*sedikit menceritakan kisah Jeno ya
Semua orang berdiam di luar termasuk dengan orang tua jeno dan juga nenek, Pak Eun sang tak juga melepaskan pelukan nya dari Chae Ryeong, sedangkan Ara menemani Jeno di ruangannya.
"Ara-ya." Panggil Jeno.
"Eum?" Tanya Ara menatap Jeno.
Tak berbicara Jeno hanya menatap sang sepupu.
"Ada apa?" Tanya Ara kembali.
"Apa kamu sudah bahagia sekarang?" Tanya Jeno.
"Aku pasti bahagia, apalagi sekarang keluargaku sudah berkumpul seutuhnya."
"Berarti selesai sudah tugasku." Ucapnya.
"Maksudnya?"
"Kini kamu harus bisa menjaga senyum indahmu itu sendiri, aku... mulai lelah." Ucap Jeno.
"Jeno-ya..." Panggil lirih Ara karena tau apa yang dimaksud oleh Jeno.
"Apa... kamu benar benar lelah karena aku? Kalau aku minta kamu tetap disisiku apa aku egois?" Tanya Ara memegang lengan Jeno.
"Min Ara... apa aku boleh meminta tolong padamu?"
"Apa?"
"Tolong jaga Chenle dan ibu ku ya." Ucap Jeno pelan.
"Aku lelah karena aku selalu merasa takut setiap malam tiba, apa besok aku masih bisa melihat matahari? apa bisa melihat kamu, dan juga keluargaku? Terkadang aku berpikir apa saat aku pergi kalian tidak disini? Kini aku akan sedikit menghilangkan takut ku, aku... sudah siap untuk pergi."
"Aku akan membencimu kalau kamu pergi begitu saja, kita baru bertemu dengan Chae Ryeong, apa kamu tidak ingin bermain dengan dia juga?"
"Jangan benci aku Min Ara, karena Chae Ryeong sudah disini artinya hidupmu akan lebih bahagia bukan? Ingat kamu harus bahagia."
"Aku akan mengawasimu dari atas sana."
"Bagaimana kalau aku ingin menangis dan bercerita? Bagaimana kalau aku rindu kamu?"
"Pandangi langit dan carilah bintang paling bersinar, itu adalah aku, jika ada angin di siang hari tandanya aku datang dan berada disisimu, jika ada petir saat hujan deras berarti aku sedang memarahimu karena menangis, jika matahari terlalu panas itu artinya aku mengajakmu bercanda, jadi tidak perlu khawatir, aku selalu ada untukmu Min Ara."
"Jaga juga pacarmu, kurasa... dia orang baik, ijinkan dia terus membuatmu tersenyum Min Ara, jika dia melukaimu... aku akan memarahinya."
Ara hanya terdiam menunduk, melihat lengan sang sepupu dengan infusan dan juga lainnya.
"Apa ini sakit?" Tanya Ara menunjuk Selang infus yang hanya dibalas anggukan oleh Jeno.
"Bantu turunkan sedikit ranjangku, aku ingin tidur." Ucap Jeno.
"Eung." Ucap Arad an menurunkan ranjang sesuai permintaan Jeno.
"Apa cukup segini?" Tanya Ara yang dibalas anggukan lagi oleh Jeno.
"Jeno-ya..."
"Eung?"
"Aku disini boleh?"
"Aku ingin tidur keluarlah." Pinta Jeno.
"Aku akan diam.."
"Ara..."
"Ok Ok aku akan keluar."
YOU ARE READING
Strange Fate Of Love
FanfictionMin Ara adalah seorang gadis yang menjalani hidupnya dengan sulit, dia tidak mengerti kenapa keadaan bisa menjadi seperti itu, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang akan mengubah jalur cerita hidupnya. berbagi rasa, dan berbagi kena...