Part 11

37 7 0
                                    

Min Ara

Hari ini aku sudah memberani kan diri untuk makan siang bersama Oppa, ini adalah momen yang tak akan aku lupakan setelah kemarin kami berjalan-jalan.

Ting!

"Mwohae?(Sedang apa? )" Tulis pesan dari Jeon Woong.

"Aku sedang belajar, jangan ganggu aku." Balasku.

"Aku ingin makan makanan enak, apa kamu tidak ingin bergabung denganku?" Tanyanya.

"Tidak." Balasku.

"Kalau begitu aku akan langsung menuju apartement Jin Hwan Hyung." Balasnya.

"Heol, Jin Hwan Hyung? Memangnya dia siapa memanggil oppa ku Hyung?" Ucapku bermonolog.

"Ada apa Ara?" Tanya temanku.

"Ye? Anieyo. (Ya? Tidak ada apa-apa.)" Ucapku.

"Pargilah kesana, lagi pula aku sedang tidak ada di rumah." Balasku.

"Apa Noona masih di tempat les? Tunggu aku, aku akan kesana." Balasnya.

"Memangnya dia tahu?" Pikirku.

Aku tak membalas apa-apa lagi pada Woong, aku kembali terfokus pada kelas.

Kelas baru selesai pada pukul 9 malam, aku berjalan bersama anak-anak yang lain, dan menuruni tangga untuk kembali kerumah masing-masing.

JEGER!!!

Malam ini turun hujan untuk pertama kali membuka musimnya, aku tersenyum melihat hujan dan menatap ponselku.

"Ne oppa..." Aku mengangkat telpon Oppa.

"...."

"Ne, aku akan mampir ke Supermarket." Balasku.

"...."

"Geokjeong hajimayo(Jawang khawatir), aku bukan anak kecil." Balasku.

"....."

"Ne...." Ucapku menutup.

"Apa kamu akan basah basahan?" Tanya seseorang padaku.

"O! Seonbae...." Ucapku terkejut melihat Won Jin Seonbae di belakang ku yang dibalas senyum olehnya.

"O! Min Ara, aku menebak-nebak siapa orang yang masih berdiri disana, ternyata kamu." Ucapnya.

"Apa seonbae juga mengambil les disini?" Tanyaku.

"Ah... Baru 1 minggu ini aku mengambil les disini." Ucapnya.

"Ah pantas aku tidak pernah bertemu seonbae." Ucapku.

"Karena itu kamu terkejut melihatku?" Tanyanya.

"Ne... sedikit." Ucapku.

"Apa kamu tidak membawa Payung?" Tanyanya.

"Ne..." Balasku.

"Noona." Panggil Jeon Woong menghampiriku.

"O! Jeon Woong, kamu benar-benar kemari?" Ucapku terkejut melihatnya didepanku.

"Ne, ayo kita pergi sekarang." Ucapnya.

"Ya! Ini masih hujan." Ucapku.

"Aku sudah membawa ini." Ucapnya mengeluarkan jas hujan.

"Ya! Bukan payung tetapi jas hujan yang kamu bawa?" Ucapku tertawa.

"Kamu akan merasakan kehujanan tanpa harus basah, kamu harus mencobanya." Ucapnya.

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now