PART 27

17 5 1
                                    

Maaf ya selalu telat dan pending heheheh, SFOL sebentar lagi tamat jan sampe ketinggalan ya!! HAPPY READING!

~Author~

Hari itu bagai sebuah hadiah untuk kehidupan Min Ara, banyak kebahagian yang dia rasakan, Min Ara mencoba hidup lebih bahagia terlepas dia mengingat atau tidak masa lalunya.

Wonjin ❤

| "Sudah tidur?"

"Belum."|

| "Kenapa?"

"Aku sedang mengerjakan tugasku."|

"Oppa-neun?" |

| "Aku juga."

| "Ini sudah jam 12 malam, tidur saja nanti lagi mengerjakan tugasnya."

"Aku tidak bisa tidur karena terlalu senang."|

| "Kalau kamu kesiangan aku akan dibunuh oleh Yoon Gi.

| "Tidurlah, aku juga akan tidur sekarang."

"Fine, aku akan mencoba tidur." |

| "Eum... selamat tidup pacarku."

"Oppa Juga ❤"|

Ara kembali memeriksa ponselnya, kembali membaca pesan pesan yang di berikan oleh sang kekasih Won Jin, sesekali Ara tersenyum mengingat ucapan Won Jin dimana dirinya memanggil Won Jin Oppa tetapi setelah pacaran kembali memanggilnya Seonbae.

"Kenapa pesan yang belum terbaca melebihi dari percakapan yang aku punya, punya siapa sampai mengirimiku pesan sebanyak ini."

283 Pesan dari 4 notifikasi, hal yang ganjal bagi Min Ara karena semua pesan grup sudah ia baca, akhirnya min ara memeriksa semua pesan sampai yang terbawah.

"Jeon Woong(?)" Batin Ara.

Ara melihat semua pesan dari Woong sampai akhirnya ia terfokus pada percakapan Woong.

| "Kenapa masih belum sadar?"

| "Apa tidak lelah tidur terus seperti itu?"

| "Aku sudah kembali ke rumah, banyak hal yang ingin aku ceritakan, jadi cepat bangun."

| "Ayah memutuskan untuk pindah keluar negeri."

| "Apa ya namanya? Aku lupa, namanya sulit."

| "Bern, apa noona tau kota itu? Kata ayah kota itu ada di Negara Swiss."

| "Aku akan pergi."

| "Cepat bangun, aku masih menunggu."

| "Tanggal keberangkatannya sudah di atur."

| "Aku setiap hari mengunjungimu, aku hanya ingin kamu tahu kalau aku selalu datang."

| "Apa aku bisa mengucapkan selamat tinggal kepadamu?

| "Ya! Cepat bangun..."

| "Aku rindu noona, aku juga rindu ibu."

| "Kenapa kamu masih belum bangun?"

| "Tidak terasa aku akan segera berangkat."

| "2 Juli, aku akan berangkat pada hari itu."

| "Kalau kamu belum juga buka matamu setelah aku berangkat jangan salahkan aku."

| "Nanti saat kamu terbangun jangan cari aku lagi."

| "Sampai jumpa lagi lain kali noona."

| "Aku senang akhirnya kamu bisa bangun, maaf aku sedang membereskan barang-barangku, jadi aku tidak bisa bertemu denganmu."

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now