Taeyong berdiri dengan mata memandang keluar jendela, melamun dengan berbagai macam pikiran yang berkecamuk dalam kepalanya hingga tak menyadari jika Jaehyun berdiri memperhatikannya dari belakang.
Kaki panjang itu melangkah mendekat dan membawa tangannya melingkari pinggang ramping itu erat. Melabuhkan kepalanya pada bahu sempit itu.
"Aku akan kesal jika yang sedang kau pikirkan itu adalah Mingyu." Jaehyun merasakan tubuh Taeyong terlonjak pelan dalam pelukannya.
"Aku tidak..." sahut Taeyong pelan.
Jaehyun menarik tubuh Taeyong agar semakin menempel pada dadanya, "Lalu, apa yang sedang kau pikirkan melamun seperti itu?" sedikit memberi kecupan pada rahang tegas Taeyong.
"Aku hanya merasa sedikit takut." ucap Taeyong, terdengar nada cemas pada suaranya membuat Jaehyun mengernyit.
"Takut kenapa?"
Taeyong membalikkan tubuhnya menghadap Jaehyun, "Jaehyun. Bagaimana jika Mingyu melakukan sesuatu yang buruk? Aku sangat tau bagaimana sifatnya, Mingyu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia mau. Aku takut jika dia mencelakaimu dan memisahkan kita." ucapnya berbicara cepat, ciri khas Taeyong ketika dia sedang takut.
Jaehyun menatap wajah cantik dihadapannya itu, kemudian mengangkat tangannya untuk menyisihkan rambut-rambut yang menutupi mata Taeyong.
"Kau sangat tau dengan segala yang ada pada diri Mingyu, apa ini karena kalian lebih lama bersama?"
"Jaehyun~~. Aku serius." rengek Taeyong melihat reaksi Jaehyun yang cukup santai.
"Aku juga serius." sahut Jaehyun, tangannya beralih memegang kedua bahu Taeyong.
"Sayang. Kita bersama untuk menghadapi situasi seperti ini, bukan? Kau harusnya tidak takut, karena akan ada aku bersamamu. Kita melindungi Putra kita bersama."
Taeyong melenguh pelan seraya menggigit bibirnya, "Aku tau, hanya saja ini cukup mengganggu pikiranku." ucapnya, menekan pelipisnya pelan.
Helaan nafas keluar dari bibir Jaehyun, "Sebagai seorang pria yang mencintai orang yang sama aku memahami perasaan Mingyu. Ditambah dia bersamamu cukup lama. Jika aku jadi dia mungkin aku akan bertingkah sama." ucapnya, matanya menerawang pada jendela Taeyong yang menampilkan rintikan hujan kecil.
Taeyong mengernyit dan mengerjap setelah mendengarkan perkataan Jaehyun, "Kau sekarang membela Mingyu?" tanyanya tak percaya.
Tawa berat mengalun diruangan Taeyong, "Bukan membela, itu hanya pemikiran dan sedikit perasaan empati?" Jaehyun mengulum senyumnya sembari kembali melingkarkan tangannya.
Berusaha menahan tawa melihat wajah aneh yang Taeyong tunjukkan untuknya, "Kau aneh, menjauh dariku." dorong Taeyong pelan.
Tentu saja dorongan itu tak berarti apa-apa karena sekarang Jaehyun mengeratkan pelukannya dengan memberikan kecupan manis pada setiap wajah Taeyong.
"Ingin berjalan-jalan denganku nanti sepulang kerja?"
Taeyong terlihat berpikir sejenak, "Setelah menjemput Mark?"
"Mark akan dijemput Yuta." ucap Jaehyun setelah menggeleng.
"Kenapa?" tanya Taeyong bingung.
Melihat wajah kebingungan Taeyong membuat Jaehyun semakin menahan senyumnya, "Mmm, aku tidak ingin menjawabnya."
Kecupan singkat Jaehyun berikan pada pucuk kepala Taeyong, "Semangat bekerja, Nyonya Jung." ucapnya dan meninggalkan Taeyong sendirian diruangannya.
Mengabaikan tatapan bingung dari Taeyong yang melihat tingkahnya sedikit aneh hari ini.
"Apa-apaan dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~