Semua tatap mata sontak beralih pada wajah Nebula. Gadis itu tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi kenapa semua tatap mata seolah memaksa dirinya untuk mengaku?
Dari ribuan siswa di sekolah, enggak mungkin cuman Nebula yang mempunyai inisial itu. Pasti ini orang lain! Tapi kenapa semua orang seolah merasa bahwa N.M.K itu hanya Nebula seorang?
Tubuhnya mendadak gemetar, napasnya pun tercekat. Berbagai tetes keringat mengucur semakin deras. Gadis itu berjongkok di tengah lapangan sambil menutup telinganya erat. Dia tahu, ini pasti ulah seseorang yang sudah lama iri dan mau menjatuhkan karirnya. Iya, bisa jadi Prinses!
"Ternyata jadi influencer psikopat, ya, Bund," cibir seorang siswi berkucir satu yang mulai berjalan mendekat dan berbicara tepat di samping telinga Nebula.
"Gila, gue nggak nyangka, Bul."
"Masa Nebula? Masa ngancurin citranya sendiri?"
"Udah pasti si Nebula-lah, siapa lagi? Nebula Merichie Karmayanti. NMK."
"Gue rada nggak percaya, kayak O to the M to the G, hot news banget? Kalau gue pajang di story, gue viral nggak?"
"BUKAN GUE!" Sudut matanya masih bisa melihat, bahkan dengan jelas kalau Arcas-nya justru merangkul pundak Asya dan membawanya turun secara pelan-pelan. Gadis yang baru saja digagalkan aksinya itu terus menunduk seolah takut apabila dirinya disangka berbuat drama, padahal apa untungnya juga?
"Kak!" Nebula berteriak memanggil nama Arcas, tapi cowok itu justru terdiam tanpa mau menoleh ke arahnya seolah ikut mendukung siswa lainnya bahwa memang semua tuduhan tertuju padanya.
"Jangan goblok lagi lo, Sya. Bunuh diri segala, emang bisa nyelesain masalah? Lo pikir si N.M.K bakal nyesel? Menderita? Pikir pake otak."
"Arcas, Asya, Nebula, ikut saya ke ruangan," kata Bu Azty tanpa mau dibantah.
Arcas tampak mengangguk, kemudian memindahkan posisi tangannya dari bahu Asya menuju genggaman gadis itu–meninggalkan Nebula sendirian, lagi pula nanti juga bisa berdiri dan menyusul dengan sendirinya.
Setetes air mata pun perlahan lolos dari pelupuk gadis berusia 16 tahun itu. Mengembuskan napasnya kasar, lantas bangkit sambil berjalan gontai mengikuti langkah Bu Azty yang dibelakangi oleh Arcas dan Asya. Halona? Nebula sendiri tak tahu ke mana perginya manusia satu itu.
🥕🥕🥕
"Jelaskan apa yang terjadi sebenarnya, Asya."
Cewek itu menundukkan kepala sembari menautkan jemarinya menjadi satu. Mengedipkan mata pelan-pelan, lantas mengembuskan napas kasar–sesekali menoleh ke arah Nebula yang sebenarnya bingung kenapa dirinya harus ikut di sini. Sahabat Asya juga bukan cuman satu, masih ada Halona yang menghilang tak tahu ke mana usai para siswi menyanyikan berbagai macam umpatan di samping telinganya,
"Sya nggak tau."
"Loh? Jadi dari tadi kamu main-main di atas rooftop?"
"Sinting ...," desis Arcas sambil membuang tatapan wajah.
"Terus kalau lo emang mau main-main di sono, kenapa harus libatin gue, Asya!" Nebula tak terima. Benar-benar gila. Apa hubungannya kalau gadis itu ingin membuat drama agar diperhatikan oleh dirinya yang jujur mulai menjauh karena sibuk berpacaran, sampai harus memperburuk citranya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Pacar Proposal
Teen FictionCitra Nebula sebagai selebgram yang baik dan apa adanya mendadak hancur ketika dirinya tidak sengaja mendorong Ms. Sunshine saat ponselnya disita. Baru saja berniat untuk meminta maaf, walau tidak ikhlas, Arcas--si Ketua OSIS galak, songong, berwaja...