27. Duel

283 47 11
                                    

Salju pertama yang turun di musim dingin seharusnya disambut dengan meriah. Aggy selalu merasa takjub setiap melihat salju pertama turun setiap tahunnya. Sayangnya, di tahun ini ia tidak bisa bertemu dengan teman-teman dekatnya untuk makan malam bersama sambil melihat salju turun dari jendela. Karena hari ini hidup matinya akan ditentukan.

Berbicara tentang salju pertama, berarti tak lama lagi, pesta tahun baru akan diadakan. Setiap kerajaan pasti sibuk dengan pesta besar itu. Makanya, Aggy tidak ingin pesta tahun baru yang seharusnya meriah di Onufria, malah harus berakhir dengan perang. Aggy tidak ingin merepotkan keluarga Kerajaan Onufria lebih dari ia yang telah tinggal di sana selama tiga musim.

Hari ini, hanya dengan pakaian hangat seadanya, Aggy dibawa keluar dari sel penjaranya. Sore ini, langit tampak kelam dengan salju yang turun. Aggy menghela napas panjang. Mungkin ini terakhir kalinya ia melihat langit bersalju. Hanya jika ia cukup beruntung, ia masih bisa tetap hidup.

Begitu sampai di aula istana, Aggy didorong dengan kuat oleh para pengawal untuk berlutut tepat di hadapan Raja. Hari ini, pria itu memakai jubahnya dengan bangga, seolah tengah menantikan kedatangan hari ini. Aggy tidak ingin terlihat lemah, jadi ia menatap tajam pria di hadapannya ini.

"Masih berani menatapku begitu? Tampaknya kau semakin tidak waras, Putri."

Raja Durance mendekati Aggy yang berlutut di depannya, lalu ia menampar pipi Aggy dengan amarah karena melihat gadis itu baik-baik saja. Suara tamparan itu sangat keras, cukup membuat para pangeran yang hadir berjengit mendengarnya. Mereka tahu Sang Raja bisa sangat kejam, tapi mereka tidak pernah tahu sampai batas mana karena para pangeran dan Raja berada di pihak yang sama. Namun, melihat seorang gadis lemah ini ditampar dengan keras mulai membakar kemarahan pada diri mereka. Para pangeran harus sadar bahwa terlepas dari darah Raja yang mengalir pada diri mereka, kekejaman seperti ini tidak seharusnya ditolerir lebih jauh lagi.

"Mengapa aku harus takut?" Aggy mendongakkan wajahnya dan masih menatap Raja Durance tanpa takut. "Aku katakan padamu, Yang Mulia! Yang kau tunggu hari ini tak akan datang. Raja Onufria, Pangeran Onufria, dan mahkota Zephyros tidak akan datang."

Raja Durance mendengus. "Menarik. Omong kosong apa itu? Bukankah mustahil mereka membiarkan Putri kesayangan mereka terbunuh?"

"Siapa bilang aku akan terbunuh?" Aggy menyeringai lalu ia berusaha berdiri meski kedua tangannya ditahan kuat-kuat oleh kedua pengawal ini. "Kau yang akan mati malam ini, Yang Mulia! Mahkotamu yang akan direbut dan bukannya mahkotaku."

Aggy kembali didorong untuk tetap berlutut setelah usahanya untuk melawan. Ia seolah tidak diberikan akses untuk bergerak lagi dengan tubuhnya yang ditahan oleh kedua pengawal berbaju zirah ini. Tapi gadis itu tidak menyerah untuk mulai berontak, meski sebagai akibatnya cengkeraman di bahunya semakin erat. Juga membuat pria dengan gelar Raja ini semakin muak. Bukan ini yang ia harapkan. Ketidakberdayaan Putri Leandra Zephyros adalah yang ia harapkan untuk dilihat setelah mengurungnya berminggu-minggu. Namun gadis ini malah semakin tampak memberontak dibandingkan terakhir mereka bertemu. Aneh, seharusnya reaksinya tidak begini.

"Tampaknya kau sama sekali tidak mirip dengan ayahmu, ya? Raja Zephyros yang Terhormat adalah seorang Raja dengan hati yang terlalu lembut. Hal itu membuatnya lemah. Ia tahu cintanya akan membahayakan, tapi ia tetap mencintaimu. Makanya, ia akhirnya mati. Dari awal aku memang tidak menyukainya dan berniat merebut kerajaannya. Tapi sayang, Raja Onufria malah bergerak lebih dulu. Ia licik, mengatasnamakan teman untuk menyatukan kerajaan. Padahal ujungnya, ia akan membunuhnya."

"Mendiang Raja Onufria tidak seperti itu! Ia memang tulus ingin menyatukan kerajaan untuk kebaikan kedua belah pihak. Tapi ia terpaksa membunuh Ayah supaya Ayah tidak terjebak dalam perangkapmu. Beliau sengaja membuat Kerajaan Zephyros berada dalam pimpinannya supaya kau tidak memanfaatkannya untuk hal buruk. Yang sebenarnya bermasalah adalah dirimu, Yang Mulia! Kau yang serakah dan ingin berada di atas teman-temanmu. Karena itu kau yang membuat keadaan menjadi kacau. Padahal jika kau tidak melewati batas, tidak akan ada yang melebihi siapa pun. Karena saat bersama kalian akan menjadi lebih kuat."

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang