7

6K 627 49
                                    


Bibir jeno gemetar. Jeno terkena demam kembali "shh.." kamar begitu sunyi

"J-jun hiks.. Injun" isak jeno menarik selimut nya hingga menutupi dada
Tubuh nya mengigil bahkan bisa merasakan detak jantung nya yang berdetak kencang. Mata jeno terpejam seharian

Prankkkk. Dengan sengaja jeno menyenggol gelas agar renjun datang

Tak lama Renjun memasukki kamar jeno dan terkejut "jeno, kau demam lagi" renjun mengusap keringat yang mengalir di kening jeno "hiks.. Jun dingin" "sayang pasti kau kelelahan lagi bukan"

"Tunggu sebentar ya" cup. Renjun mencium bibir jeno sekilas lalu berjalan ke dapur

"Untuk apa" jaemin yang sedang meminum air di kulkas bingung melihat renjun menyiapkan handuk kecil dan baskom berisi air hangat
"Jeno demam lagi"

Tangan jaemin menahan nya "apa lagi jaem? Jeno sedang membutuhkan ku"

Namun jaemin tetap menahan renjun
"Aku juga membutuhkan mu ren.. Aku ingin memiliki waktu bersama mu"
Hati renjun sedikit tercubit mendengar kata kata yang keluar dari mulut jaemin

Renjun kembali berjalan ke arah kamar
"Jaem.." jaemin menoleh ke arah renjun

"Tunggu aku di kamar" lanjut nya berjalan ke atas

"Tubuh mu panas jen" jeno terus memanggil renjun

Renjun membuka baju jeno yang sudah basah karena keringat. Wajah jeno sejak tadi memerah karena demam
"Kau sangat panas" ia ikut melepas baju hingga mereka berdua sama sama tidak memakai atasan

Renjun mengusap keringat di leher jeno lalu memeluk nya sesekali mencium kening Suami nya lembut

"Injun hiks.. Panas" "iya iya sayang ini sudah skin to skin, injun di sini sayang"
Jeno menatap renjun sayu
Sejenak renjun tertegun melihat tatapan sayu dan gerakan lemah jeno
"Cup. Cepat sembuh sayang" renjun benar benar mengurus jeno tulus dan penuh kasih sayang.

"Ibu.. Hiks nono merindukan ibu" ujar jeno mendusel pada dada renjun
Kedua mata renjun berair
"Aku juga merindukan.. Mama.."

Tangan kurus renjun memaksa merengkuh tubuh besar jeno. Memeluk nya seerat mungkin "aku benar benar mencintai mu nono ya, Cepat sembuh"

"You're my everything Geudaeui natgwa bameul Jikyeo~" renjun mulai bernyanyi

Suara nya begitu lembut di telinga jeno
"jugo sipeo na Naege gijeogiran neoya"

"Bol su itgireul Nae ane eoneusae beonjin Geudaeran seonmul"
"Eunghh.." jeno bergerak di pelukan renjun

"You're my night and day Gidarigo isseo i geori Neol dasi geurimyeo" suara renjun terdengar serak. Ia menahan tangisan nya

Entahlah kenapa renjun tiba tiba merindukan mama dan otosan nya seperti jeno "sudah tidur hum" Cup cup.
Ia mencium kening dan bibir jeno lembut. lalu menyelimuti jeno

.
.
.
.

Ceklek. Jaemin mengalihkan pandang nya ke arah renjun "bagaimana?"

"Sudah membaik dan dia sedang tidur kau kenapa belum tidur" "menunggu mu, kau sendiri? Kenapa tidak memakai baju?" renjun duduk di tepi ranjang mengusap rambut jaemin

"Skin to skin" jaemin menatap renjun diam. Grepp. "Aku bisa memeluk mu semalaman jaemin" "euhh.. Ahh jaem"

Si kecil mendangak merasakan bibir jaemin mengecup setiap inci leher renjun "aku merindukan mu dan tubuh mu"

Mereka berdua saling menatap "jaem"

"Baiklah.. Tidak usah" baru jaemin ingin menyingkir, renjun menahan nya
"Tidak. Maksud ku tidak apa jaem.. Aku istri mu jaemin apapun mau mu aku menurut"

Jaemin mulai mencium bibir tipis renjun lembut "eumhh... Eunghh"
Tangan jaemin mulai meraba dada nya

"Fuahh hah.. Hah hah.. Jae-ahhh"
Tatapan sayu nya membuat jaemin semakin menikmati  bibir bengkak renjun "sentuh ak-" "IBU!!!"

Renjun segera berdiri meninggalkan jaemin yang mendengus tak suka
"Jeno sialan"


"Sayang.." Jeno menatap renjun dengan mata berair "ibu hiks.. Nono merindu
kan ibu jangan tinggalkan nono"

Terlihat jeno meringkuk di selimut nya "aku di sini jeno" "hiks ibu jangan tinggalkan nono lagi hiks" tangan renjun mengusap kening suami nya lembut

"Jeno"

"Aku hiks.. Aku merindukan ibu"

Hati renjun teriris mendengar jeno menangis

"Jeno"

"Kau hiks tidak faham!" jeno berteriak memukul dada nya. Renjun menahan

Ia faham maksud jeno apa tapi semakin lama renjun jadi penasaran mengapa yuta ayah nya melakukan hal seperti itu. Renjun tak memperdulikan
Diri nya sekarang yang ada di otak nya hanya apa urusan yuta dan keluarga ayah suami nya.

"Dengarkan aku jeno" renjun menangkup kedua pipi jeno. Menatap nya serius "kau suami ku, kau milik ku jeno. aku tau kau bersedih dan selalu bekerja agar bisa melupakan masa lalu tapi aku istri mu mengkhawatirkan mu jeno-ya Aku marah pada mu karena selalu menganggap aku penyebab kematian ibumu... Sekalipun kau membenci ku..... Kau tetap suami ku jen
Aku tau rasa nya kehilangan jeno.."

Jeno bergerak menjauh lemah. Renjun tidak perduli, ia tetap memeluk jeno
"Bayi ku.. Anak kita, aku harus kehilangan nya jeno.. aku ikhlas jen... Aku kehilangan mama sejak lahir juga ikhlas
aku tau rasanya kehilangan... Memang awal nya kecewa dengan mu dan jaemin yang ternyata mempermainkan ku demi mendapatkan dimana jejak yuta"

Sejenak renjun tersenyum lembut pada jeno. Tangan nya mengusap air mata sang suami lalu mencium kening jeno

"Tapi aku harus ikhlas dan sabar, kalian tetap lah suami ku. kalian terluka maka aku yang akan mengobati luka kalian. Tanggung jawab ku sebagai istri adalah terus bersama suami nya mau susah ataupun senang"

Grepp. Renjun berbalik melihat jaemin tengah memeluk nya dari belakang
"Kau, benar benar mencintai kami?"
"Jaemin bodoh.. Tentu saja aku mencintai kalian berdua walaupun sikap kalian dingin dan membenci ku sekalipun. aku tetap mencintai kalian"
Cup. Renjun mencium pucuk kepala jaemin yang tengah mendusel di leher nya

"M-maaf..." "tidak apa jeno.. Mungkin memang seharus nya aku terbuka dan kalian juga agar kita bisa sama sama memahami satu sama lain" akhirnya jeno ikut membalas pelukkan renjun

"Jaemin" jaemin mencium leher nya lembut "j-jeno.. Kau sedang sakit" renjun menahan jeno yang mulai menghisap dada nya

"arghh jangan di gigithh" renjun menahan kepala jeno yang tengah asik menghisap nipple nya

Jaemin berbisik dengan suara dalam nya "kami jujur, sedang menginginkan mu" renjun meremang mendengar nya

Srakk. Jeno menarik renjun dari saudara nya. Kedua nya merebutkan renjun "dia milik ku" "ck jeno kau sedang sakit jadi aku saja" mereka terus saja beradu mulut

"Berhenti astaga... Satu sakit satu ingin sendiri hahh berbaring" kedua saudara itu berbaring menuruti perkataan renjun "Mama melarang kalian berkelahi atau mama tidak akan memberi kalian jatah" jeno memajukan bibir pucat nya

Renjun menggeleng melihat suami suami nya yang harus menurut hanya demi jatah "sekarang turuti mama ya"

Mereka mengangguk

"Lepas celana kalian" perintah renjun

"Eungg ahh injun.." "shh cepat jun" kedua nya menikmati tangan renjun
"Agar adil dan kasian jika kalian harus berebut jadi aku yang akan bergerak"

Tangan renjun tidak berhenti sekalipun ia lelah mengocok penis keras mereka
"Mama ingin dua mainan mama keluar ayo keluar. Cup. Cup" renjun mengecup milik jeno dan jaemin lalu kembali memainkan nya sesekali menghisap

Keadaan jeno? Entahlah sudah seperti orang mabuk yang meracau tak jelas

Berbeda dengan jaemin yang mengusap rambut renjun lembut "aku-"
"Tidak jaem aku harus menuntaskan tugas ku"

Dan renjun harus menyelesaikan tugas nya semalaman karena jaemin dan jeno yang susah untuk keluar

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang