4. Tugas Baru

680 121 14
                                    

"Yang Mulia, seorang pelayan bernama Aggy meminta izin untuk masuk."

Ravn sedang berkutat dengan berbagai berkas di ruang kerjanya, sampai ucapan pelayan yang membuka pintu kerjanya dan mengatakan bahwa ia memiliki tamu membuyarkan konsentrasinya. Kebetulan sekali, sosok tamu yang datang adalah seseorang yang ia tunggu dari tadi. Sepagian ini Ravn menunggu kedatangan Aggy karena ada hal penting yang ingin lelaki itu sampaikan. Tepatnya, sebuah kabar baik. Atau setidaknya, itu menurutnya.

"Persilakan masuk," ucap Ravn sambil menyingkirkan berkas-berkas yang menggunung di depan matanya supaya ia bisa berkomunikasi dengan Aggy nantinya.

Pelayan istana itu segera keluar dan memanggil Aggy yang sedang menunggu. "Yang Mulia mempersilakanmu untuk masuk," katanya memberitahu Aggy.

"Baik, terima kasih ya," Aggy mengangguk kecil dan mulai melangkah pelan-pelan untuk masuk ke dalam ruang kerja Ravn. Ia berdiri di ambang pintu lalu membungkuk dalam. "Permisi, Yang Mulia. Aku ingin mengembalikan mantel yang kemarin aku pinjam."

"Silakan letakkan saja mantelku di atas meja di sana. Setelahnya ke marilah, ada yang ingin aku sampaikan padamu," Ravn tersenyum tipis untuk menyambut kedatangan Aggy dan tanpa basa-basi ia langsung meminta gadis itu untuk mendekatinya.

Aggy tentunya tidak menyangka bahwa Ravn memiliki urusan lain dengannya selain tentang mantel miliknya. Ia benar-benar tidak mengira bahwa Ravn akan memanggilnya untuk membicarakan sesuatu. Namun tanpa bersuara, Aggy segera berjalan mendekat dengan kepalanya yang masih tertunduk. Ia kini tepat berdiri di depan meja kerja Ravn dengan pikiran yang dipenuhi tanda tanya.

"Kau pasti terkejut karena aku tiba-tiba memanggilmu untuk mendekat. Tapi aku memang memiliki sesuatu untuk dibicarakan padamu," mulai Ravn dan kini pandangannya terkunci pada Aggy yang berdiri di depannya. "Jadi begini, apakah kau sudah mendengar bahwa bulan depan akan ada pesta besar yang dilaksanakan oleh istana? Kami memang akan melaksanakan sebuah pesta besar yang akan mengundang bangsawan dari daerah lain. Kau mungkin tidak tahu, tapi ini merupakan pesta yang selalu diadakan setiap tahun saat musim semi. Kau bisa mencari tahu sendiri tentang pesta ini kepada pelayan yang sudah lama bekerja. Mengingat ini adalah pesta besar berarti persiapannya tidak bisa main-main, benar?"

"Benar, Yang Mulia."

"Beberapa pelayan sudah aku tunjuk untuk mengurus pemugaran istana utama dan aula istana. Waktu sebulan memang terlampau singkat, salah kami juga yang mempersiapkannya terburu-buru. Maklum saja, niatnya pesta itu tidak akan dilaksanakan karena sibuknya kami di medan perang. Namun Yang Mulia Raja berpikir lain, beliau tetap ingin melaksanakan pesta itu. Jadi mau tidak mau kami harus berusaha ekstra keras dan merepotkan pelayan yang jumlahnya juga sebenarnya masih jauh dari yang diharapkan," lanjut Ravn, dan tanpa sadar ia lagi-lagi berbicara terlalu banyak pada Aggy. "Karena jumlah pelayan yang tidak banyak, aku terpaksa meminta pelayan yang bertugas di kebun dan taman istana untuk pindah tugas dan membantu urusan istana utama. Kita harus bisa memaksimalkan sumber daya yang ada, maka aku dan yang lain sepakat untuk menunjukmu menjadi satu-satunya pelayan yang bertugas membantu pekerja kebun. Aku dengar dari kepala pelayan kau bekerja paling keras dibandingkan yang lain dan kau yang paling ahli. Kau juga berkomunikasi dengan baik kepada para pekerja kebun. Selain menjadi satu-satunya pelayan di sana, aku juga memberikan tanggungjawab dan wewenang penuh padamu untuk mengawasi para pekerja kebun. Dengan kata lain, kau dipromosikan."

"Dipromosikan?" gumam Aggy tidak percaya.

Aggy benar-benar tidak bisa mempercayai yang baru saja ia dengar. Ia dipromosikan? Terlebih, ia mendapatkan tanggungjawab baru untuk mengurusi kebun dan taman istana? Dan ia juga yang mengawasi para pekerja kebun? Di saat ia bahkan baru bekerja selama sebulan? Yang benar saja, Aggy pasti salah dengar.

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang