Part 8

29 9 0
                                    


Min Ara

Aku sudah kembali kerutinitasku, aku sudah tak terlalu memikirkan tentang rumah dan hidupku sebelumnya, aku memutuskan untuk membuat hidupku lebih nyaman dan lebih bahagia, aku mulai menceritakan kisah hidupku kepada Nayong, Nayong yang terlihat prihatin dan sesekali menahan amarahnya akhirnya menangis juga setelah aku selesai menceritakan kehidupanku.

"Aku bahkan tidak tahu kalau kamu menjalani hidup yang sulit... aku adalah sahabat yang sangat jahat kan?" Ucapnya menangis.

"Aniya.... Aku tidak apa-apa, maaf karena aku tidak pernah cerita kepadamu." Ucapku mengelus punggungnya.

"Aniya.... Ah Ara-ya, bagaimana kalau kita mencari Ah Reum saudarimu?" Ucapnya.

"Aku sedang berusaha." Ucapku.

"Aku akan meminta kakak ku dengan tim detektiv bodohnya untuk mencari keberadaan Ah Reum, kamu jangan Khawatir." Ucapnya.

"Eum, terimakasih Nayong." Ucapku.

"Ah Matta! Ara aku sudah bilang kan kalau Won Jin Seonbae mencarimu kemarin?" Ucapnya tiba-tiba.

"Ah ne..." Ucapku teringat.

"Ada urusan apa sampai dia mencarimu?" Tanyanya.

"Bagaimana aku tahu, aku saja baru pertama melihat dia kemarin." Ucapku.

"Melihat? Kamu sudah bertemu dengan dia?" Tanyanya.

"Ah aniya, aku melihat dari sosial medianya, karena aku penasaran." Ucapku.

"Ah... tapi kamu memang anak yang aneh, bagaimana mungkin kamu tidak mengenal orang yang sangat terkenal seperti dia? Kamu begitu cuek Ara." Ucapnya.

"Aku merasa tidak ada yang menarik untuk aku cari." Ucapku.

"Aku lapar, ayo kita ke kantin!" Ucapnya berdiri.

"Apa kamu tidak sebaiknya membereskan matamu dulu?" Ucapku yang melihat matanya sedikit belepotan dengan make up mata yang dia gunakan.

"Ah benar juga, ayo ke toilet." Ucapnya menarikku.

Kami menuruni tangga dari arah atap dan menuju ke toilet, saat aku menunggu Nayong diluar toilet tak sengaja aku melihat Won Jin Seonbae menaiki tangga, entah kenapa dengan reflek aku malah berlari ke arah dirinya.

"Seonbae-nim..." Panggilku.

Won Jin Seonbae berbalik melihatku.

"Ya?" Tanyanya menatapku.

"Mwoya, ada apa dengan jantungku, aku hanya melihat pada matanya, ah pantas saja kalau banyak yang menyukai dia." Ucapku bermonolog.

"Ada apa?" Tanyanya lagi.

"Ah, aku mendengar kemarin katanya Seonbae mencariku, aku kesini ingin menanyakan ada apa Seonbae mencariku." Ucapku.

"Ah... itu aku mencari Yoon Gi , karena kemarin dia pergi dan tak ada kabar kepadaku, jadi aku sedikit khawatir." Ucapnya menuruni tangga dan berhadapan denganku.

"Ah...Oppa..." Ucapku pelan.

"Kenapa? Apa kamu kecewa karena bukan kamu yang aku cari?" Tanyanya meledek.

"Tidak, aku tidak berpikir begitu, apa kita sebelumnya pernah bertemu? Sepertinya mukamu tidak asing untukku." Ucapku memberanikan diri bertanya.

"Apa kamu sedang menggodaku?" Tanyanya.

"Ah TIDAK! Aku hanya bertanya Karena rasanya kita pernah bertemu." Ucapku yang dib alas senyum olehnya.

"Lihat ini, bagaimana bisa dia setampan ini."Ucapku dalam hati.

"Tentu saja kita pernah betemu aku bersekolah disini , kamu juga, dan aku temannyaYoon Gi, dan kamu adiknya Yoon Gi, jadi tentu saja kita sering bertemu." Ucapnya.

"Ah... Baiklah aku tidak mengerti, kalau begitu aku permisi." Ucapku.

"Aku bertemu denganmu di tangga saat Yoon Gi mencoba bercerita tantangmu." Ucapnya tiba-tiba ketika aku berbalik.

"Pantas saja mukanya sangat Familiar untukku." Ucapku bermonolog.

"Ah, aku ingat itu." Ucapku berbalik menghadapnya.

"Kalau begitu aku permisi." Ucapku.

"Dadah..." Ucapnya melambaikan tangan.

Aku sedikit terkejut melihat dia seperti itu.

"Dari mana?" Tanya Nayong.

"Tadi aku bertemu dengan Won Jin Seonbae, jadi aku mencoba bertanay ada apa mencariku." Ucapku menjelaskan.

"Lalu bagaimana?"Tanya Nayong.

"Dia hanya mencari Oppa saja." Ucapku membalas.

"Ah... jinjja, kenapa tidak ada romantisnya?" Ucap Nayong.

"Apa yang kamu pikirkan?"Ucapku menepuk lengannya.

"Hehehe..." Balasnya tertawa.

Aku dan Nayong berjalan menuju kantin untuk makan siang, tak sengaja kami bertemu lagi dengan Won Jin dan juga Yoon Gi, Nayong yang melihat Yoon Gi Oppa menatapku bergantian.

"Apa kamu akan makan siang?" Tanya Yoon Gi Oppa.

"Ne." Ucapku mengangguk.

"Annyeong Ara." Ucap Won Jin Seonbae.

"Ah, ne... Annyeonghaseyo." Balasku.

"Annyeonghaseyo." Ucap Nayong pada Yoon Gi dan Won Jin Seonbae.

"Geurae, kalau begitu apa mau makan bersama?" Tanya Yoon Gi Oppa, yang membuat aku sedikit terkejut.

"Apa itu boleh?" Ucap Nayong.

"Kenapa tidak." Ucap Won Jin Seonbae.

"Makanlah bersama kami." Lanjutnya.

"Ani, Oppa, kami akan terpisah saja, aku tidak ingin di perhatikan oleh orang-orang." Ucapku.

"Bukankah kamu akan bilang pada semua kalau kamu adik Yoon Gi Seonbae." Ucap Nayong.

"Ya...." Ucapku menyikut sedikit kepada Nayong.

"Benar begitu? Kalau begitu ayo." Ucap Yoon Gi Oppa dengan semangat.

Aku berjalan tepat di belakang Yoon Gi Oppa dan aku merasa sudah banyak mata yang melihat kearah kami, aku sedikit menjauh dan menjaga jarak dari Yoon Gi Oppa tapi aku di dorong maju oleh Won Jin Seonbae.

"Kamu kan adiknya jadi hal yang wajar kalau kamu berdiri di belakangnya." Ucapnya seakan tahu apa yang aku khawatirkan, aku hanya membalas dengan anggukan.

Kami ber-4 mencari meja yang masih kosong diantara banyak nya meja yang terisi penuh oleh siswa yang lain, kami mendapat tempat yang cukup di bagian tengah kami mulai menaruh makan dan duduk.

"Apa Ara biasanya secuek ini?" Tanya Won Jin seonbae tiba-tiba.

"Ne?" Tanyaku terkejut.

"Ani, kamu seakan tidak mengenal aku dan kamu bersikap seakan selingkuhan Yoon Gi, bersikaplah sedikit santai, benarkan Nayong?" Tanyanya.

"Ne." Balas Nayong tersenyum.

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now