36

1.9K 208 4
                                    


Guanlin tersenyum di hadapan Taeyong beserta Lee

Kedua tangan nya di ikat belakang dan berlutut
"Kau siap?" tanya pria di samping

Sedangkan guanlin dengan tenang menjawab "sebelum aku mati, bisakah Hyung mengatakan pada young heum dan renjun jika aku baik baik saja, jangan katakan kalau aku sudah tiada... Aku tidak ingin mereka bersedih termasuk young heum yang sebentar lagi melahirkan"

"Katakan jika aku sangat mencintai mereka berdua. Aku minta maaf membuat hubungan keluarga kalian rumit dan untuk paman johnny, paman taeyong.. Tolong jaga dua malaikat ku jaga mereka hiks.. Maafkan aku"

Setelah mengatakan itu guanlin tersenyum lalu mengangguk tanda siap

Dor.

Dor.

Dor.

Tubuh nya tumbang ke tanah
Taeyong memejamkan mata.
Kali pertama melihat seseorang di hukum mati

Sebenar nya guanlin sudah di vonis hukum penjara Seumur hidup namun pengadilan berubah dan mengganti nya menjadi hukum mati tanpa young heum dan renjun ketahui.

Mata mereka berair. Guanlin
Terbaring. Jaemin menatap arah lain dan berjalan keluar

"Aku.. Urusan ku dengan kalian sudah selesai" taeyong berjalan keluar mengikuti jaemin

Pulang kerumah dimana ada young heum dan jaehyun yang  sedang menunggu nya

Johnny menepuk pundak haechan "terima kasih"

































"Aku pulang"

"papaaaaa!" sungchan berlari dari ruang tamu ke depan pintu
Memeluk taeyong

"Hyung, kau mandi sana" ujar jaehyun sibuk merajut bersama young heum "iya jae, young-ah jangan suka menaruh mangkuk di atas perut mu sebagai meja"

Jaehyun terkikik "sudah ku katakan berkali kali tapi dia hanya akan marah marah"

"Yak!"

Taeyong menggeleng. Seperti memiliki dua istri yang berbeda sifat. Taeyong berjalan ke kamar di ikuti sungchan yang bergelayut di kaki nya "papa kenapa diam?" sungchan memeluk kaki nya erat "papa hanya bingung dengan ibu dan young heum"

"Mama, kata papa. Mama dan Noona jelek" teriak sungchan

"Turun turun!" ujar taeyong kesal. Anak nya senang membuat rambut nya di jambak dua uke galak itu "papa.. Chan hanya bercanda" taeyong berlutut di depan anak nya

"Katakan pada mama, tolong buat kan papa kopi ya"

Sejujurnya taeyong gemas ingin mencubit pipi anak nya namun di urungkan, takut pada jaehyun.

Setelah sungchan pergi. Taeyong menghela nafas "urusan ku hanya menjelaskan pada jaehyun dan young heum nanti. Sabar tae kau pasti bisa berbohong!"

"Tapi... Kenapa aku jadi ingin bertemu renjun?" gumam taeyong bingung

.
.
.
.
.

Renjun bersandar di dada mark
Bibir nya mengerucut kesal. Johnny dan yang lain keluar kecuali mark yang menjaga nya

"Papa markue" mark yang di panggil papa tersenyum ke renjun "ya baby?"

"Mereka kapan pulang hiks sudah jam segini!"

"Mereka baru pergi tiga jam sayang mungkin sebentar lagi akan pulang"

Tiba tiba mark merasakan sesuatu menyentuh perut nya
"Kau belum makan ya?"

Si kecil bangun. Tersenyum manis ke arah mark

"Lapar? Sudah lama aku tidak memasak" mark mengangguk
Memang dia lapar
Tubuh renjun terangkat, mark menggendong nya bridal. Membawa nya ke dapur yang jarak nya tak dekat

Renjun menciumi pipi mark

"Kau tampan dari dekat"

Mark tersenyum. Walaupun renjun berat tapi dia senang ada waktu bersama renjun. Tak perduli seberat apa yang penting dia bisa berdua bersama renjun nya

Setelah sampai mark menurunkan nya di depan dapur
"Terima kasih Lion"
Mark mengangguk tapi tak lama ekpresi wajah nya berubah kaget

"Aku tau kalian berbohong"
Ujar renjun dengan senyum tipis nya. Tangan kecil nya sudah meraba bahan bahan di kulkas menyiapkan bahan yang di perlukan.

"Lee mark, duduk lah"

Jantung mark berdetak cepat
"I-ibu" terlalu kaget sampai sampai hampir tersandung kursi
Di belakang

"Ya sayang? Mau menu kesukaan mu? Aku sudah lama tidak memasak nya" mark terduduk diam tak menjawab

Di otak nya chitta sudah menghilang "baby? Baiklah ku masakan"

Tangan kecil nya memotong daging terampil. Sama seperti ten
Dan itu memang ten!

Renjun mulai memasak santai
"Dah yahh... Ibu mu ini tau jika kalian menyembunyikan hal terburuk dari yang buruk Lee. Aku sudah tau rahasia kalian haha kau ingin tau rahasia ayah mu?" renjun memakan wortel yang baru saja di potong nya

"Bagaimana jika baby injun mu tau semua fakta ini~" mark sedikit takut saat renjun mengusap perut nya ambigu. Wajah renjun begitu sinis

"Kalian Lee yang licik dan baby injun yang naif hahaha"

Tapi tak lama raut wajah si kecil berubah dingin "Renjun bisa lebih jahat dari yang kau fikir kan jika tau kalian hanya mempermainkan nya, aku tidak akan mengatakan nya tapi jika renjun sudah tau sendiri dan berubah ck itu bukan urusan ku lagi Lee mark "



"seperti nya kalian mengikuti perintah ku untuk mengatakan guanlin itu ya? sebentar lagi kalian akan tau seberapa berharga nya Adik ku haha Jangan menyesal jika renjun menjadi jahat itu karena keegoisan kalian ingin menemukan ayah ku haha renjun pasti sekarang- ah tanpa ku katakan kalian pasti tau"

Mark teringat perkataan dejun dulu. Keringat membanjiri pelipis nya

"Nah masakan ku sudah selesai"
Renjun membawa hidangan itu ke meja di mana mark duduk
"Makan lah markie, habiskan" ujar renjun tersenyum mencium pipi mark

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang