"Nebul, gue balik, ya?" ucap Halona yang langsung berbalik badan, lantas menatap ponselnya sepanjang jalan keluar.
"Cepet, ayo belajar. Lo nggak usah buang-buang waktu gue." Usai berucap, lelaki itu sontak menarik telapak tangan Nebula dan menjauhi area kamar hingga akhirnya mereka kembali meratapi nasib buku paket yang sempat ditinggalkan sendirian untuk beberapa waktu.
Sepanjang langkah sang gadis terus mengembuskan napasnya kasar. Terus memutar bola matanya malas—rasanya terlalu menyesal karena sudah bertemu dengan Arcas. Lagi pula, kenapa coba hobi kali menyuruh orang lain belajar? Memangnya dia enggak bosan?
"Bahasa inggrisnya teh apa?"
"Sweet ice tea water."
Astagfirullah, baik ... semoga kali ini jaminannya adalah surga. Arcas menoleh, menatap Nebula tajam, lantas mencubit pipi kanan sang gadis yang mirip seperti squishy.
"Aww ... lo nggak boleh cubit-cubit. Sakit!" ujar Nebula tak terima.
"Siapa suruh gemesin? Bibir dimanyunin aja terus kayak pipa di lab."
"Inget, ya, Nebula Merich—"
"Nggak pake Karmayanti!"
"Nggak semua bahasa inggrisnya minuman itu pake water."
"Tapi mereka cair kayak air. Jadi harus ada water-nya!"
"Nebula ... dengerin gue." Tatapan mata Arcas yang masih belum beralih dari manik coklat milik Nebula pun malah membuat hati sang pemilik poni rata itu kembali merasakan kehangatan. Iya, walau galak, tapi kayaknya dia guru tersabar yang tak pernah menghentikan pembelajaran saat otaknya tak mau diajak bekerja sama.
"Bahasa inggrisnya teh itu tea. Lo kalo ke kantin, jajannya jangan es krim doang," lanjut Arcas.
"Orang gue sukanya cuman es krim!" protes Nebula tidak terima. Enak saja mau disuruh pisah dari es krim, Arcas saja yang pisah sama proposal. Biar tahu apa itu refreshing.
"Lo kebanyakkan makan gula. Makanya nggak pinter-pinter. Diabetes tau rasa!"
Entah apa yang merasuki pikiran Arcas, sudut bibir lelaki itu sontak terangkat, lantas membawa tangannya ke udara dan mendaratkannya dengan sedikit kasar tepat di atas kepala Nebula agar otaknya bisa betul sekali-kali.
"Aww! Lo suka banget nyiksa gue! Nanti gue viralin!"
"Bodo amat," balas Arcas yang langsung mengusap puncak kepala Nebula lembut. Sedikit merasa bersalah, sih, tapi ya ... enggak apa-apalah.
"Dasar nyebelin! Lo kenapa nggak ikut Ona balik? Oh ... apa jangan-jangan dia diusir lo ya!"
"Dia bikin lo nggak fokus. Apaan coba pake bantuin jawab segala? Yang mau belajar itu emang lo apa dia?"
"Gue. Tapi 'kan ... ini rumah gue, harusnya yang berhak ngusir orang it—"
Belum selesai Nebula berbicara, mulutnya mendadak dibungkam oleh buku cetak bahasa Inggris yang langsung dilemparkan Arcas agar gadis itu tidak membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Pacar Proposal
Roman pour AdolescentsCitra Nebula sebagai selebgram yang baik dan apa adanya mendadak hancur ketika dirinya tidak sengaja mendorong Ms. Sunshine saat ponselnya disita. Baru saja berniat untuk meminta maaf, walau tidak ikhlas, Arcas--si Ketua OSIS galak, songong, berwaja...