Part 6

39 10 1
                                    

Jeon Woong

Lagi-lagi aku kabur dari masalah, lagi-lagi aku kalah dengan kehidupan yang kujalani, aku lelah dengan semua ini, aku muak dengan hidupku sendiri.

Aku hanya seorang anak laki-laki yang kini menjalani hidup dengan cukup sulit, aku memang terlahir di keluarga yang cukup berada namun aku tak bahagia, setidaknya sekarang, ibuku meninggal pada kecelakaan mobil 2 tahun yang lalu, aku mendengar beberapa isu yang beredar bahwa seseorang yang sangat special dalam hidupku adalah orang yang bertanggung jawab dalam kecelakaan 2 tahun lalu itu.

"Hyung, kau akan meninggalkan sekolah lagi?" Tanya seorang lelaki yang cukup mengenalku melebihi dari orang lain.

"Aku titip absen ya, aku akan berangkat sekarang." Balasku.

"Kemana?" Tanyanya lagi.

"Ketempat favoritku, kembalilah masuk aku tidak ingin kau dalam masalah." Ucapku.

"Tunggu disini, aku akan ambil tasku dulu." Ucapnya.

Aku tahu kehidupan ku dan kehidupannya tak sama baiknya, terlebih lagi mungkin dia mengalami dilemma yang melebihi aku, aku pergi begitu saja saat dia memasuki kelas untuk mengambil tasnya, aku tahu dia akan dalam masalah jika meninggalkan kelas bahkan walau hanya sekali.

Aku menaiki bus secara acak, aku hanya akan duduk di dalam dan menghabiskan waktu disana, tempat favoritku? Tentu ada, akan aku beritahu nanti, bukan sekarang.

Aku melihat seorang wanita yang taka sing di mataku, awalnya aku tak mempedulikan itu tapi tak lama aku mengingat seseorang yang sangat mirip dengannya.

"Hyun Jin?" Ucapku.

Dia hanya duduk disana, tak bergerak ataupun tertidur mataku terus tertuju padanya, entah apa yang membuatku terpaku menatap dia, sesekali dia menundukkan kepalanya dan kemudian kembali menatap jauh keluar bus. Aku berpikir tak ada gunanya juga aku memberitahu Hyun Jin tentang ini, tapi tiba-tiba aku sedikit khawatir ketika kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.
"Hyun Jin, sepertinya aku melihat seseorang yang mirip dengan kakak mu." Begitu tulisku.

Memang sedikit terlihat kekanak-kanakan bukan? Tapi benar aku hanya mengkhawatirkan dia, dan aku juga tak bisa berbicara apa-apa padanya.

Paman supir sudah bertanya pada kami kemana tujuan kami? Mau sampai kapan kami di dalam busnya, aku kembali tersadar dan memutuskan untuk turun bersamaan dengan dia.

"Haksaeng, kamu sudah menaiki busku selama lebih dari 5 jam, sebenarnya kamu ingin kemana? Sekarang sudah mulai malam kembalilah pulang." Ucap paman supir.

"Ah maafkan aku pak, aku akan turun disini." Balasnya.

"Apa kamu tidak akan kembali ke sekolah?" Tanyaku memberanikan diri bertanya saat menuruni bus.

Dia tak menggubrisku dia hanya menengokkan sedikit kepalanya.

"Hyun Jin-ah, aku melihat noonamu disini." Ucapku berpura-pura menelpon Hyun Jin.

Dia langsung berbalik dan menatap kepadaku yang sedang menelpon secepat mungkin dia menghampiriku dan mengambil ponsel milikku.

"Ya! Jangan urusi urusan orang, berhenti disitu dan jangan berkata apapun pada Hyun Jin jika Hyun Jin tau, aku akan membunuhmu!" Ucapnya terlihat kesal dan melempar hp kepada diriku dan pergi meninggalkan ku disana.

Aku melihat dia terus berjalan dengan earphone yang menempel di telinganya, aku sedikit penasaran apa yang dia dengarkan sembari berjalan dan tanpa tujuan. Tiba-tiba langkahnya terhenti di satu gang, dia kembali berjalan dan akhirnya memasuki 1 tempat makan di ujung gang tempat makan langgananku, benar juga dia tak makan sedikitpun saat di dalam bus.

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now