Taeyong sedang menghirup udara sejuk dari musim semi, bunga-bunga berjatuhan dan membelai lembut wajahnya. Menikmati musim yang paling dia sukai.
Taeyong menundukkan kepalanya, menatap seorang pria yang berbaring dipahanya. Dia mengecup dahi pria itu dengan sayang.
"Menikmatinya, Baby?" ucap pria itu.
"Iya, cuacanya sangat nyaman." ucap Taeyong memejamkan matanya sambil tersenyum lembut, pria itu juga tersenyum ketika melihat Taeyong tersenyum.
"Daripada menikmati cuaca, aku lebih suka menikmati senyumanmu." ucap pria itu terkekeh. Taeyong membuka matanya dan menatap pria yang berbaring dipahanya ini.
"Jangan merayuku terus!" ucap Taeyong dengan kesal. Taeyong memukul pelan perut pria itu dengan mengerucutkan bibirnya.
"Apa salah aku merayu kekasihku sendiri, hm?" Pria itu menarik tengkuk Taeyong dan mengecup bibirnya.
"Ya, t-tidak sih." cicit Taeyong malu-malu. Pria itu terkekeh pelan.
"Aku mencintaimu Lee Taeyong."
"Aku juga mencintaimu J——."
.
.
.
.
.
Taeyong membuka matanya, matanya menyusuri ruangan yang dia tempati. Ah, ini kamarnya.Taeyong bangun dari tidurnya secara perlahan lalu duduk diranjangnya. Taeyong mengusap wajahnya kasar. Mimpi apa itu?
Selama ini Taeyong tidak pernah bermimpi seperti itu, mimpinya seakan sangat nyata. Tapi siapa lelaki itu? Taeyong tidak dapat melihat wajahnya, bahkan namanya saja Taeyong tidak tau.
"J? Apa aku salah ingat?" cicit Taeyong pelan. Berusaha mengingat nama lelaki yang berada dimimpinya itu.
Tangannya dengan pelan meraba dadanya, jantungnya terasa perih dan sesak. Tanpa sadar air mata jatuh dipipi Taeyong.
"Kenapa aku menangis?" gumam Taeyong pelan sambil mengusap air matanya.
Taeyong terdiam, entah kenapa saat ini dia merasakan rindu, sedih, takut, dan berbagai macam perasaan bercampur aduk didadanya.
"Ada apa denganku?" ucap Taeyong. Taeyong mengambil air minum di nakasnya. Lalu menghabiskannya.
Taeyong beranjak dari ranjang, lalu berjalan dengan pelan kearah kamar Putranya. Taeyong membuka pelan pintu kamar itu.
Dia merebahkan tubuhnya disamping Putranya yang sedang tertidur lelap. "Mark, Mommy menyayangimu." ucap Taeyong memeluk erat Putra semata wayangnya.
"Mommy?" tanya Mark yang terbangun dari tidurnya.
Taeyong melihat wajah Putranya, "Hm? Mommy membangunkanmu, Sayang? Maaf ya, Mommy hanya ingin tidur denganmu."
"Tidak apa, Mommy. Ayo tidur lagi, Mark masih ngantuk." Mark membalas pelukan Taeyong.
Lalu tak lama mereka berdua mengarungi alam mimpi masing-masing.
*****
Taeyong sedang mengaduk kopi dicangkir untuk Jaehyun, ini sudah gelas ketiga hari ini. Bosnya itu sangat pecandu kopi.
Hari ini juga hari terakhir dia belajar tentang perusahaan. Dia sudah menguasai semuanya. Taeyong berusaha dengan keras untuk menjadi Sekretaris Pribadi Jaehyun.
Taeyong mengangkat nampannya menuju ruangan Jaehyun.
TOK TOK
"Masuk." sahutan dari dalam sana membuat Taeyong dengan cepat membuka pintu ruangan Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Roman d'amour{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~