15. Alasan yang Sebenarnya

465 82 27
                                    

"Tidakkah kita terlalu jahat pada Putri Leandra dengan berpura-pura jahat padanya?"

Pertanyaan dari si bungsu CyA sukses memecahkan keheningan di saat sepuluh pangeran lainnya tengah sibuk dengan makan malam masing-masing. Sudah sebuah kebiasaan untuk berkumpul saat makan malam setiap beberapa hari sekali. Walaupun mereka bukan sepenuhnya saudara kandung, setidaknya darah Raja tetap mengalir di tubuh mereka. Dan malam ini, CyA tiba-tiba saja mengangkat topik tentang 'Putri Leandra' di acara makan malam mereka.

"CyA, rencana kita tidak akan berubah," balas Yonghoon tenang.

"Tapi ia menatapku dengan ketakutan, ia juga menjauhiku terang-terangan. Aku merasa ini sangat salah. Tidakkah setidaknya kita harus memperlakukannya dengan lebih baik? Ia sudah kehilangan segalanya, dan jika kita terus memperlakukannya seperti ini, aku khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi padanya," ucap CyA lagi.

"Aku tahu, aku pun merasakannya. Tapi hanya cara ini yang membuat Putri Leandra tetap selamat. Bukankah Raja awalnya ingin membunuhnya jika menemukannya? Tapi saat itu kita berusaha sangat keras dengan meyakinkan bahwa Putri Leandra akan memberikan keuntungan untuk kita. Hanya dengan permainan itu Raja setuju untuk tidak menyakiti Putri Leandra. Dari awal kita tidak punya pilihan lain selain mengikuti skenario Raja untuk memastikan Putri Leandra untuk tetap aman," Ravn buka suara untuk mengingatkan CyA tentang rencana mereka.

"Benar. Aku pun terpaksa mengungkapkan identitasnya karena Raja mulai bosan dengan Putri Leandra yang menjadi pelayan dan ingin secepatnya memulai permainannya. Apa boleh buat, Ayah kita memang gila dan kita sepenuhnya berada dalam kendalinya," tambah Seoho.

"Tapi tidakkah Putri Leandra mulai terlihat begitu tertekan? Apakah masih butuh waktu lama sampai kita bisa mengembalikan kerajaannya untuknya? Apakah masih lama sampai kita memulai rencana kita?" kali ini Dongmyeong juga ikut dengan pembahasan ini.

"Sayangnya masih lama. Karena hanya saat Raja wafatlah kita bisa mengembalikan wilayah kekuasaannya. Aku tidak yakin apakah beliau akan wafat dalam waktu dekat," jawab Leedo.

"Tapi bagaimana jika kita memberitahukan saja kepada Putri Leandra tentang rencana kita? Siapa tahu ia bisa membantu kita dan ia akan merasa lebih baik karena kita hanya berpura-pura?" ucap Xion menyarankan setelah Leedo menjawab pertanyaan Dongmyeong.

"Menipu lawan harus dimulai dari menipu kawan, Xion. Lagi pula, Raja memang ingin menyiksa mental Putri Leandra karena tidak bisa membunuhnya. Hanya dengan memperlihatkan Putri Leandra tersiksa secara mental yang bisa membuat fisiknya tetap selamat," balas Yonghoon. "Lagi pula, hanya dengan cara ini juga kita membalas budi Putri Leandra."

Semuanya sepakat. Memang hanya dengan cara ini mereka bisa membalas budi pada Putri Leandra yang telah banyak menolong mereka. Mungkin Aggy sudah lupa, tapi saat mereka semua masih kecil, gadis itu tidak pernah keberatan dalam menolong mereka. Masing-masing dari mereka memiliki pengalaman mereka sendiri dengan Aggy. Hanya saja karena kejadiannya sudah lama, Aggy mungkin sudah lupa. Namun tidak untuk kesebelas pangeran ini. Mereka tidak lupa, mereka tidak akan melupakan kebaikan Aggy dan ingin membalas kebaikannya berkali-kali lipat.

Dengan berpura-pura haus akan kekuasaan, mereka terpaksa terus-menerus membahas tentang tahta dan pasangan setiap bertemu dengan Aggy. Daripada menanyakan apakah gadis itu sudah nyaman berada di sini, mereka terpaksa mengikuti keinginan Raja. Sang Pemimpin Kerajaan Onufria itu dari awal ingin membunuh Aggy saat Raja Zephyros melanggar perjanjian. Raja Onufria tahu betul Aggy memiliki kemampuan yang luar biasa. Maka, jika ia tidak bisa memiliki Aggy, lebih baik tidak ada satu pun yang bisa memiliki Aggy supaya posisi mereka imbang. Makanya hanya dengan membuat Aggy tiada yang akan menyamakan situasi semua kerajaan.

Namun saat penyerangan ke Kerajaan Zephyros, Yonghoon meyakinkan untuk jangan membunuh Aggy. Karena ia yakin sekali Aggy pasti akan memilih salah satu dari mereka. Bujukan Yonghoon berhasil, dan Raja Onufria pun membuat skenarionya sendiri. Namun sayang, skenario yang dibuat Raja Onufria tampaknya tidak lebih baik. Ia memperlakukan Aggy dan sebelas pangeran layaknya mainannya yang bisa sesukanya ia pakai.

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang