Part 5

48 9 0
                                    

Min Ara

Hari itu aku benar-benar merasa hancur, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan aku mulai menerima kenyataan bahwa ibu memang membenciku, tapi aku tidak bisa berpura-pura kalau aku merasa baik-baik saja sekarang, aku tidak tahu harus bagaimana sekarang.

Aku memegang Hanphoneku dan melihat seisi pesan, aku mendapati pesan dari Nayong, aku yakin jika aku bertemu dia hari ini aku akan mati berdiri dimarahi olehnya karena tidak membalas 300 lebih pesan darinya kemarin.

Ting!

Ponselku berbunyi menandakan pesan masuk.

"Noona, sedang apa? Aku akan pergi dengan Hyun Jin maukah Noona bergabung?"

Aku melihat pesan itu, aku tidak mengerti bagaimana caranya anak ini mendapat nomorku.

"Siapa ini?" Balasku.

"Eiy... jangan begitu, aku yakin Noona tau siapa aku." Balasnya.

"Hyun Jin bilang Noona tidak pulang kerumah, sepertinya tebakan Hyun Jin benar, keluarlah kami sudah di depan pintu." Aku terkejut melihat pesannya dan langsung berlari kearah pintu.

"Sudah kuduga Noona benar ada disini." Ucapnya melihatku membuka pintu.

"Noona Annyeong!" Ucap Hyun Jin menyapa dengan canggung.

"Geurae annyeong!" Ucapku melambaikan tangan.

Hyun Jin memasuki apartement kakak dan duduk di ruang tengah, entah kenapa aku merasa canggung terutama saat kami bertatap mata.

"Hyun Jin-ah, kenapa kamu tidak sekolah?" Tanyaku tiba-tiba , Hyun Jin sedikit terkejut dengan suaraku.

"Ah.... Aku diajak dia untuk bertemu dengan Noona, tadi malam aku menghampiri tempat kalian tapi-"

"Hyun Jin-ah, aku haus." Ucap Jeong Woong menyela.

"Ah Geurae." Ucapnya.

"Duduk! Aku saja yang mengambilkan." Ucapku menatap tajam pada Jeong Woong.

"Ekhm..." Dia berdeham canggung melihatku.

"Kenapa kamu mengajak dia untuk kabur? Dan kamu! Min Hyun Jin, bagaimana kalau ibu tau kamu tidak masuk sekolah? Apa kamu mau ibu memarahimu?" Ucapku membentak.

"Tidak apa, aku tidak peduli, aku ingin melakukan itu malah, jika bisa aku ingin ibu memarahiku saja bukan lagi Noona." Ucapnya menatapku.

Sejujurnya itu adalah kalimat yang paling panjang yang aku ucapkan pada Hyun Jin dan aku yakin itu juga jawaban terpanjang yang dia pernah berikan padaku, dan lagi aku sedikit terharu dengan ucapannya.

"Ya!! Apa kamu pikir itu adalah hal yang baik? Kamu pikir ini main-main? Sudah kembalilah kalian ke sekolah!" Ucapku menarik lengan mereka dan mengeluarkan mereka dari apartement.

"Hyun Jin kembalilah ke sekolah ada yang harus aku bicarakan dengan nonnamu." Ucap Woong dan menutup pintu apartement setelah Hyun Jin keluar.

"Ya!! Apa yang sedang kamu lakukan?!" Ucapku menaikan suara.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Itu yang ingin aku tanyakan, maafkan aku karena aku mengatakan ini, tapi kamu sudah melakukan kesalahan, seandainya kamu tahu kalau Hyun Jin butuh tekad dan keberanian yang besar hanya untuk berbicara dan bertemu dengan mu, apa kamu akan memperlakukan dia seperti itu?" Ucap Woong menatapku.

"Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu yang marah? Kamu tidak berhak memarahi ku memangnya kamu siapa?" Ucapku berbalik membentaknya.

"Aku hanya mengatakan kamu seharusnya menghargai adikmu, aku pikir kamu akan berbeda jika sudah mulai berbicara dengan Hyun Jin, sayangnya kamu tidak pernah menganggap Hyun Jin." Ucapnya.

"Aku hanya menyuruh dia kembali ke sekolah, aku tidak bermaksud untuk memarahi ataupun menghindar darinya aku ingin melindungi dia." Ucapku menjelaskan.

"Melindungi? Dia bilang ingin melindungimu, dan sekarang kamu juga ingin melindungi dia ada apa dengan kalian." Ucapnya.

