Tapi gue merasa risih saat menyadari ada orang yang ngk gue suka natap kearah gue dan melangkah ketempat gue dan Jenni duduk.Orang itu adalah Carva dengan dua temannya itu.
"Hai Ci ngapain disini kok ngk ngabarin aku sih kalau mau datang ke Caffe ini juga",ucap Carva yang terkesan aneh ditelinga gue.
"Mm maaf",ucap Chelsi jutek.
"Oh iya ini siapa yang",ucap Carva sembari menatap Jenni.
"Mmm saya temannya Chelsi kk,kk siapa",ucap Jenni sambil berdiri dan menjabat tangan Carva.
"Saya Carva dan pacarnya Chelsi teman kamu",ucap Carva membalas jabatan tersebut.
"Haa beneran Chelsi dapat pacar seganteng ini",ucap Jenni blablakan.
"Ishh ngapain sih udah ah",ucap Chelsi.
"Jadi bapak ada perlu apa",ucap Chelsi.
"Ih jutek amat ntar dipecat loh",ucap Milan menanggapi.
"Lagian saya juga mau ngundur diri kok ngk usah diingetin lagi maksih pak kita pamit",ucap Chelsi kesal dan menyeret Jenni pergi dari sana.
"Eh lo ngapain sih Ci ini film beluk selesai semuanya",ucap Jenni.Chelsi tetap kukuh menyeret Jenni pergi dari Caffe itu.Ia muak melihat Carva.Setelah mereka sampai dimobilnya Jenni marah ke Chelsi.
"Lo apa-apan sih Ci masak pacar main tinggal gitu aja"ucap Jenni.
"Dia bukan pacar gue",ucap Chelsi.
"Alasan aja kan bilang aja lo cemburu gue jabat tangan sama pacar lo tadikan",ucap Jenni.
"Ih buat apaan gue cemburu pacaran aja kagak",ucap Chelsi.Disaat mereka lagi berdebat Carva mengetok kaca mobil Chelsi.Carva menyuruh Chelsi turun dari mobil.Dengan terpaksa Chelsi turun dari mobil dan menatap Carva sengit.
"Kamu udah lupa sama perjanjian kita"ucap Carva.
"Saya sudah muak pak,terserah bapak deh bapak bisa bunuh saya bunuh aja pak",ucap Chelsi muak dengan Carva.
"Mm baik kalau itu mau mu"ucap Carva.Carva pergi meninggalkan Chelsi begitu saja.Dilubuk hatinya ia sangat sedih mendengar perkataan Chelsi itu.Baru saja kegelapannya mulai menerang mulai redup kembali karena perkataan Chelsi itu.
Chelsi masuk kembali kemobil dan melaju begitu saja tanpa memandang Jenni yang bingung dengan percakapannya dengan Carva.Sampai dirumah Chelsi masuk duluan meninggalkan Jenni.Jenni tampak bingung memandang sikap Chelsi.
Jenni segera mengambil barang-barangnya dan menyusul masuk kerumah Chelsi.Chelsi ternyata sudah memberi tanda kepada sebuah pintu menandakan itu kamar yang akan digunakan Jenni.Ingin rasanya membujuk Chelsi tapi pintu kamarnya sudah terkunci.Jenni hanya pasrah dan segera merapikan barang-barangnya pada kamar barunya.
Carva kembali menghampiri kedua temannya itu dan mengajaknya mabar game di apartemen Carva.Mereka hanya nurut saja.Tapi Carva tak berkonsentrasi main game membuat Milan dan Daylan bingung dan akhirnya menghentikan Mabarnya.
"Lo kalau ada masalah bisa cerita sama kita-kita",ucap Daylan.
"Iyaa apa ini ada kaitannya dengan si sekre lo itu",ucap Milan menambahi.Carva hanya diam membisu dan meninggalkan Milan dan Daylan ia pergi menuju kamarnya untuk menenangin pikirannya.
"Kalau lu suka sama dia bilang aja jelas-jelas biar dia ngk salah paham",ucap Milan menyoraki agar didengar Carva.
"Iyaa lo terus terang aja kalau suka bilangin aja",ucap Daylan menambahi.Carva didalam kamar mendengar dengan baik apa yang dikatakan kedua temannya tapi dia bersikap seolah dia tak mendengar apa-apa.Carva masih berpikir bagaimana caranya meluluhkan hati Chelsi.Dia sudah mencoba berbagai cara tapi tetap tak bisa.
Chelsi dikamarnya sibuk meratapi nasibnya kenapa hidupnya begini.Ia sebenarnya kasihan melihat Carva yang sepertinya membutuhkan kasih sayang tapi Carva mengajaknya jadian seolah-olah dia ini hanya mainan yang bisa dibeli dan dibuang kalau sudah bosan.
Segini dulu yaaaa...........
Jangan lupa vote and comen yaaa......
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY PSIKOPAT BOYFRIEND
Teen FictionSreeeeetttttttt..............mayat dengan keadaan kepala hampir putus itu pun diseret menuju ruangan khusus berbasis seperti museum khusus mayat. Didalam ruangan tersebut terdapat berbagai jenis senjata yang digunakan untuk membunuh mangsanya.Dan ju...