereka ke atas? Ayo baby kita susul Ayah mu"

Baru saja ingin menyentuh knop pintu renjun terdiam Terdengar suara Mark dari dalam.

"Jangan sampai bayi nya terluka hyung"
Jeno menghela nafas mendengar haechan berucap "kita harus tau dalang dari semua ini"

"tapi aku menyayangi anak itu"

"Satu satu nya cara adalah mengetahui siapa young heum, untuk renjun..... Jangan sampai dia tau renc-"

Brakk. Renjun membuka pintu kasar
"Kenapa?" air mata nya sudah di pelupuk "renj-" "mark.. Ini anak kita hiks john kenapa kau merencanakan ini? Aku tau kalian ingin mengetahui siapa yang bersalah atas pembunuhan itu tapi kenapa hiks kalian tega pada anak kita"

Jaemin mencoba memegang pundak nya namun renjun menepis
"Dengarkan aku"

Si kecil menggeleng kuat "aku tidak mau kehilangan anak ku lagi jaem"

Semua terdiam. Mata renjun memancarkan luka tertahan dan begitu terlihat "Aku hanya ingin istri ku tenang!" johnny mengguncang pundak renjun

Mereka bertatapan "john... Ten sudah tiada" amarah johnny benar benar tidak bisa di kontrol

"semua keluar" Lee bersaudara masih berdiri "keluar" renjun tersenyum tipis pada mark meminta mereka untuk keluar.

Kini tinggal mereka berdua "john kenapa?" johnny tersenyum mencengkram rahang renjun kuat
"Istri ku mati karena yuta" renjun menggeleng "bukan otosan"

Seringai johnny terlihat menyeramkan
"Kau tidak mengerti renjun? Baiklah"

"Katakan apa maksud mu mengundang seseorang yang mirip dengan mendiang istri ku" kening renjun mengerut bingung

"Young hyung?"

"Jangan pura pura bodoh lee renjun"

"Johnny aku benar benar ti-" plak.

Amarah sedang menguasai johnny
Kali ini renjun benar benar di bawah kendali johnny "katakan apa maksud mu mengundang nya, renjun?"

"Aku tidak faham john" bibir renjun gemetar "dia sangat mirip dengan chitta.. Kau pasti merencanakan sesuatu kan?"

Kali ini renjun menatap johnny marah
"Aku tidak! Aku bahkan belum pernah melihat rupa istri mu john... Belum pernah!"

"Sebegitu nya kau menyimpan dendam,
anak kita..." renjun mengambil tangan johnny, menempelkan nya ke perut
"Anak kita akan jadi korban john. Kumohon berhenti demi anak kita"

Johnny menarik tangan nya dari perut si kecil lalu mencengkram rahang renjun kembali "dendam ku tak akan pernah padam sampai aku tau siapa yang membunuh istri ku!"

Renjun terduduk di ranjang, setelah johnny pergi. Haechan datang memeluk renjun erat "hiks.. Chan"

"Injun-ah jangan menangis kasian baby"

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang