Hari ini telah tiba. Hari yang telah ditunggu-tunggu oleh Jaehyun maupun Taeyong. Hari di mana mereka akan mengikat mereka sehidup semati.
Jaehyun duduk di kursi sembari beberapa kali membenarkan dasi kupu-kupu yang padahal sudah terpasang rapi di kerah lehernya. Sesekali menghembuskan nafas kasar untuk membuang rasa gugupnya yang muncul.
Ketukan pintu terdengar segera Jaehyun menoleh cepat.
"Masuk." jawabnya, tak lama waktu lama pintu terbuka.
Jaehyun tak menyangka apa yang dirinya lihat sekarang di ambang pintu, "Boleh Eomma masuk?" suara seorang wanita yang terdengar lembut.
Itu Ibunya, Yoona yang memakai hanbok mahal di tubuhnya. Khas Orangtua Pengantin.
"Hm." Jaehyun hanya bisa berdehem mengiyakan. Rasanya dirinya masih tidak biasa, masih hitungan jari dirinya bertemu Yoona dan Jaehyun masih bingung harus bersikap seperti apa, semuanya begitu memusingkan baginya.
Yoona masuk ke dalam ruangan dengan rasa canggung yang mendominasi keduanya. Namun wanita itu tidak ingin menunjukkannya, senyumnya mengembang cantik melihat putra satu-satunya sudah terbalut rapi dengan setelan jas mahal di tubuh besarnya.
"Bagaimana perasaanmu?" pertanyaan pertama yang membuat Jaehyun kembali merasa tak terbiasa dengan situasi seperti ini bersama wanita yang adalah Ibunya, yang selama ini dirinya kira sudah berada dalam pangkuan Sang Maha Kuasa.
Tidak, ini tidak akan mudah baginya. Jaehyun harus menerimanya secara perlahan.
"Baik." sahutnya, begitu singkat, datar dan kaku.
Yoona menghela nafas pelan, sangat tau bahwa putranya ini masih kebingungan dalam menghadapi kenyataan yang tersaji di hadapannya. Yoona hanya bisa bersabar untuk meraih hati Jaehyun kembali. Tapi dirinya yakin, lama-lama Jaehyun akan kembali akrab dengan dirinya, putranya itu hanya perlu waktu.
"Begitu banyak yang ingin Eomma bicarakan padamu." Yoona mendekat pada Jaehyun, membenarkan dasi kupu-kupu Jaehyun yang terlihat miring, Jaehyun yang diperlakukan seperti itu hanya berdiam diri kaku, "Tapi sekarang adalah hari bahagiamu, jadi Eomma akan menundanya sampai kau siap mendengarkan Eomma. Kau maukan memberi Eomma kesempatan? Setidaknya untuk berbicara." suara Yoona terdengar memelan di akhir.
Jaehyun mengangguk samar, "Akan kupikirkan nanti."
"Baiklah."
Yoona memberikan senyum hangatnya. Kini tangannya terangkat untuk memperbaiki bunga yang terselip pada saku kanan jas Jaehyun, rasa terharu melingkupi dirinya karena akan menyaksikan secara langsung pernikahan putranya. Karena pernikahan pertama Jaehyun, dirinya hanya bisa melihat dari TVnya.
"Oh iya, jangan terkejut jika Appamu datang nanti." Yoona mengangkat wajahnya menatap Jaehyun, kali ini raut wajahnya berubah menjadi serius.
Mendengar dan melihat raut wajah Yoonaa membuat Jaehyun terkejut, "Appa?" ulangnya. Pasalanya Jaehyun tak mengundang Ayahnya, tapi sepertinya pria tua itu tau bahwa hari ini adalah hari pernikahannya, tapi Jaehyun tak menyangka bahwa Ayahnya itu akan datang.
"Eomma tidak akan membiarkan kalian terluka. Jadi jika dia berniat melukai kalian, kita juga harus bergerak lebih dulu." ucap Yoona, "Mari berikan beberapa pelajaran, setidaknya agar dia punya malu terlebih dahulu."
Jaehyun tidak tau Yoona itu akan bertindak seperti apa, tapi sepertinya hanya Ibunya yang mampu melawan Ayahnya itu. Jadi, sedikit banyaknya Jaehyun merasa lega dan tak mengkhawatirkan apapun.
*****
Taeyong menatap penampilannya yang sudah rapi dari atas hingga ke bawah, tangannya yang memegang buket bunga mengerat. Rasa gugup melanda dirinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~