•FLASHBACK•
Seorang pria manis terbaring tak berdaya dirumah sakit dengan badan yang dipenuhi luka dan perban yang terpasang dikepala. Setelah berhari-hari terbaring lemah, matanya membuka menunjukkan bahwa dia masih hidup.
Matanya menatap sekeliling ruangan yang tampak asing dimatanya, berusaha mengingat apa yang terjadi. Tapi ingatan itu tidak muncul dikepalanya.
"Kau sudah bangun nak?" ucap seorang wanita yang berada disamping. Pria manis itu menatap wanita yang duduk disamping ranjangnya itu dengan bingung. Sepertinya dia tidak kenal orang ini.
"Ah namaku Im Yoona. Panggil saja aku Bibi Yoona, kau Lee Taeyong, kan?" Taeyong hanya mengangguk mengiyakan, dirinya masih bingung kenapa ada wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik ini berada dikamarnya.
Melihat kebingungan yang terlihat begitu jelas diwajah pria manis itu, Yoona tersenyum. "Aku yang membawamu ke Rumah Sakit, kau sudah 5 hari tidak sadarkan diri."
"Memangnya apa yang terjadi padaku, Bibi?" Taeyong tidak dapat mengingat apapun yang terjadi padanya.
"Kau tertabrak mobil truk. Pada saat itu aku berada disana melihatmu, karena tidak ada yang tau menghubungi keluargamu kemana jadi aku yang menawarkan diri membawamu ke Rumah Sakit." jelas Yoona. Taeyong hanya terdiam mendengarkan berusaha mengingat kejadian yang baru saja diceritakan Yoona, tapi hasilnya nihil.
"Untung saja kau dan bayimu tidak kenapa-napa." ucap Yoona sambil tersenyum, tangannya mengelus perut Taeyong yang masih rata dengan pelan. Taeyong mengernyit, dengan cepat menoleh kearah Yoona dengan terkejut.
"Bayi?" ulang Taeyong.
Yoona mengangguk, "Kau sedang mengandung Taeyong-sshi, usianya 8 minggu. Apa kau tidak tau?" Taeyong menggeleng dengan wajah yang terlihat kebingungan dan linglung, Yoona terdiam.
"Aku tidak tau, aku bahkan tidak tau siapa Ayahnya." gumam Taeyong yang masih bisa didengar Yoona. Yoona juga terlihat bingung, dia hanya membantu pria manis ini. Jadi tidak ada informasi tentang orang ini yang Yoona ketahui.
"Orangtuamu dimana Taeyong-sshi? Mungkin aku bisa menghubungi mereka untukmu." ucap Yoona. Taeyong kembali menggeleng.
"Mereka berdua sudah meninggal sejak aku berumur 14 tahun. Aku hidup sendiri." ucap Taeyong sambil menundukkan kepalanya ke bawah. Dia bahkan tidak tau akan pergi kemana setelah ini, entahlah pikiran Taeyong terbagi-bagi saat ini. Dia ingat namanya, siapa dirinya, dan siapa orang tuanya. Tapi dia lupa dimana dia tinggal saat ini, apa yang terjadi, apa dia masih kuliah atau tidak, apa dia bekerja atau bagaimana. Taeyong lupa akan hal itu.
Yoona memandang Taeyong yang sedang mengelus perutnya dengan iba.
"Kalau begitu, apa kau mau tinggal bersama Bibi? Bibi sendirian dirumah. Apa kau mau menemaniku?" tawar Yoona dengan nada ceria. Taeyong menatap Yoona lekat. "Sepertinya kalau kita tinggal berdua akan lebih menyenangkan." sambung Yoona.
Taeyong terlihat berpikir akan hal itu, dia tidak ingin merepotkan orang. Melihat kebimbangan pada Taeyong, Yoona meraih tangan Taeyong, mengusapnya berusaha menenangkan.
"Kau tidak merepotkan. Bibi yang menawarkannya padamu kan? Apa kau mau?" Yoona meyakinkan Taeyong, Taeyong menatapnya dengan lekat sekali lagi.
"Mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba hidup bersama orang lain, lagipula Bibi Yoona terlihat baik" pikirnya. Akhirnya Taeyong mengangguk.
"A-aku mau, Bibi." ucap Taeyong terbata. Mendengar itu Yoona bertepuk tangan riang. Hidup bersama Taeyong mungkin akan menghilangkan rasa bosannya sendirian dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~