13. Pembalasan Part I

12.4K 973 70
                                    

Tiga bulan kemudian ...

Flo sengaja membiarkan Ronald dan Maggie bersenang-senang, sementara dia mendekam di kamar seolah-olah tidak tahu segalanya. Meski begitu, ada luka yang begitu menganga di hatinya, dia tidak bisa begitu saja merelakan apa yang menimpanya saat ini. Sudah malam dan Flo masih duduk di balkon kamarnya, melamun.

Ting!

Flo melirik ponselnya, nama Dave muncul di layar. Dia membuka pesan yang pria itu kirimkan.

From: Dave
Lihatlah ke depan

Flo refleks menoleh ke depan, pada kegelapan di kamar Dave yang semula dia pikir pria itu belum pulang. Tidak berselang lama, lampu menyala dan Dave terlihat di dalam sana. Tersenyum padanya.

Jangan-jangan Dave melihat segalanya dari kegelapan itu, tadi?

Ting!

From: Dave
Jangan sedih, mereka tidak layak atas air matamu. Kuatlah, sebentar lagi aku akan membantumu menghancurkan mereka.

Flo tersenyum membaca itu, juga pada pengirimnya. Dia mengucapkan thank you lewat gerakan bibir.

Dave keluar dari kamar, menuju balkon dan kini mereka sudah sangat dekat. Pria itu bersandar di pembatas balkon. "Kamu harus cukup tidur agar punya tenaga untuk mentertawakan mereka nanti," ucapnya menyemangati.

"Mereka ada di bawah," beritahu Flo getir.

"I know. Aku melihatnya."

"Dia benar-benar bajingan, bukan? Di saat istrinya ada di sini, dia malah bersama wanita lain. Di rumah ini."

Dave mengangguk.

"Apa yang harus aku lakukan, Dave? Rasanya aku udah nggak tahan ingin memaki mereka."

"Tahan, Flo. Kamu nggak perlu melakukan apapun, cukup menjadi penonton."

"Sampai kapan?"

"Sebentar lagi."

Flo menghela nafas. "Menurutmu apa yang salah denganku sampai mereka tega melakukan ini?" tanyanya begitu miris.

"Nggak ada. Kamu nggak salah. Mereka yang brengsek. Ronald begitu bodoh membuang berlian hanya untuk memungut sampah di jalanan. Dia pasti akan menyesal Flo, kamu tunggu aja."

"Kenapa kamu sangat baik, Dave?"

Dave menatap Flo begitu dalam. "Aku mencintaimu," jawabnya kemudian.

Flo tidak terlalu kaget, Dave sering mengatakan ini. "Kenapa kamu bisa mencintai aku? Aku hanya wanita biasa yang sebentar lagi akan menjanda. Kamu bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik."

"Aku juga nggak tau, kenapa aku bisa jatuh cinta saat pertama kali melihat kamu. Saat kamu mengantar Ronald di depan pintu dan membetulkan dasinya, untuk pertama kalinya aku ingin ada di posisi itu."

Flo tertegun.

"Saat melihat Ronald berselingkuh di belakangmu, rasanya aku ingin datang dan membawamu pergi dari laki-laki sialan itu."

Jantung Flo berdetak cepat.

"Saat dia meninggalkanmu tanpa wajah bersalah sedikitpun, aku marah. Rasanya aku ingin memberikanmu kepuasan. Saat kamu memakai benda itu sebagai pelampiasan, aku benar-benar ingin menggantikannya."

Flo, dia sangat berbahaya dan kau sudah terlambat untuk menghindar.

***

Retak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang