Keesokan paginya semua keluarga sdah berkumpul di rumah duka, sudah terpajang wajah tampan seorang Lee Jeno yang di bingkai rapih dengan setelan jas yang membuatnya semakin tampan.
Chae Ryeong, Ara, Hyun Jin, Jinhwan, dan juga Yoon Gi berdiri di depan foto itu dan memberikan salam terakhir untuk sang sepupu, Ara menatap lama pada foto Jeno, banyak hal yang Ara pikirkan..
"Kenapa aku harus mengingat semua saat kamu sudah pergi? Kenapa... kenapa kamu membuatku mengingat semua masa lalu?" Batin Ara.
Ara memeluk Chenle yang berdiri di samping kanan mereka.
"Chenle-ya." Panggilnya.
Chenle, si anak yang selalu berpura-pura kuat kini semua hancur, dia menangis di pelukan Ara dengan kencang, rasanya semesta begitu kejam untuk Chenle.
"Bibi..." Ucap Chae Ryeong memegang tangan Ibu Chenle dan Jeno.
"Aku yakin dia sudah di tempat yang indah paman, paman harus tetap kuat." Ucap Jinhwan.
"Aku sudah tahu dia akan pergi tapi tetap saja setiap harinya aku memeliki harapan yang lebih untuknya." Jawab sang paman.
"Jeno... sudah berjuang dengan baik paman, kini waktunya dia beristirahat." Ucap Yoon Gi yang dibalas anggukan oleh pamannya.
"Chenle-ya, Aku yakin Jeno Hyung terus mengawasimu, dia akan selalu ada dihatimu." Ucap Hyun Jin.
Chenle masih belum terhenti dari tangisnya, dan masih belum melepas pelukannya pada Ara, bagaimana dia bisa melepaskan Ara, Ara adalah satu satunya kakak perempuan untuk Chenle, tempat lain dimana Chenle bisa menumpahkan seluruh ke khawatiran dan kesedihannya, padahal Chenle tau Ara juga selalu sedih.
"Chenle-ya, apa sudah lebih baik?" Tanya Ara saat Chenle sudah mulai lebih tenang, Chenle hanya mengangguk kecil menjawab pertanyaan Ara.
"Ayo kita makan." Ucap Ara.
Ara dan Chenle berjalan menuju salah satu meja yang dimana kakak dan adik Ara duduk, Chae Ryeong membawakan 2 porsi makanan untuk Arad an Chenle, chenle masih terisak karena tangisannya sebelumnya, tidak ada yang berbicara sesekali semua melirik pada Chenle.
"Apa enak?" Tanya Ara.
"Mau lagi?" Tanyanya kembali, yang di jawab gelengan oleh Chenle.
"Habiskan makananmu, jagoan harus kuat." Ucap Yoon Gi mengelus punggung Chenle.
Pemakaman sudah selesai sudah 2 hari kepergian Lee Jeno, Ara berjalan keluar dari rumah duka dengan penuh penyesalan dan kesedihan yang ia tutupi dari semua orang, langkahnya terhenti saat dia mendapati sosok jangkung berdiri tak jauh dari pintu keluar rumah duka, saat itu Ara langsung berlari dan memeluk lelaki itu.
"Aku... Aku.... Aku... Sudah ingat semua." Ucap Ara menumpahkan seluruh kesedihannya.
"Aku sudah ingat semua." Ucap Ara mengulang.
Lelaki itu memeluk erat Ara, dia mengelus punggung dan rambut kekasihnya itu, dia senang karena Ara sudah berhasil mengembalikan semua kenangan yang dimilikinya.
"Kamu sudah berjuang, kamu hebat Min Ara." Ucapnya lembut.
"Tapi... aku sangat marah, kenapa harus sekarang ingatanku kembali. Kenapa aku harus mengingat semua SEKARANG." Ucapnya sedikit teriak.
"Ssst...Ssst... tidak tidak kamu sudah berusaha semua akan baik-baik saja, aku janji, ada aku disini." Ucap Woon Jin menenangkan.
Ara masih menangis dalam dekapan Won Jin rasanya akan tetap ada kesedihan yang Ara belum keluarkan, Won Jin tetap memeluk Ara sampai Ara sedikit tenang.
YOU ARE READING
Strange Fate Of Love
FanfictionMin Ara adalah seorang gadis yang menjalani hidupnya dengan sulit, dia tidak mengerti kenapa keadaan bisa menjadi seperti itu, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang akan mengubah jalur cerita hidupnya. berbagi rasa, dan berbagi kena...