"Aku tidak ingin Hyun Jin dimarahi ibu karena melewati jam sekolah, aku tidak ingin Hyun Jin di bentak oleh ibu, hanya itu, aku ingin beristirahat hari ini jadi mohon tinggalkan aku sendiri." Ucapku pelan.

"Hah~~ baiklah beristirahatlah." Ucapnya meninggalkanku.

"Mwoya... Membuat aku tidak enak saja." Ucapku mengingat ucapan Woong tadi.

"Hyun Jin-ah, apa kamu sudah kembali ke sekolah?" Tanyaku mengirim pesan pada Hyun Jin.

"Eung." Jawabnya singkat.

"Mengenai yang tadi... aku minta maaf, aku hanya tidak ingin kamu dimarahi ibu, kamu mengerti kan?" Balasku.

"Noona... aku harap Noona tidak akan kembali ke rumah, besok aku akan membawa sedikit demi sedikit pakaian da barangmu." Balasnya.

Aku hanya membaca pesan yang di kirim oleh Hyun Jin aku tidak tau apa yang aku pikirkan, membacanya membuat dadaku sedikit merasa sakit.

Ting!

"Aku akan menjumput mu siang nanti, ayo kita makan siang diluar." Aku membaca pesan dari Jin Hwan Oppa.

"Ne." Begitu jawabku.

Aku berjalan menuju kamar tamu dan mulai merebahkan diriku disana, aku menatap langit-langit kamar aku berpikir bagaimana jika aku tidak menjalani kehidupan ya g seperti ini, sepertinya akan sangat menyenangkan, betapa menyenangkannya jika aku melakukan apa yang ingin aku lakukan, dan mencapai mimpi yang cita-citakan, tanpa disadari aku mulai terlelap dalam mimpiku.

Terkadang tuhan memberiku kebahagian walau hanya sekadar mimpi, aku melihat keluargaku sedang makan bersama, keluarga yang utuh dan terus tersenyum bahagia, tapi kali ini tuhan tidak membiarkan aku menikmati mimpi lebih lama lagi, aku terbangun karena suara telpon di Hp ku.

"Halo." Ucapku.

"...."

"Ah... aku akan kebawah Oppa tunggu di depan saja."

"...."

"Ne, aku akan bawa sekalian kebawah." Ucapku dan menutup telepon.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu rasanya baru sebentar aku memejamkan mata tapi waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, Oppa sudah menjemputku dan menunggu di bawah, aku bergegas mencari jaket dan membawa beberapa buku Oppa, aku segera keluar dan menuruni lantai demi lantai melalui lift dan akhirnya aku sampai di bawah.

"Oppa, aku mem-" Aku terhenti saat melihat Yoon Gi Oppa juga ada di dalam mobil.

"Ah, Gomawo (Terimakasih)." Ucap Oppa mengambil bukunya.

Selama di dalam mobil aku hanya terdiam entah kenapa aku hanya tidak ingin berbicara.

"Yoon Gi apa kamu sudah mempersiapkan ujian masuk Universitasnya?" Tanya Jin Hwan Oppa.

"Ah, ne Hyung aku sudah mempersiapkan semuanya." Balas Yoon Gi Oppa.

"Aku harap kamu tidak memaksakan diri, santai saja jangan sampai kamu stress saat belajar ya, pasti kamu lelah mengambil beberapa les sekaligus." Percakapan ini terus berlanjut.

"Ara besok akan diadakan praktikum di laboratorium kimia, belajarlah beberapa materi untuk besok." Ucapnya menyambung padaku.

"Ah ne, aku sudah diberitahu oleh Nayong." Balasku.

"Aku akan menjemput Hyun Jin dulu, kalian tunggu sini." Ucapnya memberhentikan mobil, tanpa ada jawaban dari kami.

"Mmmm... Apa kamu sedang menginap di rumah Jin Hwan Hyung?" Tanya Yoon Gi Oppa.

"Ne." Ucapku pelan.

"em..." balasnya.

"Apa ibu marah karena aku tidak pulang?" Tanyaku.

"Entahlah, aku pulang telat tadi malam." Jawabnya.

"Mianhae (maaf)." Ucapnya.

"Untuk apa?" Tanyaku.

"Entah, aku hanya ingin meminta maaf." Ucapnya.

"Bukankah seharusnya aku yang meminta maaf?" Ucapku yang dibalas dengan tatapan dari Yoon Gi Oppa.


Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now