PART 35

17.3K 1.9K 189
                                    

"Bisakah kau jangan menghindari Jaehyun lagi dengan meninggalkannya pergi?" tanya Irene dengan hati-hati.

Sejujurnya dirinya tak ingin terlalu mencampuri tentang hal itu, karena mungkin Taeyong juga butuh waktu. Tapi Irene juga kasihan melihat Jaehyun yang uring-uringan selama 2 minggu ini. Walau disisi lain juga dirinya memahami posisi Taeyong.

Taeyong terdiam mendengar ucapan Irene, tapi kemudian tertawa pelan membuat Irene sedikit mengernyit bingung, "Aku tidak menghindarinya lagi. Mark mengatakan berulang kali ingin ke Pantai jadi aku memutuskan untuk pergi sebelum kembali ke Kantor." ucap Taeyong dengan kekehannya yang masih terdengar.

Irene mengerjap, "Ahh, begitu..." ucapnya canggung. Astaga Irene telah berpikir yang tidak-tidak pada Taeyong! Irene sempat terpikir jika Taeyong akan menghindari Jaehyun lagi atau bahkan meninggalkannya.

Ahh, Irene tak bisa memikirkan bagaimana Jaehyun jika itu benar-benar terjadi.

Taeyong menepuk tangan Irene pelan, berusaha menenangkan wanita itu. "Aku akan menghubunginya, Noona. Mengatakan bahwa aku pergi ke Jeju mungkin sekitar 3 hari." ucapnya seraya tersenyum.

Irene menghela nafas kemudian mengangguk, "Itu bagus, bagus sekali. Ah, sepertinya aku terlalu mengkhawatirkan kalian." ucapnya seraya menghela nafas lega.

Taeyong tertawa pelan, "Terimakasih, Noona. Kau begitu perduli padaku."

"Aku sudah menganggapmu seperti Adikku, jadi tak perlu sungkan seperti itu." ucap Irene, kemudian berdiri dari duduknya masuk kedalam kamarnya, setelah beberapa saat keluar dan memberikan kunci Villa miliknya pada Taeyong.

"Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja, aku akan siap membantumu."

Taeyong mengangguk, "Kau orang pertama yang akan aku cari." ucapnya lalu terkekeh, Irene yang mengambil beberapa toples berisi cemilan tersenyum.

"Bagus sekali. Aku akan siap kapanpun." Irene berjalan mendekati Taeyong, meletakkan cemilan yang baru saja diambilnya. "Oh ya. Apa kau sudah mendapatkan tiket? Aku akan memesankannya untukmu."

Taeyong menggeleng, "Tidak usah, Noona. Aku bisa mencarinya sendiri, tenang saja." ucapnya, Irene mengangguk, beberapa saat terdiam lalu menatap Taeyong dalam.

"Maaf jika aku terkesan terlalu penasaran, tapi bagaimana ceritanya sehingga kalian berpisah?" tanya Irene dengan pelan, takut mungkin Taeyong akan menganggapnya lancang.

Taeyong menghela nafas, "Itu yang sampai saat ini tidak kuketahui. Yang aku tahu saat itu aku mengalami kecelakaan dan saat aku membuka mataku, aku tidak mengingat sedikitpun tentang Jaehyun." ucapnya, dengan mata memandang nanar kearah Irene.

Irene mengernyit setelah mendengar cerita Taeyong, "Jadi kau seperti mengalami amnesia, begitu?"

Taeyong mengangguk, "Iya. Tapi aku mengingat semua tentang diriku, maksudku aku mengingat namaku, orangtuaku. Dan tentang Jaehyun, tidak sama sekali. Bahkan aku tidak mengingat semua orang yang terlibat dalam kehidupannya." bahu Taeyong menurun seperti keputusasaan sangat terlihat disana.

"Bagaimana bisa seperti itu?" Irene menggumam pelan.

"Aku juga tidak tau. Seolah-olah memoriku dihapus secara sengaja dan beberapa hal yang tertentu saja. Itu sebabnya aku dan Jaehyun berpisah. Aku yang menghilang tak tau arah dan Jaehyun yang tak bisa menemukanku." ucap Taeyong, helaan nafas keluar.

Irene menatap wajah Taeyong yang terlihat begitu sendu, "Padahal selama ini kau berada tak jauh darinya?" ucapnya sedikit tersenyum.

Taeyong terkekeh sejenak, menertawakan takdir yang dirinya jalani dengan Jaehyun. "Hm, jarak rumahku dan Kantor tidak sampai 20 menit."

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang