32

1.8K 223 16
                                    


Plak.

Plak.

Plak.

Plak.

Plak.

Kelima Lee hanya bisa menunduk sembari memikirkan kondisi renjun

"Kalian mencintai nya? Tapi menyakiti seperti ini? Tak habis fikir" Jaehyun menampar mereka berlima kuat tidak perduli taeyong yang menahan nya

"Jaehyun-ah sudah" "diam!" taeyong hanya bisa menghelas nafas

Jaehyun benar benar marah melebihi nya. "Rasa nya aku ingin menginjak wajah kalian satu satu, aku melindungi renjun selama ini agar dia baik baik dari para iblis di luar sana tapi kalian yang harus nya melindungi kenapa jadi seperti iblis?"

"Dia sedang kritis kembali akibat dari kalian yang seperti iblis memperlakukan istri sendiri seperti binatang, apa itu bagus hah?  Tidak!"

Taeyong mengusap pundak gemetar jaehyun, jaehyun sekarang benar benar sedih dan kecewa pada lee bersaudara

"Aku melindungi nya dan kalian seenak jidat nya menyiksa renjun... Iblis" Jaehyun menghembuskan nafas pelan
Taeyong memeluk adik nya guna menenangkan. "Di mana sungchan?"
"Bersama young heum di kantin" ujar taeyong

Setelah yongjae pergi dari sana tersisa mereka berlima yang masih betah berdiri dan menunduk

"Aku yang salah di sini" jaemin menghelas nafas gusar "kau apakan dia?" haechan yang baru datang di tampar oleh jaehyun jelas saja bingung

"Dia melukai Injunie" jeno sudah berlinang air mata bahkan hingus nya sudah keluar
Membuat johnny terpaksa membersih kan hidung jeno dengan baju nya

Plak. Kali ini haechan yang menampar saudara dan ayah nya kesal kecuali jeno

"Kenapa aku?" Mark memegang pipi nya "karena kau bajingan"

Johnny menghela nafas sabar. Ini semua salah nya dan dia sadar itu tak jauh berbeda dari jaemin yang juga merasa bersalah

"Jika jaehyun hyung marah berarti kalian yang salah. Itu bayaran karena aku yang baru datang tiba tiba di tampar" dan sekarang haechan yang marah pada Lee.






















































"Noona cantik" "sungchan kau sudah mengatakan itu berkali kali" young heum hanya bisa medengus saat sungchan yang kini di samping nya

Terus memuji dan memanggil noona

"Noona ingin apa"

Young heum mendengus "berapa umur mu bocah" "tentu saja aku sudah besar"

"Ya berapa Jung sungchan"

Sungchan tersenyum "empat belas tahun noona"

Seketika tawa young heum pecah
"Eh kenapa?" young terus tertawa bahkan suara nya tidak bisa berhenti
"K-hahaha kau bocah!" "yak Noona, aku bisa menikahi mu"

Tiba tiba telinga sungchan di tarik oleh seseorang di samping "a-aduh duh mama sakitttt"

"Menikah? Katakan sekali lagi"
Taeyong tertawa
bersama young
"Aduhh iya ma iya bercanda!"

Setelah itu Sungchan memperhatikan mata ibu nya yang memerah
"Papa apain mama?"

"Kok papa?!?!?" teriak taeyong tak terima "kan chan cuma nanya"

"Mama habis marahin hantu air"

Young heum mengusap perut nya
"Eh noona kenapa? Ice cream nya kurang ya?" young menggeleng

"Tidak chan"

"Di dalam sana ada adik bayi jadi di usap" ujar taeyong memberi tau

Bocah itu ikut mengusap perut sedikit membuncit young heum dan menunduk "hai baby ini Daddy sungchan!"

Mereka terkejut mendengar perkataan tenang sungchan. Young merasa tenang saat perut nya di usap oleh sungchan
Bocah itu begitu lembut mengusap perut nya

Seandai nya saja dejun masih hidup apa akan seperti ini?

Young tersenyum tipis. Tapi tetap bersyukur

"Adik bayi jangan buat mommy nya sedih nanti Daddy sungchan merajuk"
Young tertawa pelan "Baik daddy" ujar young heum menirukan suara anak kecil

Jaehyun ingin menarik telinga anak nya lagi namun young heum memberi kode untuk jangan. Terlalu nyaman dengan usapan di perut nya

Cup. Lagi lagi semua terkejut
Sungchan mencium perut itu lembut

"Kau ajari?" taeyong menggeleng
Mana mungkin mengajari anak nya seperti itu

"Mungkin karena aku sering memperlakukan mu lembut?" wajah jaehyun memerah

Entah kenapa mood nya mulai naik tidak seperti biasa nya yang susah di kendalikan "wahh chan tidak menyangka adik bayi nya akan keluar!"
Young heum tersenyum.




































"Untuk kau dan kau keluar" usir haechan pada mereka

Haechan menghela nafas pelan "aku tidak ingin renjun semakin marah pada kalian"

"Tapi aku tidak bisa... Aku ingin memi-"
"Bisa nanti hyung! Dia akan semakin takut jika kalian seperti ini, tolong mengerti"

Johnny tersenyum tipis "kalau begitu kami tunggu di luar, kau boleh masuk chan tapi jika ada apa apa kabari kami"

'Bipolar gila' haechan membatin kesal

"Ya memang aku yang hanya boleh masuk kecuali renjun yang mencari sudah sana pergi cari makan sekalian tenangkan fikiran kotor mu itu laundry sekalian" mereka menghela nafas

Ingin marah tapi posisi mereka salah di sini. Mau tak mau mereka pergi dari ruangan renjun.

Haechan mengusap kening pusing, mata nya sudah seperti panda karena kurang tidur dan wajah nya sedikit memar. Johnny benar benar orang tua gila
Ia berharap johnny menyesal karena membuat putra tampan nya ini babak belur akibat memperebutkan kekuasaan

Masalah nya haechan takut renjun akan marah karena melihat wajah nya.

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang