34. Hari Pernikahan

579 50 19
                                    

Derap langkah kuda terdengar menggema di terowongan yang dilewati oleh Aggy dan CyA. Ini merupakan jalan rahasia menuju kota. Saking rahasianya, tidak ada orang selain mereka di sini, dan mungkin hanya keduanya yang sering melewati tempat ini.

Aggy jadi teringat akan saat-saat ia menghabiskan waktu seperti ini dengan CyA. Ada sedikit rasa bersalah karena tampaknya Aggy tidak memperlakukan lelaki itu dengan baik dulu. Terutama gadis itu pun sempat menganggap CyA mengganggu karena terus mengikutinya yang ingin ke kota.

Dulu memang ada salah paham, sehingga Aggy harus meningkatkan kewaspadaannya. Tapi betapa bahagianya Aggy sekarang bahwa ia tidak perlu terlalu memikirkan niat CyA mendekatinya. Dulu ia menganggap seluruh pangeran mendekatinya karena ucapan Raja Onufria yang berjanji menjadikan mereka Putra Mahkota jika bisa mendapatkan Aggy. Tapi ternyata semua itu hanyalah permainan dan kesalahpahaman. Makanya, gadis itu lega bahwa kini ia bisa menerima perlakuan baik dari seseorang tanpa perlu merasa curiga.

Suasana kota masih riuh seperti biasanya. Seluruh pedagang menjajakan dagangannya yang berbagai jenis. Tidak hanya pedagang, beberapa juga menawarkan jasanya. Mungkin karena hari pernikahan Raja sudah dekat, yang terlihat banyak terjual adalah segala suvenir pernikahan. Para rakyat nantinya akan berkesempatan melihat Raja dan pasangan Raja mereka. Makanya banyak yang menjajakan suvenir untuk dibawa rakyat saat berkumpul di depan istana nantinya.

"Aggy lihat! Kalung itu pasti akan cocok untukmu."

CyA menghentikan kudanya di depan seorang penjual yang menjajakan jualannya di atas meja. Lelaki tua itu terlihat sedang serius mengelap beberapa jualannya. Aggy mengikuti CyA untuk berhenti di depan penjual tersebut lalu turun dari kudanya.

Menyadari ia kedatangan dua orang tamu, lelaki tua itu langsung menghentikan aktivitasnya dan memandang mereka dengan berbinar dan penuh harap. Melihat reaksinya, sepertinya Aggy dan CyA adalah calon pembeli pertamanya pada hari ini.

"Silakan Tuan dan Nona! Ini merupakan barang-barang yang diimpor dari luar benua! Ini merupakan barang langka yang sangat bagus. Hei Tuan yang tampan! Bros ini pasti cocok untukmu. Dan Nona yang cantik! Segala perhiasan di sini pasti akan membuatmu berkilau."

Walaupun rambut lelaki ini telah berubah menjadi putih, semangatnya tampak masih membara. CyA dan Aggy pun tidak berpikir dua kali untuk melihat barang-barang yang dijajakan. Semuanya memang tampak indah, namun beberapa memang tidak sesuai dengan selera penduduk sekitar. Barang-barang yang berkilauan seperti ini hanya akan disukai oleh bangsawan.

"Ini merupakan perhiasan yang indah. Bolehkah aku mencobanya, Tuan?"

"Tentu saja, Tuan! Kau bebas melakukan apa saja, asalkan jangan dibawa pulang tanpa membayar ya?"

CyA tersenyum kecil lalu ia memanggil Aggy yang sedang sibuk melihat satu persatu dagangan yang dijajakan. Ia pun sedang mencari hadiah yang bagus untuk CyA. Walaupun ia sudah mempersiapkan hadiah untuk masing-masing pangeran, ia ingin memberikan sesuatu yang lebih kepada CyA yang telah menemaninya hari ini.

"Aggy, aku pikir perhiasan ini akan sangat cocok untukmu."

CyA langsung memakaikan kalung yang ia pilih kepada Aggy begitu atensi gadis itu teralih pada dirinya. Dengan gaun sederhana yang dikenakan Aggy, perhiasan itu tampak begitu mencolok dan indah. CyA tidak mengerti mana yang lebih indah. Apakah perhiasannya atau sosok yang memakainya?

"Kau terlihat sangat cantik, Aggy. Kalung itu cocok untukmu," CyA menyelipkan pujian dengan malu-malu.

Aggy melihat ke arah cermin dan pilihan CyA memang tidak salah. Aggy pun meraih sebuah bros dengan permata yang berwarna serupa dengan perhiasannya lalu memakaikannya di kemeja CyA. Bros itu pun juga tampak indah saat CyA memakainya.

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang