Dark Angel✔

29

Kedua mata renjun sudah bengkak akibat menangis. Pagi ini dejun di makam kan, terlihat tampan dengan tuxedo berwarna hitam

"Apa aku tampan dengan jas seperti ini?"
Renjun tersenyum memperbaiki dasi dejun yang miring "yup sangat tampan hehe pangeran"

Dejun mencium bibir tipis nya lembut
"Kau juga cantik, nanti saat aku sudah sukses aku akan menikahi mu"

Mark memegang pinggang si kecil agar tidak terjatuh lagi "xiao Hyung"
Hanya itu yang bisa renjun katakan

Terlihat peti berisi dejun telah di tutup

Renjun memejam kan mata. Mengingat kenangan nya bersama dejun dulu

"Aku akan menikahi mu mendahului Guanlin" cup. Dejun mencium kening nya lembut "aishh hyung~"

"Jika nanti kita menikah. Aku akan memakai tuxedo berwarna hitam dan kau memakai warna putih"

Bibir renjun mencibik "hyung~"

"Haha aku berjanji akan menjadi pangeran mu yang tampan di pernikahan kita nanti sayang"

Badan nya terangkat saat dejun memeluk nya erat sembari memutar
"Hyung haha Aku takut"

Renjun memakai tuxedo berwarna putih. Menyembunyikan wajah nya di pelukan mark "hiks xiao hyung"
Mark mengusap punggung bergetar renjun

"Aku akan menikahi mu Nakamoto renjun" Dejun mencium ceruk leher nya gemas

Peti berisi dejun sudah masuk ke dalam tanah. Tangisan renjun pecah
Tangan nya di genggam oleh jeno yanh berada di belakang mark "xi-hiks xiaojun ge"

Dejun mencium bibir tipis nya lembut
"Kenapa kau selalu menarik telinga ku? Kau ingin ku cium hm?"

"Hyung selalu mencium ku di depan guan aish menyebalkan"

Dejun tertawa, terdengar begitu merdu di telinga renjun

"Nakamoto Renjun! Aku mencintai mu melebihi hidup ku haha sangat mencintai mu setelah ini ayo kita menikah!"

Renjun malu mendengar dejun berteriak di pinggir sungai membuat semua pasang mata menatap mereka

"Hyung aku malu!" "Hahaha aku gila, gila karena mu sayang haha aku mencintai mu nakamoto renjun!"

"Aku juga hiks, Xiaojun hyung"

Semu kenangan tentang nya dan dejun terngiang di kepala. Mark masih memeluk nya

Pemakaman sudah selesai begitupun seluruh orang yang berduka telah pamit kecuali renjun yang masih memeluk nisan dejun

"Renjun-ah sudah sore ayo kita pulang"
Haechan mengusap rambut berantakan itu lembut

"Tidak hiks! Injun ingin bersama Xiao gege!"

Sebenarnya wajah nya sangat menggemas kan namun mereka sadar sekarang bukan waktu nya untuk mengatakan itu lucu

"Jun kita pulang ya sudah sore"

"J-jaemin pulang sendiri hiks saja sana!" si kecil terus memeluk nisan dejun erat seakan tak mau lepas

Mereka mendesah pelan. Renjun benar benar susah di atur

"Queen" Johnny memegang tangan nya yang meremas gundukan tanah itu