Bab 7

580 39 2
                                    

Keesokan harinya seperti biasa Carva segera berangkat kesekolah.Saat ia menuju kelasnya ia tampak melihat Rose sudah menunggunya.

"Carva jelasin maksud kamu yang kemaren,kok dadakan kamu mutusin aku",ucap Rose berdiri didepan Carva."Gue udah ngk ada urusan sama lo ngerti ngk benalu!!",ucap Carva sambil nunjuk muka Rose.Mereka sudah menjadi pusat perhatian anak kelas dan murid lainnya yang melihat dari jendela.

Carva pun segera meninggalkan Rose dan pergi menuju mejanya.
"Eh lo jangan seenaknya dong,main pergi aja urusan kita belum selesai",ucap Rose sambil menuju meja Carva."Hah yang mana lagi yang ngk selesai!",ucap Carva sambil meremehkan Rose.

"Plakkk",tamparan keras Rose tepat mengenai pipi kiri Carva.Carva yang mendapat tamparan itu tidak terima ia langsung mendorong Rose hingga membuat Rose jatuh."Siapa lo berani-berani nampar gue",ucap Carva tak kalah galaknya.
Diluar jendela bnyak para siswi yang marah pada Rose karena telah menampar sang idaman.Sedangkan anak kelas Carva langsung melerai mereka berdua.

*****
"Anjing banget tuh cewek matre!!"ceracau Carva marah-marah sendiri.

Carva pun segera melajukan mobilnya kerumahnya tuk menghabisi sekelompok orang yang berani memasuki area kekuasaannya.

"Hai udah lama nungguin yaa",ucap Carva.Mereka hanya diam tak berkutik mungkin kelaparan sama ketakutan kali ya.Canda takut😁.

Carva pun segera mendekati gadis yang paling ujung dan paling pendek.

"Hai sayang,cantiknya dirimu",ucap Carva sambil memegang dagu gadis itu.Gadis itu hanya berusaha menghindari kontak mata langsung dengan Carva."Kenapa tak menatapku sayang,apa ketampanan ku mengganggumu",ucap Carva sambil menyeringai menatap si gadis.
"Uhmm rambutmu bagus gimana kalau untukku saja",ucap Carva sambil mencari alat tuk memotong rambut si gadis itu.

Ia pun mengambil sebuah gergaji untuk memotong rambut si gadis.
Gadis itu hanya bisa menangis karena ketakutan yang luar biasa.Teman-temannya yang lain hanya bisa pasrah menunggu giliran mereka akan dimusnahkan.

Jretttt....jrettt gerjaji tersebut memotong secara acakan rambut sigadis.Sigadis menangis sesedukan karena ia merasa sangat takut sekali.
"Tak usah takut aku tak membunuhmu hanya memberi sedikit tanda saja"ucap Carva sambil tertawa dan membawa rambut tersebut ke museum khususnya untuk dipajang.

"Kamu ngk papakan",sorak seorang teman cowoknya yang paling tinggi diantara yang lain.
"Tak apa",ucap gadis yang dipotong rambutnya oleh Carva.
"Maafkan aku ini semua salahku yang menyuruh kalian tuk ikut denganku mengunjungi rumah ini",ucap seorang lelaki yang putih mancung.
"Tak apa semuanya telah terjadi,mari kita mati bersama-sama",ucap gadis yang posisinya berada tengah.
"Sudah diam,nanti kedengaran lagi sama si psikopat itu",ucap si lelaki di sebelah cewek yang ditengah.

Carva yang berada di ruangan khusus tersebut berfikir,"bagaimana kalau ku jadikan saja mereka suruhanku",ucap Carva sambil memegangi sebuah pisau buah.










Sampai sini dulu ya
Typo
Dukung terus ya sobat readers cerita aku,kalian juga bisa chat aku tuk kasih masukan.😋😍😘

STORY PSIKOPAT BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang