30. Kembali

290 48 6
                                    

"Kenapa kau malah berada di sini? Pestanya kan belum selesai."

Lamunan Aggy langsung buyar ketika mendengar sebuah suara di belakangnya. Gadis itu segera mengalihkan pandangannya dari langit malam menuju sosok yang ada di belakangnya. Menemukan siapa yang ada di belakangnya membuat gadis itu sedikit tersenyum untuk menyapa sosok itu meskipun sosok tersebut baru saja menginterupsi lamunannya. Aggy tidak marah, walaupun ia sedang menikmati waktunya yang sedang sendirian.

Karena yang menyapa adalah Hwanwoong. Sosok itu bukanlah musuh, jadi Aggy tidak perlu waspada. Sosok itu adalah seseorang yang familier, yang saat itu banyak menghiburnya, jadi Aggy malah merasa hangat walaupun sesekali angin berembus di balkon yang terbuka ini. Sosok itu sempat menjadi tempatnya bersandar, jadi mana mungkin Aggy menolak kehadirannya.

"Aku terlalu banyak minum alkohol, jadi aku rasa sebaiknya keluar untuk menghirup udara segar dan mengembalikan kesadaranku. Aku tidak ingin dinilai bangsawan Durance sebagai seseorang yang kehilangan kendali saat mabuk. Karena jika aku mabuk, aku memang akan melakukan hal-hal bodoh," jawab Aggy serius atas pertanyaan Hwanwoong tadi.

Jawaban serius Aggy malah membuat Hwanwoong tertawa ringan lalu menghampiri gadis itu. Di luar sebenarnya dingin, tapi setelah minum alkohol, memang sebaiknya menghirup udara segar. Lagi pula, aula istana Kerajaan Durance penuh sesak dengan para bangsawan yang hadir untuk pesta tahun baru sekaligus hari penobatan Raja Durance yang baru. Sebagai Putra Mahkota, Juyeon yang mewarisi tahta tersebut. Makanya hari ini terasa jauh lebih ramai daripada biasanya.

"Bagaimana kau tidak kebanyakan minum? Nyaris semua Pangeran Durance menghampirimu dan memberikanmu setidaknya satu gelas anggur lalu kau meminumnya begitu saja tanpa terlihat waspada. Tampaknya kalian sudah menjadi teman akrab ya?"

"Daripada teman, aku menganggap mereka sebagai penyelamat," Aggy tersenyum tipis begitu mengenang hari-hari yang ia lalui di sini. Bukan hari yang membahagiakan, tapi Aggy banyak belajar untuk berdiri di atas kakinya sendiri, untuk tetap kuat saat menghadapi segala hal yang berjalan tidak sesuai keinginannya. "Tanpa bantuan mereka, aku tidak mungkin tetap hidup dengan waras. Aku berhutang banyak dengan mereka. Makanya, mereka adalah penyelamatku yang tidak mungkin bisa aku balas kebaikannya."

"Aku juga berhutang banyak pada mereka. Aku bersyukur kau masih baik-baik saja, Aggy. Maaf jika kami sedikit terlambat," ujar Hwanwoong sedikit menyesal.

"Tidak, kalian sama sekali tidak terlambat. Kalian datang di saat yang tepat. Tidak terlalu lambat, tidak juga terlalu cepat. Terima kasih karena sudah datang dan menyelamatkanku. Aku pun berhutang pada kalian semua," senyum Aggy semakin lebar, ia bersyukur bisa berkumpul kembali dengan teman masa kecilnya, meskipun lagi-lagi ia belum mengingat apa-apa.

Hwanwoong meraih tangan Aggy lalu menggenggam tangannya erat. "Terima kasih karena sudah bertahan. Rasanya perasaanku campur aduk bahkan sampai sekarang. Aku sama sekali tidak percaya bahwa kau masih baik-baik saja. Tapi aku bahagia bahwa kau masih baik-baik saja tanpa kurang sedikit pun."

"Tentu saja aku akan bertahan dengan cara apa pun. Kau lupa aku siapa?"

Hwanwoong tertawa kecil. "Kau adalah Leandra Agathe Zephyros. Seorang gadis yang pemberani layaknya singa. Seorang gadis yang baik hati dan pantang menyerah. Seorang gadis yang sangat pantas untuk dicintai."

"Kau membuatku malu dengan mengatakan hal seperti itu."

Aggy sedikit protes dengan rona di wajahnya. Ia tidak menyangka Hwanwoong berpikir seperti itu tentang dirinya. Mungkin juga karena ia banyak minum alkohol, jadi wajahnya dengan gampang memerah. Tapi seharusnya Hwanwoong tidak mengatakan hal seperti itu di suasana seperti ini, saat mereka hanya berdua dan hanya langit malam yang menemani.

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang