Kita hanyalah sebatas orang yang pernah berkumpul di satu titik temu, tetapi ... apakah kamu berhak merenggut semua yang sudah kumiliki?
-Nebula-
Detak jantung gadis bersurai hitam pekat itu seketika terhenti, bahkan untuk bertanya pada otak, soal apa yang harus dilakukan selanjutnya, sekujur tubuhnya malah menjadi semakin kaku.Baiklah, kali ini ia mengaku menyerah pada semesta. Dirinya sudah berada di ujung kematian dan tak mungkin berlari demi menyelamatkan diri dari lorong yang sepi.
Tapi bolehkah ia meminta tolong pada yang kuasa untuk memberikannya sedikit kekuatan—agar bisa memutar balikkan waktu?
"Turn around, please, My Love ...."
Ya ampun, suara yang selama ini merusak pendengaran Nebula justru kembali dan melampiaskan segala hawa nafsu untuk mengganggunya lagi. Iya ... mungkin belum puas untuk membuat sang gadis berhenti di satu titik dan berjanji 'tuk menyerah.
"Karmayanti, should I count one to three?"
Sebuah benda pipih yang semula masih terpaku di depan wajah bersama tampilan Instagram pun langsung disembunyikan di balik dagu. Untung saja live berakhir dengan selamat, kalau tidak, bisa ketahuan kalau dirinya merupakan anak nakal di sekolah.
Bisa-bisanya beberapa tetes keringat dengan sengaja meluncur dan merusak polesan bedak yang sudah ia rapikan ketika istirahat. Baiklah, ini juga bukan kemauannya untuk mengibas-ngibaskan telapak tangan untuk meminimalisir tiap tetes air asin itu.
Dirinya justru teringat soal bagaimana ia dipermalukan karena dianggap sengaja menumpahkan segelas es jeruk ke baju kepala sekolah. Dipaksa memberi hormat pada tiang bendera sampai dijadikan bahan gibah oleh seisi warga SMA Daun Biru. Untung saja tidak direkam.
Sebuah dentuman langkah kaki yang begitu lancip berhasil membuat lamunan gadis itu terpecah. Deru napas yang kian memburu bersama wewangian parfum khas para guru pun mulai menyerbak di udara.
Nebula berusaha meneguk salivanya yang membandel bagai noda di piring kotor dengan susah payah. Memejamkan mata rapat-rapat, lantas menoleh ke sumber suara.
Astaga, tolong kepada siapa pun, dirinya menyesal sudah melakukan ini semua. Wajah wanita itu memang tidak semenyeramkan kuntilanak, tapi ini tampak seperti seorang fans yang bertemu dengan sang idola.
"What?" Satu kata yang tak pernah direncanakan ini pun akhirnya keluar dengan selamat. Ya ... gadis bertubuh kurus bak model ini harus berani. Agar mirip seperti superman yang membela kebenaran, walau nyalinya sudah menciut sejak detik pertama namanya disebut, ia harus terlihat berani dan gagah agar tidak direndahkan oleh siapa pun.
Kedua bola mata Miss. Sunshine seketika terbelalak saat apa yang tak patut diucapkan oleh seorang murid kembali mendarat di area pendengarannya. Benar-benar, kalau saja ia tidak ditemani oleh dewa kesabaran, mungkin sepatu hak tingginya sudah melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Pacar Proposal
Teen FictionCitra Nebula sebagai selebgram yang baik dan apa adanya mendadak hancur ketika dirinya tidak sengaja mendorong Ms. Sunshine saat ponselnya disita. Baru saja berniat untuk meminta maaf, walau tidak ikhlas, Arcas--si Ketua OSIS galak, songong, berwaja...