4

4.6K 510 24
                                    


Jeno memasukki rumah. Namun tersadar jika lampu rumah mati
'Apa renjun tidur?' Itu pikir jeno

Tapi jeno tidak melihat renjun sama sekali di manapun "renjun-a jangan bermain main dengan ku" jeno benar benar kelelahan sekarang

Di tambah tugas nya mencari keberadaan yuta "Lee renjun tidak lucu jangan bersembunyi" di rasa renjun benar benar tidak ada

Jeno menghubungi renjun dan akhir nya setelah berkali kali panggilan
Akhirnya renjun mengangkat nya
"Sayang kau dimana aku mencari mu"

'Romantis sekali anak ku hahaha'
Jeno terdiam

Ia kenal suara ini. Ini suara ayah nya
Johnny

"Brengsek dimana renjun?!?!?"

'Wow wow.. Santai nak dia aman....
Dengan mark' kilatan  mata jeno terlihat tajam

"Aku akan membunuh mu jika sedikit saja kau melukai nya"

Terdengar tawa nyaring dari seberang
'Dia? Apa penting nya hahaha bukan kah dia hanya alat agar bisa menemukan yuta? Kenapa kau jadi ingin membunuh ayah mu sendiri'
Rahang jeno mengeras "aku benar benar akan membunuh mu Pak tua!!"

Setelah mengatakan itu panggilan di putus sepihak oleh johnny. Jeno benar benar geram dengan ayah nya

'Hal-'

"Jaem, Ayah menemukan renjun dan sekarang renjun bersama mark"

'Apa? Bagaimana bisa? Aku akan ke rumah nya temui aku di sana'

Pip. Jeno segera keluar dari rumah memasukki mobil dengan keadaan panik "bertahan sayang"











"Renjun!!!" jaemin datang lebih dulu di rumah utama. terlihat johnny yang duduk santai di sofa sesekali menyesap kopi pahit nya

"Tidak sopan jika langsung berteriak anak muda" "dimana istri ku ayah?"
Johnny tertawa sebentar

Tak lama jeno datang dalam keadaan berkeringat "hai nak, akhirnya kita berkumpul" ujar sang kepala keluarga senang

jaemin berjalan mendahului johnny dan naik ke atas di ikuti jeno, johnny

Ceklek. Kosong tidak ada renjun di kamar nya

Beberapa saat di kamar nomin mendengar suara erangan yang mereka kenal dari kamar mark
Itu suara renjun

Ceklek. "Ren-jun..." jeno mematung
Terlihat renjun yang kedua tangan dan kaki nya terikat. desahan serta erangan tertahan terdengar di tambah wajah babak belur nya

"Hai adik - adik ku, kalian terlambat tadi aku dan haechan sudah mencoba nya dan lumayan untuk seorang jalang" ucap mark santai menarik rambut renjun tanpa tau jeno jaemin yang menahan amarah.
Jeno segera mendorong mark untuk menjauhi istri nya

"Renjun-a" "j-jen-jeno? Hiks jahat uhuk" air mata renjun terus mengalir
Si kecil menjerit saat jeno menangkup pipi nya

"Ayah jelaskan pada ku!!" jaemin menarik kerah baju johnny
"Eitss.. Santai Brother, bukan kah memang kalian hanya memanfaatkan nya agar bisa menemukan yuta? Jadi kalian tidak usah marah jika jalang ini di gilir"

Bughh. Jaemin meninju mark kuat
"Dia istri ku dan jeno! Bukan jalang!" jaemin segera berjalan ke arah renjun yang meronta di pelukkan jeno

"Lephass hiks pulang aku ing-ingin pulanghh" "sayang.. Ini nono jangan takut" ujar jeno memeluk tubuh renjun erat "pulang.. Mau pulanghh"

"Peruthh ku.. Sakithh hiks arghh..." erang renjun sembari menyembunyi
kan wajah di dada bidang jeno

"Efek obat nya masih ada" kata johnny lalu berlalu pergi kembali ke ruang tamu dengan santai tanpa memikirkan hal barusan

Jeno mengangkat renjun seperti koala
Tubuh yang lemas di tambah wajah babak belur membuat hati jeno teriris.
Jaemin mengikuti jeno yang membawa renjun ke rumah sakit tidak memperdulikan mark yang setengah sadar di lantai

.
.
.
.
.

Jaemin mengusap tangan lecet renjun
"Istirahat lah" jeno berdiri dari kursi
Jaemin menatap nya "aku akan menghajar mark dan haechan sialan itu!"

Cup. Jeno mencium kening renjun lembut tanpa mengatakan apapun lagi langsung pergi. setelah kepergian jeno kini hanya ada jaemin dan renjun yang tengah terbaring lemah

"Maaf, aku terlambat" terlihat air mata renjun mengalir di dalam tidur nya

"Kenapa tidak bilang?" tanya jaemin entah pada siapa

Tangan renjun begitu dingin di genggaman jaemin

"Kenapa tidak bilang jika kau sedang mengandung hm?" kali ini jaemin menangis sesak "anak pertama kita tidak salah sayang. Kau juga tidak salah tapi yang salah adalah kami... Suami mu"

Jaemin mengusap perut rata si kecil

"Pasien mengalami keguguran dan kami tidak bisa menyelamatkan nya karena pendarahan di tambah anal nya robek jadi tapi kami telah menjahit nya dan membersihkan janin yang di dalam perut istri anda, maaf tuan"

Benar benar jaemin takut untuk menghadapi renjun di saat sadar nanti
Ia takut renjun akan semakin terguncang.

Dark Angel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang