Jaehyun beranjak dari duduknya, melepaskan jasnya karena dirinya sudah merasa penat. Tangannya melonggarkan dasinya yang terasa mencekik.
Matanya menatap kearah luar jendela yang memperlihatkan terangnya matahari yang cukup bersahabat. Tak sengaja matanya melihat seseorang yang cukup familiar baginya.
Jaehyun menyipitkan sedikit matanya, itu adalah Mingyu yang bersandar pada mobilnya didepan Kantornya. Jika seseorang melihat wajah Jaehyun maka akan terlihat bahwa wajah tampan itu sedang menunjukkan wajah dinginnya.
Dirinya tau arah pandang mata Mingyu. Pria yang selalu menjadi pihak ketiga dihubungannya dengan Taeyong itu sedang memandangi jendela ruangan Taeyong. Terlihat wajah yang kalut disana, Jaehyun hanya menatapnya datar.
Dalam hatinya berusaha menerka apa yang terjadi pada orang itu, terlihat Mingyu yang mengeluarkan ponselnya. Pada saat itu Jaehyun sudah menyiapkan hatinya, bahwa yang dibutuhkan pria itu adalah kekasihnya sendiri.
*****
Taeyong memijat pelipisnya, pekerjaan begitu banyak hari ini. Terlalu lama menatap layar komputernya membuat kepalanya sedikit berdenyut. Merasa harus diistirahatkan, Taeyong menyandarkan tubuhnya dikursi dan memejamkan matanya.
Mungkin tertidur sebentar tak akan terjadi apa-apa, tapi sepertinya kondisi tidak mendukungnya. Sekarang dering telponnya berbunyi nyaring, Taeyong berusaha mengabaikannya tapi itu tidak berhenti dengan mudahnya.
"Ck, siapa yang mengangguku tidur?!" ucap Taeyong dengan kesal, tangannya mengambil ponselnya dengan malas.
Tapi seketika raut wajah itu berubah ketika melihat nama yang muncul disana, "Mingyu?" gumamnya.
Tak butuh waktu lama bagi Taeyong untuk mengangkat panggilan pria yang pernah mengisi hatinya itu. "Mingyu?"
"Hai, Taeyongie." suara berat khas seorang Kim Mingyu menyapa pendengaran Taeyong.
"Ada apa?" tanya Taeyong, dirinya baru menyadari sudah lama Mingyu tak ada kabar sama sekali. Dirinya sesaat melupakan pria itu.
"Merindukanmu mungkin." kekehan terdengar, membuat Taeyong juga tersenyum tipis. "Lihatlah keluar jendela." ucap Mingyu.
Taeyong menuruti perkataan Mingyu, beranjak dari duduknya dan berjalan menuju jendela. Terbelalak ketika melihat pria tinggi itu melambaikan tangannya dengan senyum lebarnya. "Sejak kapan kau berada disitu?"
Terlihat Mingyu yang melihat jam tangannya setelah Taeyong berucap, "Emm, mungkin sekitar 1 jam yang lalu." ucapnya dengan santai, menatap keatas kearah Taeyong.
"1 jam?!" seru Taeyong dengan mulut membulat, tak habis pikir jika Mingyu akan berada disana selama itu.
"Aku menunggumu untuk menatap keluar jendela, tapi kau tidak melakukannya." ucap Mingyu, dengan senyuman tipis yang terukir dibibirnya.
"Aku sibuk bekerja."
"Turunlah, temani aku." Taeyong melihat Mingyu yang terus-terusan menatapnya dari bawah.
"Aku—."
"Sebentar saja." potong Mingyu. Taeyong terdiam sejenak, kemudian mengangguk. Memberikan senyuman tipis pada Mingyu.
"Mmm, baiklah. Tunggu sebentar." Mingyu mengangguk memberikan jawaban pada Taeyong. Taeyong segera menutup panggilan teleponnya.
Hanya membawa dompet dan ponselnya, Taeyong turun kebawah mendatangi Mingyu. Dapat Taeyong lihat bawah wajah yang terlihat kalut itu, senyuman tipis terbit diujung bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~