Tiada sehari pun dilewati oleh Aggy hanya sendirian di penjara bawah tanah ini. Di kesempatan apa pun, di saat tidak ada penjaga, keduabelas Pangeran Durance pasti akan mengunjunginya. Mereka bergantian mengunjunginya sembari membawakan kebutuhan Aggy dan menemani Aggy sejenak untuk berbincang. Gadis itu pasti akan sangat kesepian, makanya di waktu sesingkat apa pun akan dihabiskan untuk mengobrol. Obrolan itu juga diiringi dengan ajakan untuk kabur yang tanpa bosan mereka keluarkan kepada Aggy.
Jujur, gadis itu menghargai kebaikan hati para pangeran. Padahal, mereka baru bertemu di sini, di saat Aggy menjadi tawanan. Namun, mereka memperlakukannya tetap sebagaimana seorang Putri harus diperlakukan. Malah, bisa dibilang bahwa mereka cukup membantu Aggy untuk tetap waras. Ternyata, mereka benar-benar baik dan tidak seperti gosip yang beredar. Semua gosip yang mengatakan bahwa mereka kejam ternyata hanyalah omong kosong yang tidak berdasar, yang membuat gadis itu ingin meluruskan bagaimana sosok para pangeran ini di depan semua orang di Kerajaan Durance.
Gosip tidak berdasar ini mulai mengingatkan Aggy pada para Pangeran Onufria. Sejujurnya, tidak ada sehari pun dilewati Aggy tanpa memikirkan mereka. Awalnya, kesan para pangeran memang tidak terlalu baik. Tapi siapa sangka, waktu yang dihabiskan telah membuat hubungan mereka semakin dekat. Aggy semakin tidak mengerti, pangeran kedua kerajaan ini sangat tampan tapi juga baik hati. Mereka menguasai medan perang tapi juga memiliki belas kasih yang tidak terbatas. Mereka semua terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan. Aggy bersyukur setidaknya menjadi teman dari orang-orang luar biasa ini.
"Udara semakin dingin, sebentar lagi salju pertama pasti akan turun."
Aggy mengangguk kecil atas kalimat Pangeran Kedua Durance, Jacob. Pagi ini adalah jadwalnya untuk mengunjungi Aggy, sekaligus untuk memberikan sarapan dan makan siang. Gadis itu sebenarnya tidak begitu mengingat wajah pangeran yang satu ini, tapi beberapa minggu lalu Jacob memperkenalkan dirinya sebagai pangeran kedua. Aggy tidak pernah mengetahui bahwa Jacob ternyata memiliki hati bagaikan malaikat. Kalimat yang ia ucapkan selama ini hanyalah kalimat yang manis saja.
"Kau masih bisa untuk kabur jika kau ingin, Putri. Apa pun rencanamu, katakan saja, kami pasti akan membantumu," lanjut Jacob lagi, masih memberikan penawaran yang sama seperti yang sudah-sudah.
"Tidak, Pangeran. Aku akan menunggu. Bahkan, kalaupun aku mati karena menunggu tidak apa-apa," jawab Aggy pelan.
Jacob membelalak tidak percaya. Apakah gadis ini sudah kehilangan harapan di hidupnya? Sehingga lelaki itu segera meraih tangan Aggy, berusaha memberikan kekuatan melalui kehadirannya. "Tidak, kau tidak akan mati. Kalaupun mereka tidak datang, kami pasti akan menyelamatkanmu. Itu adalah janji sekaligus penebusan atas kesalahan Ayah."
"Terima kasih, Pangeran. Kalian baik sekali. Padahal yang membuat kejahatan adalah Raja, tapi malah kalian yang bertanggungjawab. Aku harap setelah ini semua berakhir, mari kita menjadi teman yang akrab," ujar Aggy selanjutnya. Ia tersenyum kecil, padahal selama ini senyuman sudah hilang dari wajahnya. Ini berkat kebaikan hati Jacob juga.
"Tentu, Putri. Kita pasti akan menjadi teman baik."
Jacob mendekatkan tangan Aggy lalu ia kecup punggung tangannya. Tanpa disadari, hubungan mereka telah berkembang menjadi teman. Walaupun kehadiran satu sama lain tidak terlihat, hati mereka sudah mulai tertaut. Mungkin, di lain waktu, akan ada saatnya mereka berbincang dengan tenang. Dan jika saat itu tiba, pasti sudah tidak ada bahaya lagi.
"Sayang sekali, waktuku sudah habis," Jacob melepaskan genggamannya dari tangan Aggy lalu ia menyelipkan berbagai bungkus makanan untuk Aggy. "Makanlah yang banyak. Kau butuh tenaga untuk bertahan hidup. Nanti malam, Kevin akan datang untuk mengantarkan makan malam dan selimut tambahan. Kau pasti kedinginan di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Hearts (ONEUS & ONEWE)
FanfictionLeandra Agathe Zephyros adalah nama dari putri bungsu Raja Zephyros. Seorang putri yang kehadirannya dilupakan lantaran Sang Raja telah memiliki terlalu banyak putri. Lagi pula kehadiran pangeran lebih penting daripada putri bukan? Daripada tinggal...