Jaehyun duduk dibalkon kamarnya, tempat favoritenya untuk menghabiskan waktu apalagi saat malam hari. Dengan ditemani kopi dan laptopnya, kembali melakukan pekerjaan yang tertunda. Sebenarnya pada dasarnya hanya dirinya yang terlalu gila kerja.
"Ahhh!" Jaehyun meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku karena terlalu lama menatap laptop dengan posisi yang sama sejak 1 jam yang lalu. Menikmati hembusan angin yang membawa ingatannya pada Taeyong, tersenyum kecil bak remaja yang dimabuk cinta.
"Apa yang dilakukan Taeyong saat ini?" gumamnya pada dirinya sendiri. "Ah, padahal baru saja berpisah sore tadi tapi aku sudah merindukannya." ucap Jaehyun meraih ponselnya.
Mencari kontak pria manis itu untuk sekedar menyatakan rindu kepadanya. Tapi tak sengaja netranya menangkap kontak dengan nama 'Jung Chaeyeon' itu. Jaehyun berpikir sejenak lalu akhirnya menekan nomer itu.
Semenjak Chaeyeon pergi dirinya tak pernah sekalipun menelpon wanita itu, hanya pesan yang dikirim untuknya bahwa wanita yang sudah menjadi mantan istrinya itu sampai ditujuan dengan selamat.
TUT TUT
"Halo." akhirnya terdengar suara wanita diseberang sana.
"Hai, Chae."
"Ya? Ada apa?"
Jaehyun menyandarkan tubuhnya, menatap lurus kedepan. "Tak ada, hanya ingin menelponmu."
"Kau habis terjatuh dimana? Tumben sekali."
Jaehyun mendatarkan wajahnya, "Heh! Aku sudah baik-baiknya menelponmu ya."
"Ya aku hanya terkejut, biasanya kau tidak pernah menelponku saat aku pergi jauh. Ada apa?"
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Berbaring dikamar, baru saja pulang dari gedung acara."
"Kau masih lama pulang?"
"Aku baru pergi selama seminggu mungkin belum sampai seminggu dan kau bertanya kapan aku pulang? Kau merindukanku atau bagaimana?"
"Merindukan kepalamu! Aku hanya bertanya." ucap Jaehyun dengan kesal. Chaeyeon memang suka sekali membuatnya kesal.
"Mungkin masih lama. Fashion Show kali ini diadakan beberapa kali." hening sejenak, "Bagaimana kau dengan Taeyong?"
Jaehyun tersenyum tipis mengingat pria manis itu, "We're fine."
"Baguslah, gunakan kesempatan selagi aku pergi ya anak baik~" kekehan terdengar disana.
Jaehyun terdiam sejenak, "Chaeyeon."
"Ya?"
"Aku sudah menandatangani surat gugatan ceraimu."
Chaeyeon terdiam cukup lama, "Ah begitu. Baguslah, jadi aku tidak perlu berbicara banyak padamu. Oh ya, tidak ada persidangan jadi kau tidak perlu repot."
Jaehyun mengangguk, "Baiklah kalau begitu." Jaehyun menghembuskan nafas pelan, "Ayo makan malam saat kau pulang nanti."
"Makan malam? Oke, sekaligus perayaan perceraian kita." ucap Chaeyeon dengan riang.
"Perayaan perceraian." Jaehyun terkekeh mendengar itu, terdengar begitu konyol. "Hanya kita yang merayakan perceraian."
"Biarkan saja, kita memang beda dari yang lain dari dulu."
"Chae, terimakasih telah menjadi istri yang baik selama 7 tahun ini. Aku berterimakasih kau mau bertahan kepada pria yang tidak bisa memberikan hatinya kepadamu ini. Aku minta maaf tidak bisa menjadi suami yang baik bagimu. Selama 7 tahun pernikahan kita, aku tidak pernah bisa memberikan apa yang kau inginkan, aku sangat minta maaf akan hal itu. Tapi satu hal yang harus kau ketahui, kau adalah istri yang baik. Aku memuji akan hal itu, dan juga seorang wanita yang baik pasti akan bertemu pria yang baik, aku yakin itu." ucap Jaehyun, matanya menatap lurus kedepan. Menikmati dinginnya hembusan angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~