Jaehyun memutar gelas winenya, sembari menghirup angin malam dibalkon kamarnya. Matanya menerawang kedepan, pikirannya terus berkecamuk beberapa hari ini.
Pikirannya terus tertuju pada Taeyong yang mengingat Mingyu. Kenapa dia mengingatnya? Sedangkan mengingat Jaehyun, dia tidak. Lalu apakah Mark putranya? Atau bukan? Apa benar Taeyong sudah menikah? Apa benar itu Suami Taeyong yang katanya sudah meninggal? Setidaknya itulah pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepala Jaehyun.
Mengusap wajahnya kasar lalu menghela nafas pelan, "Sepertinya ini tidak akan mudah." gumamnya lalu meminum wine yang ada digelasnya.
"Apanya yang tidak mudah?" sebuah suara membuat Jaehyun terperanjat lalu menoleh kesamping, mendapati Chaeyeon yang duduk disampingnya tanpa dia sadari.
"Kau membuatku terkejut. Kenapa tidak mengetuk pintu?" ucap Jaehyun lalu kembali menikmati winenya, membiarkan Chaeyeon yang juga menuang wine pada gelasnya sendiri.
"Aku sudah mengetuknya beberapa kali, tapi kau menghiraukannya." ucap Chaeyeon, Jaehyun hanya diam. Dirinya tidak mendengar apapun, karena sibuk dengan pikirannya.
"Kau terlihat lebih diam beberapa hari ini." ucap Chaeyeon. Jaehyun menoleh, mendapati Chaeyeon yang menatap kedepan dengan nanar.
"Apa aku terlihat seperti itu?" Chaeyeon mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Jaehyun. Lalu setelahnya Chaeyeon mendengar helaan nafas pria disampingnya ini.
Chaeyeon menoleh sekilas, "Apa terjadi sesuatu?"
Jaehyun menatap gelas winenya, "Hanya memikirkan Taeyong."
Chaeyeon mengalihkan sepenuhnya pandangannya kearah Jaehyun. "Apa yang terjadi pada Taeyong? Oh iya, bagaimana kencan kalian malam itu?"
"Kencan apanya. Hanya menghadiri acara yang membosankan." ucap Jaehyun, Chaeyeon memicingkan matanya.
"Kau tidak menggenggam tangannya? Kau tidak menciumnya? Aku tidak ikut denganmu karena ingin kau berduaan dengan Taeyong. Jadi jangan bilang padaku kalau kau tidak melakukan keduanya, Jae!" ancam Chaeyeon dengan mata berkilat. Jaehyun menolehkan wajah datarnya pada Chaeyeon.
"Aku melakukan keduanya! Puas kau?!" Jaehyun mendelik, Chaeyeon menganga mendengarnya. Menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena terkejut.
"Astaga Jaehyun! Tumben sekali kau pintar!" Chaeyeon menepuk lengan Jaehyun dengan gemas. "Lalu bagaimana rasanya?" ucap dengan mata mengerling menggoda Jaehyun dengan senyum yang menyebalkan menurut Jaehyun.
Jaehyun mendeliknya sinis, "Dia mendorongku!" ucap Jaehyun yang membuat senyum Chaeyeon luntur seketika.
"Apa? Dia mendorongmu?!" Chaeyeon menatap wajah Jaehyun yang cemberut. "Apa mungkin terlalu cepat melakukannya?" sambungnya.
"Ah! Aku tidak tau!" ucap Jaehyun dengan kesal. Chaeyeon hanya meringis melihatnya lalu mengelus lengan Jaehyun dengan pelan. "Kalau begitu, lakukanlah secara perlahan. Dia juga tidak ingat denganmu, jadi tidak mudah baginya untuk menerimamu lagi." tangannya menepuk-nepuk punggung Jaehyun memberi semangat pada lelaki bermarga Jung itu.
Jaehyun hanya menghela nafas lemah, lalu seketika dirinya teringat sesuatu. "Chaeyeon, apa kau mengingat Mingyu?"
"Mingyu?" Chaeyeon mengerjapkan matanya mencoba mengingat nama yang telah disebutkan Jaehyun.
"Kim Mingyu. Apa kau mengingatnya?" ulang Jaehyun. Membuat Chaeyeon sedikit demi sedikit mengingat siapa itu.
"Kim Mingyu, mantan kekasih Taeyong bukan?" ucapnya memastikan. Jaehyun mengangguk membenarkan. "Lalu kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Storie d'amore{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~