PART 38

16.4K 1.6K 170
                                    

Taeyong mematut dirinya dicermin besar yang ada di Kloset Pakaian milik Jaehyun. Jaehyun membelikannya pakaian untuk bekerja, dan hari ini Taeyong sudah memutuskan untuk masuk bekerja.

Beberapa kali helaan nafas keluar dari mulutnya, rasanya begitu mendebarkan melebihi pertama kali bekerja disana.

Rasa khawatir lebih mendominasi dirinya, tak menutup kemungkinan seluruh orang membencinya.

Saat melamun, tanpa Taeyong sadari sepasang lengan kekar melingkar diperutnya membuatnya terlonjak. Matanya menatap kearah cermin, mendapati senyum khas yang memiliki lesung pipi sebagai penghiasnya.

"Kenapa melamun?" bisik Jaehyun tepat disamping telinga Taeyong.

Tangan Taeyong mengelus lengan kekar itu. "Tidak, hanya merasa khawatir saja." ucapnya.

Jaehyun tersenyum kemudian mengecup pipi Taeyong, "Semuanya akan baik-baik saja, tak usah khawatir. Percaya padaku." anggukan Jaehyun dapatkan.

Taeyong membalik tubuhnya menghadap Jaehyun, "Jaehyun, aku harus pulang hari ini. Aku sudah terlalu lama meninggalkan Bibi Yoona sendirian." ucapnya pelan.

Pria tinggi itu menghela nafasnya, "Hhh, yasudah. Tapi saat akhir pekan kalian harus tinggal disini." ucapnya.

Tertawa pelan, Taeyong mengangguk dan memberi kecupan pada bibir Jaehyun. "Iya, Sayang."

"Ayo, Mark sudah menunggu kita dimeja makan." gandeng Jaehyun, menarik Taeyong untuk keluar kamar.

*****

Taeyong menggenggam celananya erat, matanya menatap gugup kearah pintu Kantor Perusahaan besar milik Jaehyun itu.

Berusaha menguatkan hati untuk masuk kedalam sana,menutup matanya erat lalu membukanya dan mulai melangkah mantap.

Persetan! Taeyong akan berpura-pura tuli sekarang. Yang penting dirinya tidak menjadi pengecut lagi demi Jaehyun.

Saat kakinya melangkah tentu saja Taeyong merasakan tatapan berbeda-beda dari orang-orang. Tapi yang membuat Taeyong sedikit relax karena banyak yang menyapanya seperti biasa.

Dan Taeyong benar-benar tidak perduli kali ini akan perkataan orang-orang tentangnya. Mereka tak tau apapun.

Tangannya menekan tombol lift, tak berapa lama pintu lift terbuka. Taeyong masuk kedalamnya diikuti beberapa karyawan lain dengan tujuan kelantai masing-masing.

Sedikit lagi pintu lift tertutup tapi ujung sepatu pantofel mewah menghalanginya, melihat itu Taeyong tak sengaja mendongak untuk mengetahui siapa pemilik sepatu itu.

Wajah tampan dari Kekasihnya itu tertampang nyata, dan tanpa dosa masuk kedalam. Mata Taeyong membulat melihatnya, Taeyong sudah mengatakan pada Jaehyun agar tidak terlalu dekat dengannya.

Bahkan pria cantik itu menyuruh Jaehyun untuk menunggu sedikit lebih lama masuk setelah Taeyong. Tapi sepertinya prianya itu tidak mendengarkannya, Taeyong mendengus pelan.

Bukannya ingin menutupi lagi, tapi Taeyong hanya ingin bersikap Professional. Dirinya tak ingin diperlakukan berbeda ketika didalam Kantor.

Dan sekarang karena Jaehyun, mata orang-orang yang ada di lift bersamanya menatap kearah mereka yang berdiri berdampingan.

"Aku mau makan Sushi siang ini. Apa kau mau?" suara berat itu mengumandang lantang tanpa dosa membuat mata Taeyong membulat.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang