Part 2

118 13 3
                                    


Min Ara

Aku sudah melalui banyak hal saat di SMP kini aku sudah duduk di kelas 2 SMA dan ya sudah pasti aku masuk sekolah yang sama dengan oppaku , Pagi itu aku berangkat sekolah seperti biasa diantar oleh seorang sopir, aku dan yoon gi oppa tidak pernah pergi bersama, ibu takut kalau kalau aku membuat masalah oppa ku akan terkena imbasnya juga, padahal aku sama sekali tidak pernah membuat masalah

"Ara-ya..." Panggil Yoon gi Oppa.

Aku tidak menengok dan terus berjalan.

"Min Ara..." Panggilnya lagi, aku masih tidak menengok dan terus berjalan.

"Ya! Jika seseorang memanggilmu bukankah seharusnya kamu menjawab?" Cetus jutek seorang perempuan kepadaku.

"Tidak penting! Aku hanya ingin sekolah dengan tenang." Ucapku.

"Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu." Ucapnya

"Nayong-ah, tidak usah berpikir lebih keras, otakmu akan lelah." Ucapku mengelus kepalanya.

"Ya!" Ucapnya mulai jengkel.

"Sudahlah, apa kamu sudah mengerjakan tugas?" Tanyaku.

"Tentu, ya kamu Taulah aku akan mati jika tidak mengerjakan tugas dari dia." Ucapnya sedikit lemas.

"Hahaha bagaimanapun dia ibumu, bagaimana bisa kamu bilang "dia" padanya?" Ucapku.

"Ara-ya..." Panggilnya.

"Kenapa kamu tidak pernah bercerita tentang keluargamu? Sepertinya kamu tahu semua tentangku, termasuk keluargaku, tapi... Tidak denganku, aku hanya tau kamu, hanya kamu." Ucapnya sembari mengaitkan tangannya padaku, sebenarnya aku sedikit terkejut dengan ucapan Nayong.

"Tidak ada yang spesial dalam keluargaku, tidak ada yang menarik, jadi aku tidak pernah bercerita." Ucapku tersenyum.

"그래도" Ucapnya pelan.

"Sudahlah, yang penting aku berteman dengan mu kan." Ucapku duduk.

"Emm... Ara-ya.."

"Aku akan tidur dulu bangunkan aku jika bel berbunyi." Ucapku memotong.

"Tidak, bukan Karena tidak menarik, tapi kehidupanku memang terlalu sulit, aku tidak ingin ada yang mengasihani ku, aku ingin hidup seperti ini, maafkan aku Nayong." Ucapku bermonolog

Ting

Tong

Teng

Bel berbunyi Nayong membangunkan ku tepat ketika wali kelas memasuki kelas kami.

"Bersiap, berisalam." Ucap ketua kelasku.

"Selamat pagi." Ucap seluruh murid dalam kelas.

"Eum... Apa kalian sudah bersiap untuk ujian semester ini?" Ucap wali kelasku.

"Ah...." Keluh seluruh murid.

"Berusahalah akan aku berikan kalian makan malam di hari terakhir ujian, aku berharap kalian bisa mempertahankan nilai rata-rata kelas kita, Min Ara, kamu bisa mendapat juara 1 lagi kan di kelas?" Tanyanya tiba-tiba

Semua mata tertuju padaku, sedangkan aku hanya terdiam.

"Ara pasti bisa melakukannya pak, siapa lagi kalau bukan ara yang membantu meningkatkan nilai kelas?" Ucap Nayong.

"Benar juga... Hanya dia yang mampu bersaing dengan yang lain." Ucap seorang murid lainnya.

Aku hanya kembali tertunduk menatap buku-buku diatas mejaku.

Strange Fate Of LoveWhere stories live. Discover now