PART 43

12.2K 1.3K 83
                                    

*FLASHBACK*

Taeyong hari ini masuk kuliah jam siang, tak seperti Jaehyun yang sudah pergi sejak pagi tadi. Bahkan pria itu mengatakan akan pulang sedikit terlambat karena ada tugas yang harus dikerjakan.

Namun karena tetap tak ingin berjauhan Jaehyun memaksanya untuk datang ketempat Jaehyun dan temannya mengerjakan tugas. Taeyong menggelengkan kepalanya, mengingat tingkah manja yang Kekasihnya tunjukkan itu.

Mereka tinggal bersama setelah hampir 2 bulan menjalin hubungan pasangan Kekasih. Sebenarnya Taeyong tidak mau, dan memilih tinggal di Apartmentnya sendiri pemberian mendiang kedua Orangtuanya, tapi Jaehyun memaksanya lagi dan lagi.

Hampir setahun hubungan mereka, Taeyong maupun Jaehyun menjalaninya begitu bahagia. Mereka sangat jarang bertengkar, keduanya memahami satu sama lain dengan baik.

Tapi ada satu hal yang mengganjal hati Taeyong, yaitu tentang Ayah Jaehyun.

Dirinya pernah mendapat pesan dari pria itu agar meninggalkan Jaehyun, tak berapa lama setelah Jaehyun pulang dari rumah Ayahnya beberapa waktu lalu.

Sebenarnya mereka pernah bertemu di Kafe tanpa sepengetahuan Jaehyun, pesan itu lagi yang disampaikan oleh Ayah Jaehyun untuknya. Pria itu terlihat sangat dingin dan tak tersentuh, jika dibandingkan dengan sikap Jaehyun padanya, benar-benar berbanding terbalik.

Jujur saja, Taeyong tak mampu melakukan itu. Taeyong tak bisa meninggalkan Jaehyun, dirinya begitu mencintai pria itu. Namun apa yang harus dirinya lakukan jika Ayah Jaehyun tetap memaksanya untuk pergi.

Dan satu hal lagi membuat Taeyong enggan pergi, didalam perutnya tumbuh makhluk kecil yang pastinya akan membutuhkan sosok Jaehyun disampingnya.

Tangannya mengelus perutnya yang mulai membuncit karena sudah memasuki 3 bulan kehamilan. Pantas saja Taeyong sering merasa pusing dan mual selama beberapa waktu. Kekasihnya itu belum mengetahui tentang ini.

Taeyong menutup wajahnya kalut, perasaannya benar-benar bercampur aduk. Hanya saja Taeyong mencoba menutupi itu dari Jaehyun dan menyembunyikan perasaannya sebaik mungkin.

Bahkan beberapa hari yang lalu, dirinya mendapat paket yang ternyata berisi passport dan tiket pesawat. Ayah Jaehyun benar-benar seniat itu untuk memisahkan mereka.

Taeyong mengambil passport dan tiket pesawat itu, menatapnya dengan gusar. Jadwal keberangkatannya hari ini, jam 6 sore.

Pria mungil itu memikirkan cara bagaimana membujuk Ayah Jaehyun agar luluh padanya. Taeyong ingin mengatakan bahwa dirinya sedang berbadan dua, tapi dirinya tak bisa menebak apa yang akan pria itu lakukan padanya? Atau lebih parahnya lagi pada bayinya nanti.

Taeyong melirik jam dinding yang ada dikamarnya dan Jaehyun, sudah lewat kelasnya. Taeyong memilih untuk dirumah saja, membolos kuliah 1 hari tak akan rugi.

Taeyong merebahkan tubuhnya karena rasa pening yang dirasakannya kembali mendera, mencoba mengistirahatkan diri dan pikirannya sendiri.

*****

TING NONG
TING NONG

Bunyi bel terdengar membuat Taeyong terbangun, matanya membuka perlahan sedikit melenguh karena malas untuk membuka pintu. Tapi dirinya harus, karena itu tak mungkin Jaehyun.

Untuk apa memencet bel di Apartmentnya sendiri jika itu memang Jaehyun?

Taeyong membuka pintunya, senyum ramahnya yang sudah dipasangnya sedemikian rupa luntur secara perlahan. Wajahnya seketika berubah menjadi takut, ketika matanya menangkap sosok dengan wajah angkuh yang berdiri didepan pintu.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang