Part 24

19 5 1
                                    

Min Ara

"Ara-ya...." Panggil ibu membangunkanku.

"I-ibu..."

"Ini sudah pagi, ayo lekas bangun dan sarapan, kita akan berangkat pukul 8." Ucapnya mengelus halus rambutku.

Ah benar! Aku harus pergi ke rumah sakit.

"Selamat pagi putriku." Ucap ayah menyapaku.

"Selamat pagi ayah."

"Hari ini kamu akan ke rumah sakit bukan?" Tanya Ayah.

"Iya, aku akan pergi dengan ibu." Jawabku.

"Kami tidak akan pulang sore ini, kami akan pergi mengunjungi ibuku." Ucap Ibu.

"Ah seharusnya aku juga mengunjungi ibu mertua." Jawab Ayah.

"Aku juga rindu dengan Nenek." Ucap Hyun Jin.

"Bagaimana kalau akhir minggu ini kita semua mengunjungi Nenek?" Ucap Jin Hwan Oppa.

"O~~ Ide bagus, aku juga sudah lama tidak bertemu nenek." Ucap Yoon Gi Oppa yang baru bergabung.

"Yoon Gi-ya, apa kelasmu sudah mulai konsultasi lagi?" Tanya Jin Hwan.

"Eung sudah sejak minggu lalu, aku akan melakukan konsultasi hari ini." Jawabnya.

"Pasti Ara rindu dengan sekolah." Ucap Jin Hwan Oppa.

"Sejujurnya iya." Jawabku tersenyum tipis.

Kami mengobrol cukup banyak pagi tadi, setelah kakak dan yang lain pergi tak lama disusul oleh aku dan ibu.

"Apa sudah semua?" Tanay ibu menghampiriku.

"Eung sudah bu." Jawabku.

"Jin Hwan memberitahu ibu jika hasil pemeriksaan hari ini bagus kamu sudah bisa melepas gips mu."

"Baiklah, ayo berangkat." Ucap Ibu mendorong kursi rodaku.

Ah aku memang menggunakan kursi roda jika dirumah, tapi jika harus keluar rumah aku akan menggunakan tongkat, tapi untuk hari ini ibu tidak mengijinkanku untuk menggunakan tongkat.

Tak banyak yang kami bicarakan selama di perjalanan, bahkan lebih banyak terdiam, entah kenapa rasanya ada tembok tipis antara aku dan ibu.

"Kamu mungkin akan sedikit bingung, ini." Ucap Ibu menunjukkan sebuah foto.

"Ini nenekmu, dan ini adik ibu, bibimu."

"Nenek dan bibimu sudah mengetahui kondisimu, jadi mengobrollah sedikit dengan mereka."

"Baik bu."

Sesampainya kami di rumah sakit kami duduk di dekat ruang pemeriksaan menunggu namaku dipanggil.

"Nona Min Ara! Silahkan masuk!" Panggil seoarang perawat.

"Selamat pagi Min Ara."

"Selamat pagi dok."

"Hem.... Dilihat dari hasil Rontgenmu gips sudah bisa di buka, tapi bukan berarti kamu sudah pulih dan bisa langsung berjalan, jika kamu melihat ini masih sedikit meninggalkan bengkak dan nyeri, sampai bengkaknya mengecil kamu harus tetap menggunakan kursi roda atau tongkat untuk berjalan."

"Aku akan memberikan obat lagi untuk beberapa hari kedepan." Lanjutnya.

"Baik dok terimakasih." Ucap Ibu.

aku bisa bebas dari Gips itu setelah lebih dari 1 bulan dia melekat di kaki ku.

"O! kamu sudah lepas gips?"

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now