Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Jaehyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria tampan yang menjabat sebagai Presdir diperusahaan terbesar di Korea Selatan sedang memijit pelipisnya karena merasa pening dengan berkas yang memaksanya untuk dikerjakan.
Belum lagi, beberapa waktu lalu sekretarisnya resign karena melahirkan. Dia harus bekerja sendirian sekarang. Sungguh membuatnya harus bekerja extra.
Suara ketukan dipintu membuat fokusnya teralihkan.
"Masuk." ucapnya tegas. Direktur diperusahaan ternyata. Nakamoto Yuta. Sahabatnya dari jaman SMA.
"Ini data-data peserta yang akan melamar menjadi sekretaris barumu, Bos." ucap Yuta.
"Terimakasih Yuta. Kau boleh keluar." ucap si Bos.
"Semoga kau tidak jantungan. Aku keluar. Permisi." ucap Yuta.
Jaehyun memandang Yuta aneh. Merasa bingung dengan perkataan Yuta. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan mengerjakan berkasnya.
Jung Jaehyun, 30 tahun. Tampan, kaya raya, genius, pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan. Tapi sayang sudah beristri, padahal wanita atau lelaki berstatus uke diluaran sana siap menyerahkan diri mereka secara sukarela padanya. Hanya saja hatinya sudah dimiliki oleh orang lain dan itu tidak akan terganti. Selamanya tak tergantikan.
Jaehyun menyandarkan tubuhnya dikursi dan memejamkan matanya. Menyadari sesuatu dia membuka matanya dan mengambil berkas data-data yang akan melamar menjadi sekretarisnya.
Jaehyun orang yang sangat perfeksionis. Jadi dia tidak akan main-main untuk memilih siapa yang pantas menjadi sekretarisnya.
Dia membaca data mereka satu persatu secara teliti. Semua yang berada di data itu memiliki pendidikan tinggi dan sangat berpengalaman. Dia hanya tinggal memilih nanti.
Sampai pada data terakhir, dia berdecak. Bagaimana bisa orang yang tidak memiliki pengalaman apapun, dan tidak berpendidikan tinggi melamar pekerjaan di perusahaannya? Bahkan umurnya juga cukup tua. Apa Yuta tidak memilah dengan benar? Dia harus berbicara dengan Yuta untuk hal ini.
Matanya bergulir untuk melihat siapa nama dan wajah yang berani melamar pekerjaan ditempatnya tanpa ada pengalaman sedikitpun ini.
Badannya menegang, matanya membelalak lebar, jantungnya berdegup kencang dan terasa penuh. Air matanya berkumpul dipelupuk matanya. Tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Orang yang selama ini selalu memiliki hatinya, dan tidak pernah tergantikan. Orang yang selalu dia cari kemana-mana tapi tidak pernah dia temukan, ternyata berada di depan matanya. Jaehyun sangat merindukannya.
